Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blurb:
"Udah, STOP! Lo diem aja. Tolong! Atau besok nggak usah ikut kita lagi, deh!"
"Kalian kenapa, sih? Aku salah apa? Aku cuma ingin bantu kalian. Hargai gue juga dong!"
"Lo masih minta dihargai? Lo aja enggak menghargai kerja keras kita. Gimana kita mau menghargai lo?! Kalo cuma sekali dua kali kita bakal nggak pa-pa. Tapi ini?!"
"Lo sadar diri, dong. Kalo lo itu cuma parasit. LO ITU TROUBLEMAKER! Dahlah."
Masih banyak lagi cacian yang selalu aku dapatkan. Aku bahkan tidak tahu ia salah apa. Kata guruku, "Jika kamu tidak tahu, maka bertanyalah." namun sepertinya guruku itu salah. Setiap aku bertanya mengenai kesalahanku, mereka malah memarahiku dan berjalan meninggalkanku.
"Apa salahku?! Mengapa harus aku?! Mengapa bukan mereka!"
Adakah orang lain yang bernasib sama sepertiku? Hahaha. Nasibku ini. Sungguh minta ditertawai.
Mengapa aku?! MENGAPA AKU, TUHAN?!
Apa ini karena pertemuanku dengan nenek yang waktu itu?
