Tiga hari tiga malam, Perseus dalam perjalanan ke sebuah pulau yang disebut-sebutkan sebagai pulau harta. Tidak ada yang menyangka kalau perjalanan mereka bisa semulus ini. Tujuan mereka kali ini tidak telalu jauh dari pulau utama, desa Ishigami. Namun kesuksesan ini menjadi bukti kuat kalau Ryusui adalah nahkoda yang dapat di andalkan. Sekaligus kapten kapal yang dapat di percaya. Di atas kapal kepribadian tuan muda tersebut seolah berubah total. Ryusui sangat mengutamakan keselamatan krunya, maka karna itu dia sangatlah marah ketika mengetahui Suika menyelundup masuk ke dalam kapal. Bahkan di era modern jalur laut masih lebih berbahaya daripada jalur udara. Terlebih lagi saat ini mereka tidak memiliki GPS canggih, kompas yang memadai ataupun peta koordinat akurat. Mau sedekat apapun perjalanan ini bisa memakan nyawa.
"Apapun yang terjadi untuk saat ini kita tidak bisa langsung mengembalikan Suika ke pulau utama kan?" Ukyo menengahi. Suika langsung lari ke arah pelukannya, gadis kecil itu tidak menangis melainkan sedang merefleksikan tindakannya. Pasti Suika mengerti kesalahannya, dia yang paling tahu alasan di balik namanya tidak di panggil saat pengumuman siapa saja yang di butuhkan dalam ekspedisi ini. Hanya saja saat ini Ryusui terlihat sangat menakutkan baginya, dia jadi mulai takut kalau keberadaannya di kapal ini tidak di terima.
Ryusui membuka mulutnya lalu menutupnya kembali sesaat menyadari kebenaran dari perkataan Ukyo. Sebentar lagi mereka akan berlabuh, mana mungkin mereka bisa memutar balik arah kembali ke pulau utama hanya untuk seorang anak kecil?
Hening. Tidak ada satupun yang berani mengajukan pendapat, tak terkecuali Senku. Saat ini Ryusui lah yang memimpin, begitulah perjanjiannya atau lebih tepatnya itulah yang dinamakan moral. Tanpa keahlian Ryusui mereka tidak akan pernah sampai ke tujuan.
Ryusui menghela nafas lelah sambil berkacak pinggang. "Ada syaratnya. Kau tidak boleh ikut turun ke pulau nanti," ujarnya sambil melangkah meninggalkan tempat. Gen memperhatikan wajah Ryusui yang marah dan menyesali sesuatu. Sang kapten pasti sedang menyalahkan dirinya sendiri karena lengah, seharusnya sebelum berangkat berlayar mereka menyadari keberadaan Suika.
"Cih padahal aku lebih memilih kalau kita kembali ke desa," oceh Ginrou yang langsung kena jitakan dari Kinrou.
Gen menyusul. Sang mentalist mengajak berbicara sambil tersenyum dan menepuk-nepuk pundak sang kapten. Senku masih diam di tempat, memperhatikan Gen yang pergi menghibur Ryusui. Seperti biasa kelakuan bocah Sains itu tidak tertebak. Sudah sejak lama orang-orang di desa mengira ada cinta segetiga di antara mereka, bahkan Ukyo dan Chrome mulai mencemaskan keadaan ini. Kalau bisa Ukyo ingin membuat Ryusui mundur dan Chrome secara tidak sadar terus membantu Senku untuk mendekati Gen, sialnya seluruh usaha mereka gagal semenjak Gen menjadi lebih dekat dengan Ryusui.
Menurut Chrome, siapapun yang nanti dipilih Gen segalanya tetap akan berakhir canggung. Sebaliknya menurut Ukyo, lebih baik mereka mendukung Senku sebelum perasaan Ryusui semakin dalam. Hubungan ketiga orang tersebut menjadi seperti ajang judi, membagi masyarakat menjadi dua kubu. Sama seperti halnya pada saat Taiju ingin mengungkapkan perasaannya pada Yuzuriha, banyak yang yang bertaruh antara "Apakah Taiju akan ditolak mentah-mentah" atau "Taiju diterima dan mereka pacaran" Kali ini di era batu terbentuklah kubu "Senku" dan "Ryusui"
Yuzuriha selaku sahabat Senku tentu saja ingin Gen memilih Senku, apalagi menurut gadis itu: sebenarnya mereka berdua saling suka hanya saja Senku masih belum peka terhadap perasaannya sendiri. Tsukasa yang saat ini sedang "tertidur" juga salah satu yang mendukung Senku dan Gen karena sang primata terkuat itu langsung menganggap mereka berdua pacaran sesaat setelah sampai ke desa Ishigami. Kohaku dan Ruri juga mendukung Senku dengan alasan simpel karena mereka berteman dan teman saling mendukung satu sama lain.
Sebaliknya Ukyo dan Chrome lebih mendingan kalau Gen segera melupakan si idiot Senku. Menyukai Sains freak macam Senku sangatlah merepotkan, mereka memang ingin mendukung Senku dan Gen hanya saja sampai saat ini perasaan Gen yang "bertepuk sebelah tangan" hanya bisa menyakiti mental sang mentalist. Meskipun keduanya lebih mengarah ke netral karena bagi mereka kebahagian Gen lah yang harus diutamakan.
Nikki, Magma dan Yo memilih Ryusui hanya karena melihat keakraban mereka berdua akhir-akhir ini, apalagi mereka tahu kalau Ryusui dan Gen telah melakukan hubungan "lebih lanjut" yang di sangkal Kohaku dengan "Mungkin itu cuma hubungan semalam."
Francois selaku pelayan Ryusui tentu ingin mendukung tuannya. Baginya Asagiri Gen adalah seseorang yang pantas untuk tuannya. Sebenarnya yang menjadi pasangan Ryusui tidak harus Gen, hanya saja dia telah mengakui keberadaan sang mentalist. Dari segi fisik Gen jauh melebihi rata-rata orang pada umumnya. Gen berparas tampan dengan garis wajah halus yang membuatnya terlihat feminim, berperawakan langsing dan berpakaian elegan. Cara berbicara memang menjadi poin minus tapi kepintaran dan kerajinan lelaki tersebut menutupi kekurangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Logic of sacrifice
FanfictionLogic of sacrifice Ishigami Senkuu x Asagiri Gen (BL WARNING!) Summary : Entah apakah Senkuu menanggapi pengakuan Gen secara serius atau tidak. Gen tidak mempermasalahkannya. Asalkan ia dapat mengutarakan perasaannya itu sudah cukup. Gen tidak...