markbum (Goodbye Again)

450 37 4
                                    

Jaebum melemparkan tas ransel berisi modul kuliahnya ke ranjang. Sebelum dia melemparkan diri juga ke ranjang. Jaebum memandangi langit-langit kamarnya yang beberapa bulan lalu dia gambari benda-benda langit. Tentu saja dia melakukannya bersama sang kesayangan.

Kekasihnya yang tadi tak sengaja dia lihat tengah bergelayut manja dilengan orang yang seharusnya hanya sahabat masa kecilnya. Tapi ketika melihat cara mereka berdua saling bertatapan. Jaebum mendadak meragukan perasaan pangeran LA itu padanya.

Apa Jaebum selama ini terlalu sibuk? Kegiatannya sebagai presiden bem saja sudah menyita waktu. Belum lagi kegiatannya bersama klub fotografi dan dance kampus yang juga sama banyaknya.

Tiba-tiba terlintas dibenak Jaebum satu pertanyaan ini. Kapan terakhir kali dia menghabiskan waktunya bersama Mark? Satu minggu lalu? Satu bulan lalu? Jaebum bahkan tak ingat lagi dengan pasti. Kenapa juga baru sekarang dia sadar betapa brengseknya dia sebagai kekasih Mark? Itu pun juga kalau mereka masihlah sepasang kekasih.

Jaebum bahkan ragu kalau hubungannya dengan Mark masih berjalan. Seingatnya sudah cukup lama mereka tidak lagi melakukan VC, chatting atau hanya sekedar saling memberikan komentar pada postingan masing-masing di sosial media.

Semuanya tiba-tiba saja terhenti. Penyebabnya tentu saja setumpuk kegiatan yang dilakoni Jaebum di kampus. Kegiatan yang membuat waktu 24 jam sehari terasa kurang panjang untuknya.
🌴
🌴
🌴
Jackson menepuk bahu Mark yang tengah terdiam memandangi wallpaper diponselnya. Foto terakhirnya dengan Jaebum sekitar 3 bulan yang lalu. Sebelum akhirnya Jaebum terlalu sibuk dengan segala kegiatannya dan berakhir dengan menghilang dari hidup Mark.

Mark menoleh menatap sahabat sejak bayinya itu. Gaganya tampak tersenyum penuh simpati pada Mark.

"Jangan mengasihaniku, gaga."

"Aku tidak sedang mengasihanimu Markeu. Bukankah sudah ku katakan untuk membuang sedikit egomu dan cobalah untuk mendatangi Jaebum. Masalah kalian tak akan selesai kalau kau hanya menunggu dia datang. Kau tentu saja tahu, sebagai presiden bem kampus yang merangkap sebagai ketua klub fotografi dan wakil ketua klub dance, priamu itu pasti sangat sibuk Mark."

"Biarkan saja, gaga."

"Markeu, apa kau juga tidak akan mengatakan padanya kalau lusa kau harus pulang ke LA? Kemungkinan kau tak bisa kembali ke Seoul lagi jauh lebih besar daripada kemungkinan kau akan kembali lagi kemari."

"Aku akan kembali gaga."

"Tidak, kalau kau tidak bisa menggagalkan pertunanganmu dengan Johnny Seo yang tampan dan kaya raya itu. Orangtuamu sangat menyukainya Mark, btw."

"Maka aku akan menikah dengan Johnny hyung. Lalu datang ke Seoul mengurus kepindahan kita. Priamu juga menunggumu disana kalau kau lupa gaga."

"Sehun hyung bisa mengerti kalau aku masih harus menemanimu disini, Markeu. Dia tidak terburu-buru. Jadi selesaikan hubunganmu dengan Jaebum hyung sebelum kau pergi. Itu saranku dan kuharap kau mau melakukannya."

Mark mendengus sebal mendengar ucapan bernada menggurui dari gaganya itu. Bukankah gaga yang paling tahu Mark tak menyukai sikap sahabatnya yang seperti itu?

Katakan Mark kekanakan. Karena memang seperti itu. Setidaknya dimata seorang Jackson Wang.
🌴
🌴
🌴
Mark memilih mengabaikan segala petuah Jackson tentang Jaebumnya. Dia berpikir kalau Jaebum tidak akan mengingat dirinya lagi. Jaebum akan segera melupakannya.

Maka dari itu, dia bahkan tidak merasa perlu repot-repot meninggalkan pesan untuk Jaebum dan menitipkannya pada Jackson. Mark meninggalkan Jaebum begitu saja.
🌴
🌴
🌴

Tidak tahu saja Mark kalau setelah Mark tidak pernah muncul lagi di kampus, Jaebum segera mencarinya. Karena sesibuk-sibuknya Jaebum, radarnya tentang Mark akan selalu menyala tajam.

Jadi meskipun Jaebum tidak sempat menghubungi Mark. Tapi pemuda berbahu lebar itu selalu tahu keberadaan sang kekasih selama di kampus. Mark saja yang tidak pernah menyadari hal itu.

Tentu saja, Mark yang tiba-tiba saja menghilang tanpa pesan membuat Jaebum kalang kabut. Dari Jackson dia mengetahui penyebab menghilangnya Mark.

Jaebum marah? Tentu saja dia marah. Kemarahannya pun berbuntut panjang dengan memblokir semua akses Mark untuk menghubunginya. Memutuskan untuk menjauh dari Mark. Karena menurut Jaebum itu satu-satunya hal yang Mark inginkan darinya.

Menutup kisah mereka bahkan tanpa ucapan selamat tinggal, maaf dan terima kasih.

Kekanakan... Tapi begitulah keduanya menghadapinya...

🌴🌴🌴

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle (Mark X All)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang