ANGAN 13👑

30 0 0
                                    

Happy reading 🖤

                                ***

Bel istirahat telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu, membuat Seluruh penghuni kelas berbondong-bondong menuju kantin. Begitu juga dengan Revan dan para sahabatnya, mereka akan pergi menuju kantin.

Sebelum berdiri dari kursinya, Revan membereskan peralatan sekolah nya terlebih dahulu. Setelah selesai, barulah ia beranjak dari duduknya, kemudian berjalan keluar kelas menuju kantin.

Revan, Reyhan, Alex, Bimo, dan Ucup berjalan beriringan menuju kantin.

"Van, kemarin kemana gak ikut ngumpul?" Tanya Alex. Sejak kemarin dia penasaran ingin menanyakan ini.

"Ada urusan"

"Apaan?"Tanya Ucup yang juga ikut penasaran.

"Hmm...."Revan memberi jeda pada kalimatnya. " Gue jadian sama Syahna" lanjutnya.

Mendadak mereka yang mendengar berhenti melangkah, apalagi Ucup yang tersedak air mineral yang diminumnya.

"APA!!?" Bimo dan Ucup terdengar sangat kaget.

"Biasa aja kali" Alex menjitak kepala Ucup dan Bimo.

"Kemarin gue membak Syahna"

"Grecep banget lo" Alex sangat kagum kepada Revan.

"Gak jamblo lagi dong"Sahut Ucup.

Revan mendengus, kini mereka sudah memasuki kantin yang ramai dipenuhi siswa-siswi yang sedang memanjakan perut atau bahkan hanya ingin tebar pesona saja.

Mereka semua duduk dibangku kebanggan mereka. Letaknya dipojok kantin dekat dengan lapangan, tepat disebelah kanan bangku.

Revan meneliti seluruh sudut kantin, ia tengah mencari keberadaan seseorang. Namun yang dicari tidak sama sekali menampakan batang hidungnya.

"Minggu besok kaya nya bakal ada anak baru deh" ucapan Ucup membuat Bimo menoleh dengan cepat.

"Betina apa jantan?" Tanya Bimo melantur.

"Dikira hewan nying!!" Ucup menelonyor kepala Bimo.

"Cewe apa cowo?" Koreksi Bimo

"Tau"jawab Ucup sambil menggelengkan kepalanya.

"Yang bener nying, cewe apa cowo?" Ulang Bimo.

"BENCONG KALAU GAK SALAH!!". teriak Ucup sangat emosi.

"Biasa aja kali"

"Lagian,dibilangin gak tau ya gak tau!"

Mereka semua tertawa melihat Ucup yang terlihat sangat kesal kecuali dengan Revan, dia sedang menatap layar ponselnya. Sedari tadi dia sedang menunggu Syahna yang akan datang menghampirinya.

"Van"Alunan suara yang lembut terdengar dari belakang tubuh Revan.

Revan menoleh dan tersenyum melihat siapa yang tadi memanggilnya.

"Sini duduk" Revan menepuk bangku disebelahnya.

Syahna menuruti perintah Revan, dengan penuh kelembutan Revan mengusap surai hitam Syahna.

Hanya beberapa detik bersama dengan Revan, Syahna langsung lupa kepada para sahabatnya yang pegal berdiri cukup lama disamping bangku.

"Gak disuruh duduk gitu" sindir Cleo.

"Lupa" Syahna menepuk jidatnya, tingkah laku Syahna terlihat sangat gemas dimata Revan.

"Sini" Ujar Syahna.

ANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang