2. Tentang Rasa

22 5 7
                                    

Bagian kedua

Hallo!! Masih ada yang setia nunggu cerita Ini??
Hayo.. siapa yang masi puasa?
Budayakan vote dan tinggalkan jejak!!
Jangan jadi sider:(

= Happy Reading =

***

Ketika ingin menjauh, didekatkan
Ketika ingin melupa, diingatkan
Ketika ingin berharap, dikecewakan
Apakah takdir begitu senang mempermainkannya?

***

Malam ini Ana tengah berada di Kamarnya sambil merenungkan kejadian tadi siang di sekolah.

'Ga, ini ga mungkin. Kenapa bisa satu sekolah lagi?' Batin Ana

'Gimana kalo perasaan itu balik lagi?'

'Gimana kalo sakit itu datang lagi?'

'Gimana kalo benteng pertahanan ini akan hancur lagi?'

'Ga, Ga boleh! Kali ini harus lebih kuat! Gue ga boleh mudah jatuh untuk kedua kalinya' batinnya meyakinkan

Ana ga habis pikir jika ia akan melihat 'mantan doi' nya itu di sekolah hari ini. Ana ga ingin 'rasa' itu kembali lagi.

Rasa yang datang tanpa permisi dan pergi tanpa pamit.

Rasa yang merubah harapan menjadi kekecewaan

Rasa yang merubah dunia cintanya menjadi 'mati'

Rasa yang membuatnya tak percaya diri

Rasa yang menghadirkan kata 'andai'

Rasa yang hanya dirinya simpan dan tak mampu utarakan.

Dan,

Rasa yang hanya menyakiti hati karna menerima kekecewaan yang tiada henti.

Ya, itu lah rasa yang Ana rasa kan pada cinta pertamanya. Rasa yang setahun terakhir ini mati-matian ia matikan.
Dan sekarang seseorang yang menjadi puncak dari rasa itu kembali hadir dalam hidup Ana.

'Tuhan, apa maksudnya semua ini?'

" Rara!! " panggil seorang wanita dari luar kamar

"Iya bu, sebentar" jawab Ana yang mendengar langsung bergegas untuk keluar

"Ada apa ibu manggil Rara?" Tanya Ana setelah tiba di ruang makan keluarganya.

Rara. Itu adalah panggil Ana di rumah. Hanya keluarga dekat dan sahabatnya lah yang tau panggilan itu.

"Ngapain aja kamu hah?! Ga liat pekerjaan udah numpuk begini? "Tanya Susan, Ibu tiri Ana yang tengah selesai makan malam bersama adik Tirinya, Rafi.

Ana sekarang memang tinggal bersama Ibu tirinya dan satu adik tirinya. Ibu tiri yang selalu membenci, membentak dan menyuruh-nyuruhnya.

Apakah benar kuadrat ibu tiri selalu begitu kenapa anak tirinya?

Tapi bagaimanapun sifat dan sikap Susan kepada nya, Ana tetap menuruti semua perintah Susan. Tidak ada bantahan dan kemarahan dalam menghadapi itu semua.

Apalah daya seorang gadis remaja yang baru memasuki dunia SMA ini. Dia sadar diri bahwa Susan sudah mau menampungnya, itu sudah lebih dari cukup baginya. Bahkan ibu kandungnya pun pergi meninggalkannya sejak ia masih berumur 5 tahun.

Ayah? Ana masih punya seorang Ayah. Ayah nya yang selalu tidak di rumah. Bekerja di luar kota dan pulang sekali beberapa minggu. Tak tentu, itu membuat Ana tak dapat merasakan kasih sayang seorang ayah seperti remaja-remaja pada umumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang