Sudah terhitung 2 bulan Nayeon dan Taeyong menjadi dekat, sering menghabiskan waktu luang atau bahkan mencuri kesempatan hanya untuk sekedar bertemu di cafetaria terdekat
Katanya sih agar hubungan terjalin lebih baik dan meningkatkan solidaritas perbisnisan
Atau ada hal lain yang terselubung antar keduanya
" Aku mengajak orang lain dalam pertemuan kita kali ini " Taeyong berujar pelan masih dengan genggaman tangan pada Nayeon
Yang diajak bicara menoleh memasang wajah bertanya " siapa ? "
Taeyong tersenyum manis " Taehyung, temanku yang waktu itu tidak sengaja bertemu ketika kita berkencan kau ingat ?"Oh itu, dia ingat tapi pertanyaannya sejak kapan ia dan Taeyong berkencan ?
Lupakan
" Oh benarkah? Di mana dia "
" Sedang di toilet "
Nayeon mengangguk membalas, melepas genggaman tangan Taeyong guna meneguk bloody mary nya
Sensasi panas menyentuh tenggorokan hingga larut kedalam perut" Ah itu dia " diujung sana dapat Nayeon lihat pria dengan tubuh tegap wajah yang kontras dengan kata ' Dingin ' berbalut tuxedo yang tampak begitu mahal dan mewah tengah berjalan angkuh dan penuh wibawa
Bukankah itu seperti tipe idaman Nayeon
" Apa aku terlalu lama ?" Sesampainya ia bertanya dengan pandangan tak lepas dari sosok anggun yang juga ikut menatap obsidian gelap segelap jelaga itu
" Tidak juga, duduklah Nayeon juga baru datang "
" Ah hay nona Im senang bertemu dengan mu kembali "
" I'm too " seulas senyum manis ia ukir yang mampu membuat Taehyung menahan nafas sejenak
Makan malam itu berjalan dengan tenang, tidak banyak obrolan dan candaan
Hanya obrolan singkat mengenai bisnis dan kerja juga diselingi tentang kehidupan yang sedikit banyaknya palsu" Ah maaf Nay aku tidak bisa mengantarmu pulang, ayah ingin menemui ku malam ini"
" Tak apa aku bisa pulang dengan taxi"
" Tidak, aku tidak akan membiarkan mu pulang itu bisa-bisa ada sasaeng diluar sana itu bisa membahayakan keselamatan mu "
" Jadi?"
Taeyong melirik Taehyung yang hanya diam memperhatikan keduanya tanpa niat memotong
" Taehyung boleh aku minta tolong ?"
" Katakan "
" Bisa kau antar Nayeon pulang sampai rumah hingga selamat ? Aku benar-benar tidak bisa sungguh, ayah ku mendesak "
" Aku bisa saja, bagaimana dengan nona Im "
" Nay~ i'm sorry really sorry~ " Taeyong memelas, ia tidak bohong dengan desakan sang ayah yang meminta untuk bertemu
Jadi Nayeon hanya menghela nafas sembari mengangguk
Tapi tidak dengan hati dan pikirannya yang sebenarnya sedikit--- senangSetidaknya ia bisa menjadi dekat dengan pria gagah nan mapan ini
" Baiklah "
Akhir ucapan itu menjadi akhir dari percakapan permohonan maaf Taeyong
Tinggallah keduanya, saling pandang tanpa berniat bersuara
3 menit berlalu ketika keduanya sibuk berlarut dalam lamunan
Taehyung memecah keheningan" Mau pulang sekarang Nona Im "
Ia mengangguk, mengambil tas meninggalkan area resto
Tak jauh beda dengan di resto tadi, didalam mobil pun keduanya hanya diam
Taehyung yang fokus pada kemudi sedang Nayeon yang hanya menatap keluar jendela dengan sesekali melirik diujung mata guna melihat pria ituTampang fokusnya saja sudah tampan luar biasa
Nayeon bisa gila" Sepertinya aku tertarik padamu
Tuan Kim -- tapi sayang kau sudah beristri "
" Hah "
" Boleh aku jadi yang kedua ? Jika istri pertama mu sama sekali tidak membuatmu nyaman "
To the point yang membuat Taehyung jantungan menginjak pedal rem mendadak membuat decitan pada ban terdengar
" Kau bicara apa "
" Mari berkencan, mengenal satu sama lain hingga nyaman "
" Kau dan aku ? "
Nayeon mengangguk, senyum tipis itu masih betah bertengger di labia mengkilap nya
" Tapi kau dan Taeyong sepasang kekasih
Taeyong dan aku teman tidak mungkin jika aku merebut mu dari nya "Kekehan ia dengar dari belah bibir itu, lucu sekali pria ini. Kenapa terlihat polos dan lugu
" Aku dengannya hanya rekan bisnis dan hanya seorang teman tidak lebih "
" Benarkah "
" Hmm~ jadi mau berkencan dengan ku "
Nayeon mendekat, tangannya terulur menyentuh dada dengan balutan kain mewah membuat pola abstrak disana berniat menggoda dan memberi sensasi sensual
Perlahan ia mendudukkan bokongnya pada paha Taehyung atau lebih tepatnya masuk kedalam pangkuan pria itu yang menatapnya penuh puja dan minat
" Tidak sopan jika aku menolak ajakan manis ini "
Belah bibir keduanya menyatu, menyesap dan menjilat
Bertukar saliva, membelit mengajak nya untuk berbuat lebih dari sekedar sesapanBaiklah, cukup ia menahan biarlah harga dirinya runtuh perlahan
Pria ini terlalu menggoda untuk dibiarkan lolos" Ayo pesan hotel "
[ To be continue ]
Sudah lama semenjak update ku terakhir kali
Maaf ya bikin kalian nunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐬𝐭𝐫𝐞𝐬𝐬 🔞
Fanfiction𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐡𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐛𝐲 𝐀𝐲𝐮𝐃𝐢𝐚𝐡𝟑𝟎𝟏𝟐