Brian Wang nama pria yang menjadi kekasih Mark sejak keduanya berada di tingkat akhir high school. Dia adalah seorang pria dengan bad temperamen yang selalu menjadikan Mark samsak hidupnya. Tidak peduli apapun masalah yang sedang dia hadapi.
Untungnya pria itu memiliki seorang adik laki-laki yang memiliki sifat yang bertolak belakang darinya. Jackson Wang, nama orang itu. Orang yang selalu menjadi penyelamat hidup Mark. Juga seringkali melindungi Mark dari amukan hyungnya.
Sempat terpikir dibenak Mark, andai saja pria ini yang menjadi kekasihnya. Pasti hidup Mark akan jauh lebih mudah. Mark tidak perlu diteror oleh rasa khawatir dan ketakutan disepanjang waktu.
Meskipun Jackson usianya 1 tahun lebih muda dari Mark. Tapi Jackson jauh lebih dewasa. Jackson tahu dengan tepat dan pasti, apa yang harus dia lakukan untuk memperbaiki keadaan.
Sejujurnya Mark sangat mengagumi sosok Jackson yang seperti itu. Seandainya hati Mark bisa memilih. Sayangnya, Mark sudah terlanjur jatuh pada orang yang salah.
🕊
🕊
🕊Sore ini Mark yang sepulang kuliah tadi berniat untuk pergi bekerja part time di kafe. Tiba-tiba ditarik dengan kasar oleh Brian. Tubuh kurusnya dilemparkan begitu saja dilantai kotor gudang kampus yang jarang dimasuki orang.
Selanjutnya, bisa dibayangkan sendiri apa yang akan dilakukan Brian pada Mark....
Mark kembali menjadi samsak hidup Brian. Bahkan luka yang didapatnya 3 hari yang lalu pun masih belum sepenuhnya sembuh.
Tapi meskipun Brian sering melukai Mark. Dia tidak akan pernah melukai wajah tampan Mark. Menurut Mark, karena pria itu tidak ingin ada orang yang tahu tentang perilaku kasarnya terhadap Mark.
Jangan tanya, apa Mark tidak pernah mencoba untuk memutuskan Brian? Jawabnya, sudah berulang kali Mark mencobanya. Tapi sayang, Brian selalu menemukan celah untuk membuat Mark kembali lagi padanya.
Mark sebenarnya sudah lelah menghadapi perilaku kasar Brian. Dia ingin mengakhiri semuanya. Kalau dia mati, apa Brian akan menyesali perbuatannya ya?
🕊
🕊
🕊Jackson yang kebetulan mendapat kelas sampai malam. Secara tak sengaja melihat Mark yang tengah jalan terseok-seok. Hanya perlu melihat sekali, Jackson sudah paham. Pasti Mark dihajar lagi oleh hyungnya.
Mark itu terlalu baik atau terlalu bodoh sebenarnya? Sampai dia tak pernah mau melawan. Padahal Mark pemegang sabuk hitam karate. Jackson tak paham lagi dengan jalan berpikir Mark. Orang yang sudah dibutakan oleh cinta, menurut Jackson.
Jackson berjalan mendekati Mark yang sesekali langkahnya terhenti. Lalu bersandar di tiang atau tembok. Tubuhnya pasti sakit sekali saat ini, tebak Jackson.
"Ah, Gaga. Kau masih disini?" Mark berusaha memaksakan senyumannya.
"Jangan tersenyum hyung. Senyummu terlihat mengerikan. Seperti senyuman setan."
Jackson meraih tubuh Mark untuk membantu pemuda itu berjalan. Namun disambut dengan pekik kesakitan dari si pemilik tubuh. Tak kurang akal, Jackson memilih untuk membopong ala bridal style tubuh kurus Mark. Daripada membiarkannya berjalan.
"Aku putus dari hyungmu, Gaga. Aku sudah lelah menjadi samsak hidupnya dan selalu disalahkan atas apapun. Dia awalnya tidak terima, tapi aku terus saja memaksa. Dia membuatku hampir mati tadi, Gaga."
Mark mengadu lalu menangis terisak dalam gendongan Jackson. Rasa takut dan sakit hati membayangi benaknya. Melalui airmata pemuda itu, Jackson tahu bahwa Mark sudah mencapai batasnya.
Mark tidak lagi bisa mentoleransi kekejaman hyungnya. Airmata itu tanpa sadar ikut melukai Jackson. Mendorong sebuah tekad kuat dalam benak Jackson untuk melindungi pemuda cantik yang ada dalam gendongannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle (Mark X All)
FanfictionOneshoot or two shoot Kumpulan oneshoot atau twoshoot para member GOT7 dengan Mark sebagai ukenya. Hope you like it. Buat Mark x Hyungline, bakal ku update setiap kali dapat ide. 😘 Tapi tetep menerima request dari kalian kok. Buat Mark x Maknaeline...