Latihan

11 1 1
                                    

'Jangan salahkan hati yang tinggal meresapi, salahkanlah mata yang membuatnya ternodai'

-Fena

'Woi Al! kita dipanggil ke ruang musik sama Kak Irvan!' ucap Derrel yang hanya diangguki oleh Allard lalu segera menyusul Derrel, Liam dan Alex keruang musik.

Sesampainya disana, 'Akhirnya kalian datang juga, jadi kakak mau memberi tahu kalian bahwa, dalam jangka waktu seminggu, kita akan mengadakan acara pentas seni di lapangan sekolah' ucap Kak Irvan.

'APA?!' teriak Derrel, Liam dan Alex karena terkejut akan acara yang sangat mendadak. Tapi tidak dengan Allard yang hanya menunjukan wajah datar khasnya.

'Maka dari itu, kakak akan memberikan surat izin untuk berlatih pada guru mata pelajaran kalian, jadi setiap habis istirahat, kita berkumpul diruang musik untuk berlatih' tambah Kak Irvan. Allard hanya mengangguk dan ketiga temannya itu masih melongo tidak percaya.

'Kakak harap kalian bisa bekerja sama dengan baik, semoga kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan, untuk info lebih lanjut akan kakak kabarkan di grup LINE, kakak pamit dulu' ucapnya lagi sembari membereskan barang-barangnya lalu pergi, diikuti oleh Allard dan teman-temannya.

'Al.. Beneran ini?' tanya Liam kepada Allard, dan Allard pun menjawab 'menurut lo?' lalu pergi mendahului mereka bertiga menuju kelas.

Mereka memang sekelompok famous boys yang dikagumi oleh banyaknya wanita, tapi jika pada sekolah-sekolah umumnya the most wanted boys itu merupakan anggota ekskul basket, tidak dengan SMA HOUGENBORD, dimana murid-murid yang memiliki jiwa seni akan lebih dikagumi, apalagi dengan adanya pria-pria tampan.

- - - - - - - - - - - - - - -

Alex sedang sibuk mencatat materi yang sedang Bu Anne tulis di papan, sementara Liam masih memikirkan tentang pentas seni yang sangat dadakan..

'Oh iya.. Ibu lupa, Allard, Derrel, Liam dan Alex, kalian boleh keluar' kata Bu Anne tiba-tiba.

Alex pun menjawab 'Kita diusir Bu? Kan saya daritadi dengerin kok Bu apalai tad-'

'Bukan.. kalian gak latihan?' tanya Bu Anne, lalu Allard segera merapikan barang-barangnya dan langsung berdiri serta pamit pada Bu Anne diikuti oleh ketiga temannya itu menuju ruang musik

Allard's POV

'Tau gak sih?' tanya Liam mendadak, yang langsung dijawab oleh Alex 'Ya enggaklah lu belom ngomong' dan dihadiahi jitakan oleh Liam 'Ya sabar jumini..' betapa sabarnya diriku memiliki teman-teman sejenis ini.

Sementara Alex dan Liam beradu mulut, aku dan Derrel telah sampai didepan pintu kaca ruang musik dan aku melihat beberapa adik kelas perempuan mungkin angkatan kelas XI, dan aku menangkap satu sosok yang sedang memainkan piano dengan indahnya.. Tunggu.. Aku tidak pernah memuji orang, tidak.. Tidak akan terjadi..

'Langsung' kataku.

dan adik-adik kelas itupun pergi, termasuk yang bermain piano tadi tanpa sedikitpun melirikku..

Apa peduliku? Sudahlah.
Lebih baik segera mulai latihan.

- - - - - - - - - - - - - - -

-Flashback on-

Fena's POV

'Fen, ke ruang musik yuk!' ajak Tania pada Fena yang sedang mengobrol dengan Randa.

'Ngapain?' tanya Fena disertai tengokan Randa, 'Main-main aja, kan lagi free' jawab Tania sambil menopang dagunya lalu Randa pun menjawab 'Yok, gue kangen main gitar, lo gak kangen main piano Fen?'
yang akhirnya mereka bertiga pergi ke ruang musik dan memainkan alat musik masing-masing.

Disaat Tania dan Randa sedang menyesuaikan kunci gitar mereka, Fena memainkan lagu 'Someone You Loved by Lewis Capaldi dengan sangat lembut.
(

ada di mulmed)

Setelah sampai di lirik,

Now the day bleeds
Into night fall
And you're not here
To keep me through it all

I let my guard down
And then you pulled the rug
I was getting kinda used to being someone you love..

Tiba-tiba ada yang membuka pintu, terlihat ada dua lelaki yang disusul oleh kedua lainnya, aku yakin itu kakak kelas yang famous itu, akupun tidak menghiraukannya.

Lalu salah satu dari mereka bicara seakan mengajak teman-temannya latihan, yang paling tampan pastinya.. Eumm.. Hanya tampan.. Ya.. Hanya itu.. Mungkin cool.. yaa.. Hanya itu saja.. Akupun meliriknya sebentar lalu segera memalingkan wajahku secara halus agar tidak terlihat.. Untung saja.

'Tan, Ra, ayo' ajakku, lalu kamipun segera meninggalkan ruangan tanpa mengatakan sepatah kata pun bahkan melirikpun tidak.

Heyy:))
Gimana nih gimana? Gak jelas? Biasa.. This is my first story;) wajar lah yaa..
Semoga aja ada yang baca hehe.. Dan juga menikmati..
Kalian pada baca ini gak sih? kalau aku sih biasanya enggak, yaudalah ya gak penting juga, itu aja sih hehe..

Warm kisses✨
-cloud;)

MissunderstoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang