Chapter 2 : Thank You Mrs.Sunshine

490 65 5
                                    

Taehyung tak menyangka kalau saran yang Sana berikan tempo hari, membuat teman nya memaafkan nya. Si pria Park yang sebelum nya marah pada nya karena ia membuat nya menunggu kini nampak seperti biasanya.

Ternyata Taehyung membujuk Park Jimin untuk mengikuti audisi masuk ke Agensi nya. Dan ia langsung diterima dalam satu seleksi. Taehyung tahu kalau Jimin berbakat.

Jimin bahkan mentraktir Taehyung kemarin untuk berterimakasih. Syukurlah pria itu sudah tak marah lagi pada nya.

Disaat masalahnya sudah selesai, sebuah rasa muncul kedalam hati Taehyung. Ia benar-benar harus berterimakasih pada gadis yang telah memberi nya saran tempo hari. Minatozaki Sana.

Tapi ini sudah hari ketiga, Taehyung menunggu di taman tempat mereka bertemu saat itu. Ia selalu datang di waktu yang sama, namun tak pernah menemukan Sana. Kemana gadis itu?

"Apakah yang kutemui hari itu adalah hantu? Tidak masuk akal! mengingat dia akan selalu pulang lewat sini, Mungkin dia lewat jalan lain."

Taehyung mengutuk dirinya sendiri karena tidak meminta nomor ponsel gadis itu. Ia mendadak frustasi karena rasa ingin nya untuk bertemu Sana telah menggebu-gebu tiga hari lama nya.

"Akh! Kim Taehyung! Jika saja kau meminta nomor ponselnya hari itu, aku tidak perlu menunggu."

"Kau menungguku?" suara bernada tinggi itu membuat Taehyung berbalik untuk melihat siapa disana.

"Sana?! Kau kah ini?! Yak! Kau kah ini?! Kukira kau sudah mati!" entah dia terlalu senang atau apa, Taehyung memeluk gadis itu sedetik setelah ia melihat wajah nya.

"Yak! Taehyung. Kau membuatku sesak."

Taehyung melepaskan pelukannya dengan senyuman lebar yang hanya tertuju pada gadis berparas Ayu itu.

"Kau itu kenapa?" Sana keheranan melihat pria itu hanya tersenyum saja sedari tadi.

"Aku hanya senang saja, kukira aku tidak akan bertemu dengan mu lagi. Kemana saja kau? Aku sudah menunggumu tiga hari berturut-turut disini."

"Jinjjayo? Kau menungguku? Mianhae, aku harus menginap di tempat latihan karena penilaian bulan ini adalah tarian grup. Butuh waktu lama untuk menghafal nya jadi aku memutuskan untuk tidak pulang. Dan kemarin adalah hari penilaian nya, aku berada di posisi ke empat diantara semua trainee. Bukankah itu hebat?" Sana menjelaskan alasan nya tidak terlihat tempo hari. Taehyung memaklumi nya, ia sadar latihan memang berat. Ia juga mengalami nya.

"Bagus, kau bekerja keras. Hari ini aku akan mentraktir mu makan."

"Mentraktir ku makan? Bagaimana nasib uang bulanan mu nanti?"

"Aku tidak semiskin itu nona... Lagipula aku juga menjalani kerja paruh waktu yang menambah uang saku dan yang terpenting adalah aku pandai menabung."

"Baiklah... Tapi sebaiknya kita pulang dahulu. Aku harus mandi dan membersihkan kamar ku. Kau juga harus mandi, apa kau disini sejak pulang sekolah? Kau masih memakai seragam mu." Sana pun menyetujui nya.

"Mandi? Ayolah... Kita hanya akan pergi makan. Untuk apa melakukan hal merepotkan seperti itu."

"Jika kau tidak mandi, aku tidak akan pergi bersamamu. Itu syarat nya."

"Ck! Arraseo!"

Taehyung tak ingin mengulang kesalahan nya untuk yang kedua kalinya. Ia harus mendapatkan nomor ponsel gadis itu.

"Sana-ya, bisakah aku meminta nomor ponsel mu?"

"Kenapa harus tanya, berikan ponselmu. Aku akan menyimpankan nya."

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang