Tiga

7 2 0
                                    

Trouble Love: Tiga

Rivan berdiri di lapangan sendirian dengan mengangkat satu kakinya dan menjewer kupingnya sendiri. Hukuman klasik, tapi tetap menjengkelkan di mata semua murid. Rivan hanya mampu menunduk. Toh juga Rivan telat karena menolong Ocha yang secara memang wanita pujaannya bukan karena malas.

Rivan mendengus lalu ia menatap seseorang yang sedang mengahampirinya. Dipta.

"Hai, bro!" ujar Dipta menyapa Rivan.

Rivan mengangguk, "Lo kok disini sih?"

"Mapel kosong. Eh lo ngarti kaga, tadi doi lo ngelakuin hal ngakak tau."

"Ocha ngapain?" tanya Rivan dengan tertawa.

"Dikira udah ada guru, makannya dia minta maaf sambil ngos ngosan. Taunya gaada guru ahahahahah," Dipta tertawa sangat kencang di lapangan.

Bugh! Rivan menabok lengan Dipta yang membuat Dipta mengaduh keras.

"Paan sih lo, Van," ptotes Dipta.

"Kalo ketawa jangan keras keras napa. Entar jadinya lo lagi yang kena hukuman."

"Eh, btw lo kok tumben telat?"

Rivan tersenyum mengingat kejadian itu. Kejadian dimana dia bisa bertemu dan berbincang langsung dengan Ocha.

"Senyun senyum sendiri. Dih kesambet lo!!"

"Gue telat soalnya gue bantuin Ocha," ucap Rivan masih dengan senyumannya.

Dipta melongo, "Jadi lo yang dimaksud?"

"Hah? Kok gue malah nggak paham ya? Di maksud apaan?"

"Iya... Tadi gue denger emang lebih tepatnya nguping sih. Jadi Ocha, Rasha, Rania, sama Michella bahas ban motornya Ocha bocor. Terus ditolongin sama cowok ganteng gitu kata Ocha. Tapi Ocha bilang ke sahabatnya kalau dia masih inget wajah lo tapi nggak tau nama lo karena lo nggak pake nametag. Emang lo nggak pake nametag ya?"

Rivan melebarkan senyumnya, "Lo nggak ngibul kan, Dip? Beneran Ocha bilang gue ganteng?"

"Iya Rivando Ervannnn kan gue Udah ngomong tadi."

Rivan memeluk Dipta erat sekali, "Hari ini bahagia gue, Dip!!!!"

"Ih lepasin kali, Van. Gue malu nih. Kaki lo nggak angkat satu tuh. Tangan lo juga."

Rivan berhenti memeluk Dipta dan melakukan apa yang sudah diperintahkan, "Bahagia gue, Dip."

Dipta tersenyum, "Gue balik duluan, Van. Bye. Ntar ketemu ya di kantin."

***

"Gue seneng banget, Almiraaaa!!!!" ucap Acha heboh saat guru sudah meninggalkan kelas.

"Kenapa sih, Cha?"

"Asal lo tahu ya, gue kemarin diajakin Rivan jalan, Mir!!!"

Almira mengernyit, "Dusta dosa."

Acha melotot, "Gue nggak dusta ya."

"Terus apa? Halu?"

"Dih lo nggak percaya gue banget, Mir. Gue tunjukin chatnya lho," Acha segera menjulurkan smartphone-nya pada Almira dan seketika Almira melongo.

"Gila sih, Cha. So sweet asli," Almira ikut tersenyum.

"Uhhh gue bahagia, Mira."

***

Ocha berjalan bersama Marcell. Mereka tengah membicarakan anak kelas 10 yang menjadi trending topic di SMA 21. Menurut warga SMA 21, anak yang bernama Rani sangat menjengkelkan. Dia biasa berteriak di tengah lapangan untuk menarik perhatian anak futsal, termasuk Marcell. Notabene Marcell adalah kapten futsal.

Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang