Chapter 3 : I Love You but I Swear

480 68 10
                                    

3 Januari 2013

*

"Sana-ya... Aku akan segera debut astaga..." wajah bahagia itu terpancar dengan sangat cerah dari wajah seorang Kim Taehyung. Begitupula dengan ekspresi terkejut gadis di hadapan nya.

"Jinjjayo?! Wah... Daebak!" puji Sana dengan bangga. Pria itu akan segara debut dan meraih impian nya ia turut bahagia.

"Besok aku akan melakukan rekaman. Aku benar-benar tidak sabar."

"Kalau begitu, kau harus menjaga dirimu dengan baik. Tidurlah yang cukup, dan banyak lah beristirahat. Aku akan berharap yang terbaik untukmu." Sana mencubit gemas pipi pria 17 tahun itu. Laki-laki kekanakan itu akan benar-benar menjadi seorang idol tak lama lagi.

"Siap komandan! Bagaimana kalau kita pergi makan? Aku lapar..."

"Yak! Kau harus menghemat uang. Bagaimana jika ada keperluan mendadak di depan matamu dan kau tidak punya apa-apa? Untuk kali ini aku akan memasak untukmu." celoteh Sana seperti biasanya. Tapi Taehyung menyukai ocehan gadis itu, benar-benar terasa nyaman di telinganya.

"Kau bisa memasak?"

"Kau meremehkan ku ya? Aku itu koki yang hebat."

"Kalau begitu, ayo ke rumahku. Masakkan sesuatu untukku." Taehyung berjalan maju namun Sana menghentikan nya.

"Tunggu sebentar! Memang kau sudah belanja?"

"Yak, kau kira aku selalu makan diluar saja?! Aku juga sering merebus ramyeon instan dengan beberapa sayur dan telur di rumah."

"Arraseo, arraseo... Jangan marah."

*

Dan seperti inilah mereka. Taehyung sibuk menonton televisi sementara Sana tengah memasak di dapur.

Mereka sepasang kekasih? Orang-orang mengira seperti itu. Tapi nyatanya mereka ada di tengah-tengah hubungan yang tidak jelas.

Mereka itu teman, tapi sangat dekat seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih. Namun tetap saja, mereka belum memiliki status itu. Walaupun sebenarnya, mereka menyimpan rasa yang sama di hati mereka. Hanya saja, mereka malu mengungkapkan nya satu sama lain. Itu saja masalahnya.

"Aroma apa ini? Lezat sekali..." seseorang masuk. Taehyung tahu siapa itu. Siapa lagi kalau bukan si Park Jimin, yang tinggal disebelah nya.

"Kembalilah keasalmu!" bentak Taehyung ketika Jimin duduk disebelahnya.

"Calm down, aku tidak akan mengganggu pasangan tanpa status ini. Aku hanya mampir untuk menumpang makan."

"Pendek tidak tahu diri."

*

Dan seperti yang Jimin katakan tadi, ia ikut makan dengan mereka berdua sekarang.

"Wah... Sana. Kau pandai memasak. Bahkan Ramyeon instan buatan Taehyung yang keasinan kalah telak." puji Jimin pada Sana, namun malah membuat Taehyung geram.

"Kau kan tetap ikut makan! Seasin apapun itu, kurasa kau akan tetap memakan nya."

"Apa kau sedang datang bulan? Daritadi marah-marah terus."

Sana hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan kedua sahabat itu.

"Jimin Oppa, apa kau juga akan debut?" tanya Sana kepada pria yang tengah meneguk air itu.

"Eung, aku akan debut juga. Taehyung akan menjadi dongsaeng ku nanti. Hahaha..."

"Itu tak akan pernah terjadi. Kita hanya berjarak dua bulan bodoh! Line kita juga sama."

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang