(M)1

2.5K 175 9
                                    

"masih ada jadwal?" tanya wanita cantik yang tengah mengganti baju dibalik tirai kepada managernya.

"Masih ada satu jadwal pemotretan lagi malam ini" jawab manager itu lembut dan tenang.

"Dimana?" Tanya model itu lagi
"Oakwood Premier Coex Center" ujarnya

Model itu terdiam sejenak mencerna apa yang baru saja managernya katakan.

"Kenapa disana?" Yang pada akhirnya ia tanyakan
" Konsep kali ini adalah vintage glamour dan hotel itu sesuai dengan konsep mereka. Dan juga tahun ini hotel itu mendapat predikat sebagai hotel terbaik di Gangnam kau adalah salah satu model yang beruntung" jelas manager panjang lebar

"Aa begitukah, pukul berapa?"
"7 : 30 malam, masih ada sekitar dua jam untukmu istirahat dan makan, kau belum makan siang "

Model itu keluar dari balik tirai mengambil flap bag yang ia letakkan pada sofa yang tersedia pada ruang ganti,berjalan menuju meja rias dan menilik wajah yang terpantul pada cermin

Manager memperhatikan dari belakang "kau sedang tidak dalam mode diet kan?" tanya nya untuk memastikan, ia hafal bagaimana keadaan artisnya yang satu itu

"Gantikan makan siang ku dengan makan malam nanti, aku harus terlihat sempurna didepan camera" setelah ia mengoleskan sedikit lipstik kemudian menoleh dan tersenyum manis lalu setelahnya berlalu meninggalkan manager lebih dulu

"Setidaknya makan untuk mengganjal perut" bujuk manager sekali lagi dengan berjalan disampingnya sang model

"Aku tidak lapar"
"Mulutmu tidak tapi perutmu butuh" cuek sang manager mendahului artisnya yang terkekeh kecil lalu berusaha menyamakan langkah

"Aaiya Ceo Cyword Inc tuan Oh kemarin mengabariku, dia mengajakmu untuk dinner sabtu malam" kini mereka dalam obrolan santai didalam lobi kantor yang bersiap menuju mobil

Model itu sempat melirik namun kembali fokus kedepan "lalu apa yang kau katakan?"

"Aku hanya berkata 'baiklah aku akan mengabarinya' hanya itu lalu ia pergi setelah mengangguk. Kau menerima tawaran tuan Oh?" Tanya manager hati hati

"Tidak! "

______

"Tuan Kim"

Yang dipanggil dengan sebutan Tuan Kim menoleh dengan wajah datar

"Istrimu siang tadi datang ke kantor, karena anda sedang ada meeting dengan klien jadi aku menyuruhnya untuk menunggu namun ia-, perkataan nya terpotong cepat oleh Tuan Kim

"Lalu urusannya denganku? Kenapa tidak menyuruhnya pulang saja" pungkas Kim masih dengan wajah datar seperti tidak minat sama sekali

"Siapkan berkas dan data ku sekarang, aku akan memeriksa data format perusahaan bulan ini"

"Baik tuan "

Pernikahan yang tidak ia inginkan menjadikan Kim benar benar tidak berminat dengan istrinya, bagaimanapun ia sudah berusaha untuk baik dan melakukan hal layaknya suami namun tetap saja ia tidak bisa memaksakan perasaannya hanya untuk menerima si istri layaknya ia mencintai wanita yang telah ia sematkan cincin dijari manis si wanita.

Semakin hari ia hanya bertambah pusing, ia bahkan sama sekali tidak ingin melakukan hubungan yang biasa dilakukan oleh sepasang suami istri walau kata teman temannya itu layak dicoba agar ia tahu ia memiliki perasaan atau tidak,namun hingga detik ini ia sama sekali tidak pernah melakukan saran yang menurutnya konyol itu.

Itu terlalu membuang waktu dan tenaga,lagipula ia juga tidak menginginkan pernikahan itu namun juga bukan berarti ia tidak menyukai sang istri. Ia suka hanya saja belum cinta. Tidak ia pungkiri ia juga sempat terpukau dengan istrinya, ia cantik, baik, juga perhatian namun terpukau itu hanya sesaat tidak berangsur lama. Dan sekarang ia justru bosan bahkan sangat bosan dengan kehidupan yang hanya itu itu saja.

Ia tidak kejam dengan sang istri hanya jika untuk perhatian mungkin ia jarang berikan, dan mungkin juga istrinya merasa kesal karena sama sekali merasa tidak dibutuhkan, ia terlalu acuh, namun sebenarnya Kim peka tapi tidak ingin ambil pusing.

Istrinya seorang perancang dan memiliki butik sendiri yang lumayan terkenal digangnam, pembeli hanya dari kalangan atas dan itu membuat Kim jarang memberi uang belanjaan, bisa dikatakan jika istrinya mandiri namun ia tidak lupa dengan kewajiban sebagai seorang suami.

Ia butuh kehidupan baru dan yang membuatnya merasa tertantang, ia bosan dengan kehidupan nya yang ini

"Apa perlu aku ceraikan Irene? Lalu bagaimana amanat kakak dan ayah?
Huh, aku jengah"

[To Be Continue]

Ini cerita baru aku
Disini aku bawa alur yang sangat beda

Beda banget sama cerita sebelumnya, disini aku buat pemeran utama adalah tokoh antagonis namun tetap dinomor satukan

Kalo kalian penasaran cukup pantengin terus dan hargai karya aku hanya cukup dengan tombol bintang

Terimakasih

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐫𝐞𝐬𝐬 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang