19]•DR?

37 9 0
                                    

Darsil masuk kedalam kelasnya yang terlihat sudah seperti kapal pecah. Dimana terdapat sampah berserakan, buku berantakan diatas meja masing-masing, papan tulis yang penuh dengan coretan dan alat perangkat kelas yang dipertanyakan kesempurnaanya. Pel-an pitak, sapu berbentuk model rambut hasil karya Dewa, kemoceng tinggal gagangnya, ember bolong serta sepidol dan penghapus yang berada disudut lantai meja guru.

Davi sibuk dengan laptop dan beberapa tumpukan lembaran osis dimejanya.

Haikal sibuk ikut berselfie dengan para siswi yang sedang berburu cahaya matahari.

Farhan sibuk tiduran diatas meja dengan taplak meja guru sebagai selimutnya.

Tio sibuk menulis diatas lembaran kertas.

Sedangkan Gesta dan Dewa sibuk mengganggu para siswi kelasnya yang tengah bertajap yaitu berdandang dengan memaikan segala alat make up yang mereka bawa kesekolah.

"putri, lo pake gincu tebel amat"

"Nit, udah tiga lapis tuh bedak lo"

"Dina alis lo jemping sebelah HAHAHAA"

"kok lipstik lo semua sama, patungan beli 1 gratis 3 ya....."

"anjir biasa aja Cha make nya, bibir menyon segala kayak orang struk"

"DEWA, GESTA, BERISIK AMATSIH!!"

"PERGI SANA AH"

"GANGGU AJA"

"pelit amat liat doang gak boleh"cibir Gesta.

"sini balikin skincare gue!!"

"pelit lo put"kesal Dewa.

"mahal woi mahal"ujar putri tak kalah kesal.

"yaelah skin gue lebih mahal dari skincare lo put" ujar salah satu cowok yang mendengar triakan putri, rupanya di belakang sama mereka sedang mabar game.

"Pinter Nal, setuju gue sama lo. Langsung Ranking 1 lo nanti dikelas ini"seru Dewa.

"ohh ini yang namanya blushOf "ujar Gesta.

"blushOn bego bukan of"ujar Nita yang ikutan kesal.

"lah kan ini benda mati, ya of lah, ya gak Wa" tanya Gesta mencari pembelaan pada Dewa.

"yoi, bego lo Nit gitu aja gak tau"bela Dewa.

"berisik udah sana pergi"usir Dina mendorong pergi Gesta dan Dewa. Namun, cairan dari botol yang dipegangnya mengenai pergelangan tangan Gesta.

"woi anjir gelang baru nih"kesal Gesta sambil mengelap gelangnya yang basah.

"udah yok, samperin Darsil"ajak Dewa menghampiri Darsil yang sedang bergabung dengan Tio dan Davi.

Gesta mengambil tisue diatas meja yang ia lewati lalu duduk disamping Darsil. "Gelang baru beli emang banyak yang sirik"ujarnya.

"beli lo?"tanya Tio.

"iyalah, masa maling. keren kan, pilihan gue sama Dewa nih"Gesta memuji gelangnya sendiri.

There's no loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang