Disini ditempatnya surga para murid mereka berada. Abel sibuk dengan kotak bekalnya dan Gino sibuk harus memulai topik darimana dulu. Karna, sesampainya mereka disini Abel diam terus.
Gino berusaha mencairkan suasana. "Bel ko lo diem aja? " Tanya Gino.
"Gakpapa aku lagi gak mood aja mungkin aku mau datang tamu. " Jawab Abel biasa saja tak seperti Abel yang lucu.
Gino mengangguk paham. Gino beranjak dari tempatnya dan pergi membeli sesuatu.
Gino datang dengan satu buah eskrim stroberi, satu buah susu rasa stroberi dan satu buah roti rasa stroberi ia membeli semua rasa stroberi.
"Nih." Sodornya kepada Abel.
Abel yang melihat Gino memberi semua makanan rasa stroberi pun tersenyum cantik moodnya berubah 360 derajat.
"Ko semua rasa stroberi. " Tanya Abel membulatkan matanya.
"Gue tau lo suka semua makanan yang rasa stroberi. " Balasnya.
"Kamu tau dari mana? " Tanya Abel yang ingin tahu kenapa Gino bisa tau kesukaannya.
Mampus lo dia nanya tau darimana. Batinnya.
Gino hanya menjawabnya cengengesan. "Udah makan aja gak usah banyak tanya. " Kata Gino.
Abel mengangguk paham dan menurut kepada Gino. Ia memakan pembelian Gino. Senang rasanya melihat Abel yang tidak sediam tadi.
Gino pun tersenyum tipis.
"Nanti lo pulang bareng gue ya? " Pinta Gino.
"Aku bisa sendiri kok. " Jawab Abel yang bibirnya belepotan karna makan eskrim seperti anak kecil.
Gino yang melihat nya tersenyum dan terkekeh melihat Abel makan eskrim sama saja seperti anak kecil.
"Kamu ko ketawa sih! " Protes Abel. Karna Gino tertawanya sudah terbahak-bahak.
"Hahahaha. Lo lucu banget udah kayak bocah kecil. " Gino memecahkan tawanya. Ia tak tahan melihat wajah Abel yang belepotan.
Gino pun membersihkan eskrim yang tertempel di dekat bibir Abel. Abel mematung dan pipinya merah merona karna sikap Gino.
Keduanya saling menatap erat. Menikmati kecantikan Abel dan menikmati ketampanan Gino. Jantung Abel berdegup 2x lipat tak cuman Abel, Gino pun sama.
"Lo makan eskrim belepotan. " Kata Gino memecah suasana ia tak kuat berdiam menatap kecantikan Abel. Gino berusaha mengatur kegugupannya.
"Hehehe makasih. " Jawab Abel sambil tertawa ringan.
"Udah kenyang? " Tanya Gino.
Abel mengangguk. Gino melihat mata Abel yang bulat bibir yang kecil itu sungguh imut dimata Gino.
"Yuk ke kelas sebentar lagi bel. " Kata Gino dan langsung bangkit. Abel pun mengikuti langkah Gino dari belakang.
"Jangan di belakang jalannya disamping gue coba. " Kata Gino.
Abel pun menyamakan dirinya disamping tubuh Gino yang tegap, jujur ia gugup berjalan berdampingan dengan Gino. Banyak mata yang memandangnya.
"Ih lucuu banget cocok ih."
"Tuh cewe cakep bener ko gue baru liat sih".
"Tuh cewe kelas mana coba, gue beneran baru liat."
"Cantik serius gak boong gue."
"Mukanya imut banget sih gak kuat liatnya."
Ada juga yang menatapnya tak suka.
"Tuh cewe kelas berapa sih? So kecakepan amat."
"Apaansi dih caper parah tuh cewe."
"Cocok juga enggak."
"Mending tuh cewe ngaca dulu."
Tunggu. Ngaca? Cakepan juga Abel daripada situ mba. Author kesel nih :v
"Tuh liat pada bisikin lo cakep." Ledek Gino. Abel jadi salah tingkah mendengar nya pipi nya sudah memerah seperi tomat.
"Lo itu gak suka berinteraksi ya? " Tanya Gino yang penasaran. Sebab, dirinya tak pernah melihat Abel dan ia pun baru kali ini melihat Abel. Abel pun tak tahu Gino padahal, Gino most wanted dan menjadi perbincangan anak perempuan setiap harinya.
"Aku suka kok. Tapi, aku gak begitu suka keramaian. Aku lebih suka sendiri. Aku itu tipe orang yang mendewakan interaksi. Sulit berinteraksi dengan yang bukan duniaku." Jelas Abel.
"Aku paling berbaur dengan teman sekelas aja. " Sambung nya.
Gino mengangguk paham. Sebentar lagi mereka sampai dikelas Abel. Gino mengantarkan Abel tepat didepan kelasnya.
"Nanti pulang bareng gue ya?" Pinta Gino sekali lagi.
"Tapi aku rada telatan sedikit pulangnya. " Kata Abel.
"Emangnya lo mau ngapain?" Tanya Gino.
"Aku mau kumpul nari sebentar. Kumpul doang enggak latihan." Jawab Abel.
"It's okay. Gue tunggu." Kata Gino tersenyum.
"Kamu yakin?" Abel tak enak hati jika harus ditunggu oleh Gino.
"Iya. Biar gue pulang ada temennya juga." Kata Gino beralasan. Padahal semenjak bertemu Abel, Gino ingin selalu dirinya disamping Abel.
"Yaudah terserah kamu deh." Jawab Abel ia mengeluarkan senyuman manisnya.
Alasannya Gino ingin selalu berada disamping Abel karna ingin melihat dan menikmati senyuman Abel ia candu dengan senyuman Abel.
Yah kayaknya Gino udah mulai suka sama Abel nih:( terus author sama siapa dong:( *ekekeke bercanda gais :v
*****
Pukul 15:43 Gino melihat waktu di jam tangannya. Ia berada di pinggir lapangan sambil melihat Abel dari kejauhan.
Eskul nari kini sedang berkumpul dilapangan. Biasanya berkumpul di ruang tari tapi karna ruangan tersebut sedang di renovasi akibat bocor jadi anak nari berkumpul dilapangan.
Mata Gino tak berkedip melihat Abel, kemana Abel berjalan mata Gino pun ikut berjalan melihatnya.
Dilihatnya, ada adik kelas yang bertanya kepada Abel bagaimana gerakan seperti ini, Abel pun melatihnya dengan sabar tak lupa memberi senyumannya.
Selesai sudah berkumpul Abel pun menghampiri Gino.
"Hay." Kata Abel sambil tersenyum. " Maaf udah lama nunggu ya. " Ucap Abel yang tak enak hati.
"Gakpapa ko. " Jawabnya. "Yaudah yuk pulang. " Ajak Gino sambil berjalan dahulu.
Abel pun membuntuti nya dari belakang.
Sesampainya di parkiran Gino memberikan helm berwarna pink. Abel mengerutkan keningnya.
Gino yang tahu maksud Abel pun mencari jawaban. " Ini helm buat lo pake, bukan buat gue. " Jawabnya.
"Bukan maksud aku ko kamu bawa helm dua. "
"Ya kan buat lo. " Jawabnya gugup.
"Oke makasih. " Abel tersenyum manis bahkan matanya pun tak terlihat.
Abel pun menaiki motor Gino, keduanya pun sudah siap Gino mengendarai dengan kecepatan sedang.
"Ih ini bukan jalan kerumah aku. " Abel bingung kenapa bukan jalan ke rumahnya.
"Iya gue tau, kita makan dulu. Lo belom makan kan pasti laper abis kumpul. " Kata Gino.
Abel mengangguk paham. Gino tersenyum tipis melihat senyuman Abel dari kaca spion.
*****
Haiiiiii semuanyaa 🤗
Semangat terus puasanyaaaa❤See-youuuuu🥺❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave me
Teen Fiction"Bel maaf aku harus pergi" Ucap Gino penuh salah. "Yah baru aja masuk bioskop, kamu udah mau pergi aja" Balas Abel yang kecewa sambil memakan pop corn yang ada ditangannya. Lagi, lagi sudah berapa kali Gino meninggalkan nya begitu saja, tanpa alas...