Sekarang Amanda sudah masuk ke sekolah pertama nya, tingkat TK.
Ia sangat gugup saat ini, takut di cap aneh dan tidak mempunyai seorang teman pun disana, untuk menetralisir rasa gugup nya, ia meminum air mineral yang ada di siai bagian kanan tasnya.
Saat ini mobil Amanda sedang terjebak lampu merah, padahal, tinggal melewati 2 belokan lagi ia sudah sampai ke sekolahnya, tapi kenapa lampu merah ini terasa sangat lambat?
Ia melihat seorang anak kecil lebih besar dari nya sedang duduk di bangku halte, perempuan, anak itu perempuan, tidak pakai alaskaki, rambut kusut dan berantakan menutupi wajahnya yang ia tundukkan, baju compang camping dan kumuh.
Amanda merasa sangat iba kepada gadis itu, ia terus melihat ke arah gadis itu, sampai suatu ketika gadis itu melihat kearahnya dan tersenyum.
Manis, pucat, cantik. Itu yang dapat Amanda deskripsi kan untuk gadis itu, hingga Amanda tersadar, jarak mobil nya dengan gadis itu lumayan jauh, kaca mobil Amanda tertutup dan tidak tembus pandang, dari mana gadis itu tau kalau Amanda sedang memperhatikannya?
Perlahan gadis itu berdiri, berjalan dengan sangat pelan mendekati mobil Amanda, menembus beberapa kendaraan yang menghalangi nya, semakin dekat hingga Amanda sangat ketakutan dan tubuhnya bergetar hebat.
"Ibu ayo cepat, kakak jelek itu mau menghampili mobil kita" Amanda menunjuk ke arah gadis itu yang hanya 7 langkah lagi sampai ke mobil Amanda.
"Kamu ga bisa liat itu ada lampu merah? Mulai lagi kan kamu berhalusinasi?" Ibu Amanda celingak celinguk mencari siapa yang dimaksud putri nya itu, tapi nihil tidak ada seorang pun yang berjalan menghampiri mereka.
Amanda menggeser tubuhnya hingga punggung nya menabrak pintu mobil sebelah kanan, Amanda berusaha menjauhi gadis itu.
Sudah sangat dekat, 3 langkah lagi, ya 3 langkah lagi gadis itu akan sampai di depan pintu mobil Amanda, tapi, gadis itu diam ditempat dan mengangkat telunjuknya menunjuk ke arah Amanda.
Gadis itu menggerakkan jari telunjuk nya seperti sedang menulis, dan benar saja, setelah gadis itu menurunkan tangan nya, di kaca mobil Amanda tertera sebuah tulisan yang sangat jelas baginya.
Tolong aku
2 kata yang berjuta makna bagi Amanda, ia menundukkan kepalanya bercoba untuk berfikir, bagaimana caranya berkomunikasi dengan "mereka"
Tepat saat lampu berubah hijau, dan Ibu Amanda menjalankan mobilnya, Amanda mengangkat kepala dan melihat ke belakang, gadis itu sudah hilang beserta tulisan yang ada di kaca mobil.
Setelah sampai, ibu Amanda membantu Amanda untuk memakai ransel nya.
"Amanda, belajar yang rajin, kamu jangan berbuat aneh ya"
"Iya ibu" Amanda berjinjit untuk mencium pipi ibunya dan menyalimi tangan nya.
Setelah mereka bernyanyi dan mendengarkan kata sambutan dari para guru guru, semua anak anak mulai di kelompokkan sesuai kelasnya, Amanda memasuki kelas Tulip A, ia mulai berbaris dan masuk ke kelas bergantian setelah menyalimi tangan gurunya.
"Sekarang kita akan main game ya, semua ayo buat lingkaran" ucap bu guru mengintrupsi semua murid agar membuat lingkaran.
Sekarang lingkaran sudah terbentuk, mereka akan bermain mengoper benda sambil bernyanyi, hingga lagu berhenti tepat sekali benda berada di tangan Amanda.
"Nama kamu siapa?" Tanya bu guru kepada Amanda
"Amanda" jawab Amanda dengan senyum manisnya
"Hai Amanda, karena spidol nya ada di tangan kamu, sekarang kamu harus tutup mata pakai kain ini, nanti kamu harus menebak benda apa yang ibu berikan ya" jelas bu guru dan di balas anggukan oleh Amanda
Amanda memejamkan matanya lalu matanya ditutup menggunakan kain berwarna hitam.
"Okei Amanda, sekarang kamu pegang benda yang ada di tangan bu guru ya lalu tebak benda apa ini" Sebuah Vas bunga sudah ada di tangan bu guru, Amanda maju 2 langkah dan mulai memegang benda itu, tiba tiba ia melihat suatu situasi yang sangat jelas di penglihatannya, seperti ia sedang berada di situasi itu.
Ia langsung membuka kain nya dan berkata kepada sang guru
"Bu gulu, vas nya jangan di taluh di jendela, nanti akan jatuh mengenai kepala dia" Amanda menunjuk anak perempuan yang di kepang 2
"Hahaha Amanda hanya bercanda, yasudah kalian kembali ke tempat duduk ya, ibu akan menyanyikan sebuah lagu"
Setelah semua murid duduk, Amanda melihat guru nya meletakkan vas bunga di jendela terbuka yang ditutupi dengan gordeng tepat diatas anak yang dikepang 2
Bu guru kembali mengajarkan bait demi bait lagu buatan nya sendiri, dan berulang kali menyanyikan lagu tersebut agar anak anak mudah paham dan cepat hapal lagu itu.
"Bagus, kita lanjut lagi ya ke lagu topi say-"
"AAAaaaaaaa"
Ucapan sang guru terputus karena mendengar teriakan dan juga suara pecahan yang berasal dari anak di kepang 2 tadi.
Amanda sangat terkejut melihat kejadian yang persis dengan apa yang dilihatnya, sebetulnya ia tidak terlalu mempercayai apa yang ia lihat saat memegang Vas itu, tapi semua benar benar terjadi sekarang, bahkan waktu dan apa yang sedang diucapkan oleh sang guru sama persis.
Benar, tebakan Amanda tepat sasaran, Amanda sudah melihat duluan apa yang sedang terjadi saat ini, ia sudah memberitahu, tapi kenapa tak ada yang mempercayai nya?
Amanda langsung menghampiri anak yang sedang menangis itu, jidat nya tampak tergores dan mengeluarkan darah sedikit.
Teman teman dan bu guru mencoba menenangkannya dan membujuknya supaya dia mau pergi ke uks, tapi ia berkata kalau ia takut dengan obat merah, gadis itu terus saja menangis, tak ada yang mampu menenangkannya.
Hingga Amanda tiba di depan gadis itu, menatap lekat mata gadis itu dan mengusap kepala nya.
"Jangan cengeng, luka sedikit ga bakal sakit" Amanda tetap menatap lekat mata gadis itu dan masih mengelus kapala gadis itu agar ia tenang. Gadis itu balik menatap lekat mata Amanda, dan meredakan tangisan nya, tinggal sesenggukan nya saja
"Ayo kita obati luka kamu" Amanda menggandeng tangan gadis itu agar berdiri dari duduknya, ajaib, gadis itu mau berdiri dan mengikuti Amanda pergi ke uks ditemani sang guru.
Setelah diobati, Amanda di gandeng oleh gurunya untuk keluar dari uks agar mereka bisa berbicara tanpa ada yang mendengar.
"Amanda, kenapa kamu bisa tau kalau vas itu akan jatuh?" Bu guru mensejajarkan tinggi nya dengan Amanda, agar mudah untuk berkomunikasi dengan nya
"Euumm, Manda cuma nebak aja kok bu gulu" Ya, Amanda berbohong, walapun jujur pasti gurunya tidak akan mempercayai apa yang ia katakan.
"Yasudah kamu kembali ke kelas karna kita akan pulang sebentar lagi" Bu guru mengusap rambut Amanda yang di balas senyuman olehnya
Amanda berbalik dan kemudian pergi dari hadapan sang guru yang tengah tersenyum, entah lah, tapi senyum nya menyeramkan.
Ingat, kamu tak pernah sendiri, mereka ada dimana mana, mungkin sekarang ada di belakang mu?
MAKIN ABSURD UDAH INI MAH KHAYALAN GUE 😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Indigo.
FantasiSuatu hadiah yang Tuhan berikan kepada Amanda Toressa, membuat dia menjadi gadis yang sangat special. ya, Amanda seorang gadis Indigo. Amanda bukan hanya bisa melihat dan merasakan makhluk makhluk tak kasat mata, tapi, Amanda diberikan tambahan un...