Lutte | 02

40 5 1
                                    


Ini foto Caca dan para abang nya.

SELAMAT MEMBACA:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA:)

***


Jam istirahat telah tiba, raut wajah yang semula musam penuh tekanan batin seketika berubah.

Senyuman terukir sangat sempurna, canda-tawa menghiasi setiap bagian lorong kelas.

Begitu pun dengan seorang gadis dengan kunciran kuda nya. Ia tampak tertawa lepas saat itu. Bersama dengan beberapa teman sejenis nya.

Di sekolah, Caca memang terkenal sebagai gadis yang ramah dan periang. Ia bahkan sering menyapa sesama siswa sepertinya meskipun tak saling kenal.

Hal itu pula yang membuat gadis itu dikelilingi oleh banyak teman. Caca tak pernah membeda-bedakan yang namanya teman. Baginya semua sama, tak ada yang ia khususkan.

"Seriusan Ca, gara-gara itu doang?" tanya Dara, salah satu teman Caca yang saat itu sedang berjalan beriringan menuju kantin.

Caca mengangguk sambil melanjutkan langkahnya.

"Ampun deh Ca, yang sabar ya. Gue gak kebayang kalau jadi lo, udah uring-uringan kali," cerocos Gita, teman nya yang lain.

Caca mendengus kecil, "Semaleman gue bukan uring-uringan lagi Git. Gue gak tidur."

"Wajar sih Ca, siapa yang gak gondok. Padahal cuman gitu aja," ujar Gita.

"Kalau gitu lo bikin video nya disekolah aja Ca, biar lebih aman dan leluasa juga."

"Nah iya tuh."

"Males ah disekolah, gue pengennya sendirian dan penuh keheningan," ucap Caca.

"Gini nih, kelamaan menjomblo. Apa-apa jadi maunya sendiri terus, pantesan gak dapet-dapet jodoh."

"Astagfirullah," Caca menepuk-nepuk bahu Gita, lalu tak lama sedikit mencubit nya kecil.

"Aw..., sakit Ca. Kebiasaan, bercanda kali gue."

"Kalau mau ngatain orang tuh tolong berkaca ya mbak Gita!" pekik Caca dengan nada bercanda.

"Lo gak tahu, Ca?" tanya Dara.

"Tahu apa? Tahu bulat? Tahu goreng? Tahu sumedang?" tanya Caca berusaha ngelucu padahal tidak lucu sama sekali.

Kini mereka sudah sampai di kantin. Ketiga gadis itu memilih duduk diujung kanan dekat stand mie ayam.

"Gita kemarin baru jadian Ca!" kata Dara.

Lantas Gita yang dibicarakan malah senyam-senyum tak jelas. Caca yang duduk tepat dihadapan Gita pun rasanya ingin muntah, "Ra! Temen lo kenapa tuh? "

"Cacingan kali Ca. Namanya juga lagi kasmaran, nanti-nanti palingan mewek curhat ke kita juga."

"Betol sekali," Caca dan Data saling bertos ria.

LutteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang