Mafia Bad Gril √ Bagian 9

991 89 21
                                    

Sore pren!

Hari ini Cici bersyukur banget sumpah, pokoknya bersyukur bangetttttt.

Btw maaf kalau Cici up suka lama

Semoga suka sama part kali ini!

*bagi yang sudah baca cerita ini, mending baca ulang karena alurnya sudah aku ganti.

~salam untuk kaum jomblo

Happy reading❤

-----

---MafiaBadGril---

"Jalan ninja seorang murid kalau enggak bisa ngerjain ya nyontek."
~ Nevan Grayno Milon

__________

Seorang Gadis cantik berbando pink menatap kosong botol kecap dengan kepala ia letakan di atas meja Kantin. Wajah gadis itu sangat muram dan tertekan.

"Ahh....." menghela napas berat.

Mala menatap Herlina, malas. "Pasti Drama lagi."

Dea terkekeh, "namanya juga Queen Drama."

Caca mengaduk-aduk es teh nya. "Dalam itungan ke tiga."

Paham maksud Caca, Jesika mulai mengitung.

"Satu..."

"Dua..."

"Tig-"

Brak

Herlina menggebrak meja Kantin, membuat tempat duduk mereka ber-9 menjadi pusat perhatian.

"DASAR TOLOL! BEGO! KENAPA HARUS ADA MATEMATIKA, FISIKA, KIMIA DI DUNIA INI?!!! KENAPA HAH?!!"

"GUE CAPEK MIKIR WOY!"

"MIKIRIN DIRI SENDIRI AJA GUE GAK BECUS, LAH INI MALAH DI SURUH MIKIRIN MATEMATIKA, FISIKA SAMA KIMIA."

"DI KIRA GUE GAK PUNYA KERJAAAN KALI YA!"

"Eh, emang enggak punya si."

Hening.

Suasana Kantin sangat hening, hanya suara protesan Herlina yang terdengar.

Mereka semua terpaku menatap Herlina yang marah-marah, yang sang pelaku membuat gadis itu marah ternyata mafel Matematika, Fisika, dan Kimia.

Herlina kembali duduk, napasnya terengah-engah, tenggorokannya juga kering. Dengan gerakan cepat gadis itu merampas minuman Nadia. Menghiraukan para sahabatnya yang merasa malu akibat ulahnya. Kecuali Putri dan Dwin, yang hanya acuh tak acuh terhadap sekitar.

Mafia Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang