Suara jangkrik, suara burung hantu, menghiasi sebuah kamar sepi milik gadis kecil yang cantik, tapi tidak ada tanda tanda kehidupan di kamar itu, oh iya ada! Mereka yang pernah hidup.
"Ibu, Manda boleh gak tidul baleng sama ibu? Manda takut tidul sendili" ternyata si pemilik kamar sedang duduk di meja makan melihat ibu nya yang sedang mencuci piring.
"Engga manda, kamu harus belajar mandiri. Ga boleh penakut"
"Tapi bu, Manda mimpi selem kemalin" ujar Amanda melihat kalung berliontin bunga mawar di lehernya, yang ia masukkan ke dalam baju agar ibu tidak terlihat oleh ibunya.
"Cuma mimpi manda, kamu gausah lebay" kata ibunya Amanda sarkartis.
"Awas aja kalau kamu sampai bangun kan ibu lagi dengan teriakan ga jelas mu itu" Amanda yang mendengar itu menunduk dan berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Saat sampai di depan pintu kamarnya, Amanda mendengar suara tertawa, suara menangis, suara yang meminta pertolongan sangat jelas di telinga Amanda.
Amanda mulai ketakutan, ia berlari sambil berteriak dan menangis menuju ibu nya.
"IBBBUUU hikss a-ada suala menakutkan di kamal m-manda"
"Apalaagi sih Amanda! Kamu bikin ibu pusing dengar teriakan dan tangisan mu itu" ucap ibu amanda yang terganggu dengan suara dan tangisan amanda.
Badan Amanda bergetar hebat, ia sangat ketakutan sekarang, bukan! Bukan karna kejadian di kamar tadi, tapi karena matanya menangkap sesosok makhluk berbadan manusia dan berkepala sangat amat besar, matanya merah menyala dan semakin membesar, tanduk yang sangat panjang hingga menusuk atap rumah Amanda, mulut yang dipenuhi taring berdarah, dan lidah mujulur sangat panjang.
Makhluk itu, sedang menjilati seluruh badan Ibu nya Amanda, dan tangan nya meraba raba wajah sang ibu.
"Pelgi kamu makhluk jelek, kamu ga boleh ganggu ibu manda, nanti kamu dosa" tangan Amanda mengarah ke muka ibu nya dengan gerakan seperti mengusir.
"Kenapa kamu Amanda? Kamu sudah gila kah?" Tanya ibu nya Amanda karena belakangan ini tingkah putrinya sangat aneh.
Amanda masih terus memperhatikan makhluk tadi, ia ingin sekali menangis karna ketakutan, tapi ia tak mau membuat sang ibu khawatir dan membuat sang makhluk senang. Ia harus kuat dan berani, ini manyangkut ibunya
"Ibu, ada makhluk jelek yang lagi jilatin ibu sekalang" Amanda berusaha memberi tahu sang ibu agar ibunya percaya kepadanya.
"Dasar anak aneh! Jangan bercanda, cepat masuk ke kamar mu dan tidur, ibu ga mau denger ocehan aneh mu itu lagi!" Usir ibu Amanda dengan sedikit gerakan mendorong Amanda ke arah tangga.
Amanda sudah sampai di depan pintu kamar nya, sebelum masuk, ia mendekatkan kuping nya ke pintu, untuk mengecek apakah suara itu masih ada atau sudah pergi.
Hening, tak ada satupun suara dari kamarnya, ia memegang dada nya dan bernafas lega, perlahan ia memutar knop pintunya hingga terbuka sedikit, ia langsung mengintip ke dalam, gelap, Amanda ingat ia sudah menyalakan lampunya, tapi kenapa sekarang mati?
Pintu kamar sudah terbuka lebar, sedikit terang karena cahaya bulan yang menerobos masuk ke dalam kamarnya lewat jendela kaca.
Amanda menghapiri bangku yang terletak di depan meja belajarnya, lalu mendorong nya ke arah saklar lampu yang terletak di samping pintu kamar.
Ia sudah berdiri di atas bangku, jari nya sudah berada di saklar tersebut, tapi dia memejamkan matanya
"Semoga, ga ada makhluk menyelamkan lagi, manda mohon, manda takut." Amanda mengucapkan itu dalam hatinya sambil memegang kalung itu, seakang kalung itu memberinya kekuatan.
Klik
Lampu sudah menyala, Amanda tidak berani membalikkan badannya, matanya masih terpejam kuat dan tangan nya masih memegangi kalung itu.
"Ga boleh takut, amanda kuat amanda pemberani" perlahan ia membuka matanya dan turun dari kursi, wajahnya masih menghadap ke arah tembok, dan dia mulai membalik.
Tidak ada apa apa. Barang barang senua tertata rapih, hanya ada Amanda di kamar ini, ia mulai berjalan ke arah tempat tidurnya dan melompat masuk ke dalam selimut nya, memejamkan matanya mencoba untuk tidur, siapa tau hari esok ia tidak akan pernah melihat sosok mengerikan lagi.
Jam sudah menunjukkan angka 3 pagi, seorang gadis masih tertidur pulas di kasur nya, hingga sebuah pergerakan mengusik tidur pulas nya.
Amanda merasakan tubuh nya tidak bisa digerakkan, nafasnya sesak seperti ada seseorang yang sedang duduk diatas tubuhnya, ia sudah menduga duga apa yang sedang menduduki badan nya, mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara, hanya matanya yang dapat bergerak, tapi, amanda enggan untuk membuka matanya.
Ia terus berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, nafasnya semakin tercekat, ia sudah kehabisan oksigen, wajah nya sudah sangat memerah, air matanya mulai menetes.
"Tolong Manda tolong Manda tolong Manda" Amanda terus mengucapkan kata itu di dalam hatinya, hingga suara dentuman keras membuat makhluk yang sedang berada diatas tubuh nya berhenti mencekik Amanda dan berteriak sangat melengking, Amanda dapat bergerak kembali saat suara itu sudah menghilang. Ia mengirup oksigen sebanyak banyak nya dan sangat cepat. Ia memberanikan diri untuk membuka matanya.
Dia lagi, makhluk berjubah dan bertudung, dia hanya sendiri, sosok yang memakai mahkota di kepalanya.
Amanda langsung duduk dan bergeser ke sudut kasur lalu menutupi badan nya dengan selimut, sosok itu terus berjalan mendekati Amanda yang sekarang tengah memejamkan matanya takut.
Amanda merasakan sebuah tangan mengusap rambutnya, dan membelai pipinya, tangan yang sangat dingin namun menghangatkan hati Amanda.
Saat Amanda membuka matanya, sosok itu sudah lenyap menyisakan wangi bunga mawar di sekitar Amanda.
Sekarang Amanda sudah sedikit lebih tenang, ia kembali merebahkan badan nya dan menutupi tubuh nya dengan selimut sampai wajah nya.
"Jangan ganggu Amanda lagi ya"
Ingat! Mereka ada dimana mana, mungkin, sekarang ada di belakang mu?
Huwa anjir ngakak ama tulisan sendiri wkwkwkw dah ah see you soon
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Indigo.
FantasiSuatu hadiah yang Tuhan berikan kepada Amanda Toressa, membuat dia menjadi gadis yang sangat special. ya, Amanda seorang gadis Indigo. Amanda bukan hanya bisa melihat dan merasakan makhluk makhluk tak kasat mata, tapi, Amanda diberikan tambahan un...