Bukan negri dongeng

4 2 1
                                    

  Tuhan, kapan cahaya itu akan kudapatkan setelah sekian lama kurasakan kegelapan? Tidakklah kebenarab akan datang padaku, kebahagiaan akan terpatri dalam hidupku. Apa yang kau sembunyikan untuk takdirku? Apa yang kau rencanakan untuk diriku kapan kebenaran akan terungkap? Aku bersabar karena aku tau kau akan menolongu. Tapi kapan cahaya itu akan kudapatkan tuhan?
     Dan sekarang kejahatan itu sudah benar benar tidka bisa ku hentikan. Ia membunuh orang yang ada dalam hatiku, ia membunuh pangeranku, ia membunuh menantunya, ia membunuh suami dari anaknya setelah pangeranku menandatangani surat yang memindahkan hartanya ketangan ibu tiriku.
    Kali ini aku tidak bisa diam, kebisuan mulutku tidak bisa membisukan hatiku, dan amarahku mulai menggunung, air mataku mulai menjelma menjadi kekuatan yang bisa mendobrak pintu yang dikunci ibu tiriku.
   Ku ambil pisau dengan keadaan marah, saat dia ada didepanku kumainkan pisau ini didepan wajahnya seakan akan aku mencoba membunuhnya.
  Dan suara akupun mulai keluar atas seinzin-Nya.
  "Kenapa kau melihatku seperti itu? Ujar ibu tiriku yang sedikit ketakutan.
Kau tidak percaya aku yang lemah bisa melakukan ini, memain mainkan pisau didepan wajahmu?
Percayakah kamu aku akan membunuh mu, sama   hal nya seperti kau membunuh ibuku, ayahku, pangeranku?
Taukah kamu saat ibuku mati ditanganmu? Aku kedinginan karena tidak ada yang memelukku seperti ibuku?
Taukah kamu saat ayahku kau bunuh, tak ada yang memanjakanku dengan kasih sayang sang ayah?  Taukah kamu saat kau bunuh pangeranku? Saat itu kurasa cintapun membunuhku.
Pernahkan kamu merasakan cinta?
Cinta seorang ibu?
Cinta seorang ayah?
Cinta seorang pangeran?
Sepertinya tidak! Kau tak punya cerita dongeng yang indah seperti diriku.
Kau tak punya cinta dari ibumu!
Kau tak punya! Kau tak pernah dimanja oleh ayahmu, dan tak ada satu pria pun yang mengagumimu, sehingga kau tak punya hati memerlakukan ku dengan kekejamanmu, kekosongan hatimu.      Dan sekarang kebaikan akan menjelma menjadi kekejaman! Kejahatan harus kubalas dengan kejahatan!
Darah harus ku balas dengan darah!
Dan kau akan mati ditanganku!
Saat pisau ditanganku melayang,
Polisi pun datang.
"Tidak tidak perlu," ujar seorang pria  menyiapkan pistol dibelakangku.
  Dab beberapa polisi yang berada dibelakang ibu tiriku telah berhasil menangkap ibu tiriku si ratu kejam itu, para polisi telah membawa kemobilnya untuk dipenjarakan.
   "Tidak perlu Melisa, kebaikan akan membawa pada kebenaran. Tak perlu kau mengotori tangan sucimu. Sepandai pandai orang yang menyimpan bangkai ,karena terlalu lama ia menyimpan bangkai tersebut pada akhirnya bangkai itu akan tercium. Darah itu tak perlu kau balas dengan darah karena keadilan pasti akan membela, tuhan tidak akan diam." Ujar polisi yang telah menangkap ratu kejam itu.
   Aku terdiam dan otakku mulai berputar, terkadang hanyalah kita amat indah mengalahkan kisah Cinderella yang amat disukai dan dikenal seluruh dunia. Yang membuat hati berbunga, tertawa, namun juga terluka, namun ternya Cinderella hanya ada dinegri dongeng sedangkan apa yang kita pijak hari ini adalah kenyataan tanpa rekayasa, tanpa sihir dari peri kecil. Namun ternyata kisah kita lebih indah dari kisah Cinderella.
  Kisah ini kisah yang tak beratur. Kadang menyenangkan, kadang menyedihkan, tapi memang seprti ini adanya, seperti ini takdirnya walaupun terkadang takdir ini takdir yang tak pernah tepat untuk kita tapi memang seperti ini jadinya karena kita, tidak bernafas dinegri dogeng.
  Kekejaman itu berakhir setelah si ratu kejam tertangkap. Dan sekarang aku kesepian menghadapi takdirku di esok hari tapi aku masih percaya bahwa cahaya akan datang pada akhirnya.
  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN NEGRI DONGENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang