Happy reading:)
"MAMAH"pekik Radit saat melihat mamahnya yang tergeletak di lantai.
Raditpun langsung menghampiri mamahnya dan menggendong nya ala bridal staile untuk menuju kamarnya.
Saat Radit menaiki anak tangga ia melihat sang ART. Bi Inah. Ia pun langsung menyuruh dokter yang sering ke rumahnya jika ada seseorang di rumah yang sedang sakit.
"Biii tolong telpon dokter!!cepetan!!."
Bi Inah tersentak kagen saat melihat Radit yang sedang menggendong Safa Harris Maulana sang majikan"Ee..ehh itu nyonyaa..eh iii iyaa den."
Setelah Radit sampai di depan kamar mamahnya itu Radit langsung membukanya dengan kaki kirinya karna tangan nya tidak bisa membukanya.Dan Radit segera membaringkan mamahnya di kasur queen size-nya.
Tidak lama dokter datang dengan tas yang berisi alat-alat untuk mengecek keadaan pasien nya.
"Gimana dok keadaan mamah saya?" Tanya Radit ketika dokter sudah selesai memeriksa mamahnya.
"Mamah kamu tidak apa-apa. Dia hanya kecapean saja,mungkin dia telat makan jadi pingsan seperti ini. Tapi mamah kamu kan punya asam lambung yang kadang kadang kambuh jadi jangan sampe telat makan kayak gini lagi. Ini resep obatnya kamu dinggal tebus di apotek terdekat."jelas dokter kepada Radit.
"Oh,iya dok saya usahain. Terima kasih dok."
Dokter tersenyum dan langsung bangkit dari duduknya "Iya sama-sama. Yasudah saya kembali masih ada pasien yang harus saya periksa di rumah sakit. Marii."pamitnya kepada Radit.
"Eh iya dok silahkan."
"Bi tolong anter dokter sampe keluar ya."lanjut Radit yang menyuruh Bi Inah untuk mengantar dokter sampai pekarangan rumah nya.
"Iya den laksanakan"
Setelah Radit melihat dokter keluar dengan Bi Inah ia langsung pergi keluar kamar dengan menutup pintu dengan sangat hati-hati agar tidak mengeluarkan bunyi.
Setelah Radit keluar Radit langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket dan meronggoh celana sekolah abu-abunya tadi karna ia tidak sempat untuk mengganti pakaian nya.
"Bii Radit ke apotek dulu ya mau nebus obat yang tadi dokter kasih resepnya."Pamit Radit kepada Bi inah yang sedang menyapu lantai di ruang tamu.
"Iya den. Hati-hati dijalan,jangan ngebut bawa motornya."
"Iya Bii tenang aja kan Radit adiknya Rossi. Hha"tawa Radit ketika menyebut dirinya sebagai 'adik Rossi'.
Bi Inah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Jetika Radit membuka pintu inti rumah megah nya ia melihat dua orang paruh baya perempuan dan laki-laki dan satu perempuan anak remaja seumuran nya
Deg
"Inikan perempuan yang tadi.ahh ga mungkin dia anaknya..."batin Radit dan langsung menyingkirkan pikiran yang tidak tidak nya.
"Assalamualaikum,Radit gimana kabar kamu?." Tanya laki-laki paruh baya itu
Radit langsung tersentak dengan pertanyaan itu yang membuyarkan lamunan nya.
"Radit baik kok om,om Fahmi sama tante Amel gimana kabarnya?"tanya balik Radit kepada Fahmi dan Amel yang tidak lain adalah kedua orang tua Sheni.
"Kita baik kok Ditt. Gimana kabar mamah kamu sayang."ucap Amel sang mamah Shenisambil memegangi pundak kiri Radit.
Radit tersenyum hangat kepada mamah Sheni"Mamah lagi sakit tante,sekarang mamah lagia da di kamarnya kalo om sama tante mau melihat silahkan tanya saja pada Bi Inah soalnya Radit mau ke apotek buat tebus obat."Jelas Radit kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku Jodohku
RomansaMenceritakan seorang perempuan asal Bandung yang mempunyai kekasih,dan menjalin kasih hingga 1 tahun 6 bulan,dan kisah cinta mereka berakhir karena si perempuan pindah ke Jakarta dan menetap untuk beberapa lama di karnakan orang tuanya memindahkan s...