11- berantakan

12 3 0
                                    

"Eh eumm, iya ayok" Belva pun langsung lari buru buru

-di kelas-

"Belva" Panggil suara cowo yg sepertinya baru Belva dengar suara itu dan tadi bukan suara Bayu manggil

"Eh iya?" Tengok Belva dan ternyata benar itu bukan Bayu melainkan anak baru tadi Rama

"Emm, ambil airnya dimana ya buat pel?" Tanya Rama

"Di wastafel sini aja" Unjuk Belva ke wastafel depan kelasnya

"Eh Va anak baru diajarin bandel" kesal salah satu anak cowo yg berdiri di samping Rama

"Apansi, lo puter aja tuh keran gausah dimasukin embernya ke westafel juga" Ujar Belva dan langsung meninggalkan kedua temanya

"Va, cari pewangi yuk masa air doank si gada wangi²nya ni kelas" Tiba tiba Rani menghampiri Belva yg sedang menyapu

"Cari di mana Ran?" Wajar Belva menanyakan itu karena sekolahnya sangat sangat buruk baginya pewangi untuk ngepel saja jarang sekali

"Beli aja di koperasi" Usul Rani

"Boleh deh, yaudh bentar taro sapu dulu di pojok, tunggu luar aja Ran" Langsung saja Belva menyimpan sapunya terlebih dahulu

-dikoperasi-

"Ada pewangi lantai ga?" Tanya Rani

"Enggak ada, adanya sabun cuci piring" Jawab ibu ibu koperasi tersebut sambil menunjukan sabun cuci piringnya

"Lah masa ngepel make sabun cuci piring, mau berbusa tuh kelas" Bisik Belva di kuping Rani

"Eh Va gabole gitu" Senggol bahu Rani

"Yaudh deh makasih ya" Ucap Rani dan menarik tangan Belva agar dia tidak mengucapkan apa apa

"Gausah pake pewangi deh" Pasrah Belva

"Hah? Lu mau tuh bau tai kucing kemana mana Va?" Tanya Rani yg semestinya dia tidak menanyakan hal tersebut

"Emm... ya engga lah" Jawab Belva

*Ga lama kemudian ada anak cowo yg menghampiri Belva dan Rani

"Va, guru tadi yg ngajar ternyata punya pewangi lantai" Tiba tiba saja anak baru itu langsung berbicara tanpa kaku dengan Belva seperti kenal yg sudah lama

"Pak Ibnu? koq lu tau kita lg cari pewangi lantai?" Tanya Rani yg langsung serobot saja padahal Rama ngasih tau ke Belva

"Dari siapa tuh namanya, emm... Oh iya Bayu" jawab Rama

(Hah? Bayu? Seberapa pentingnya dia mau ngasih tau info yg ga penting ini ke Rama, kalo aku dan Rani sedang cari pewangi ruangan, itu kan hal sepele yg mungkin Bayu yg bandel dan nakal gak akan kasih tau hal ini -batin Belva)

"Oh iya makasi Ram" Jawab Belva sambil berlari kecil ke kelas

-dikelas-

*Belva melanjutkan menyapu dan Rani sibuk dengan mencampurkan pewangi ke ember dan Rama sedang menunggu ember nya agar segera bisa di pel. Karena Rama menggoyang goyangkan pelnya tiba tiba saja pel nya mengenai rok Belva

"Aw" Suara kaget Belva karena sebuah pel telah mengenai rok nya

"Eh eh maap Va, aduh gimana ya" Panik Rama yg langsung mendekat ke Belva

"Gapapa Ram" Jawab Belva sambil melihat kanan kiri takutnya Bayu melihat kejadian ini

"Serius?" Rama seperti tidak percaya kalau Belva beneran tidak kenapa²

"I-iya" Jawab gugup Belva karena takut Bayu akan melihat dan menyimpulkan begitu saja kejadian tadi

*Semua piket sudah selesai dan semua murid kelas 8B memasuki kelasnya yg sudah di bersihkan

"Eh gua pindah kedepanan yak" Ujar Caca yg segera pindah ke tempat duduk depan

"Ih Ca apansi" Kesal Belva yg berusaha menarik tangan Caca tetapi sudah telat

*Guru pun masuk dan kelas 8B sedang belajar pelajaran matematika. Pelajaran yg sangat membosankan

"Gua duduk sini Va" Yak itu suara yg hari ini Belva belum mendengar dan akhirnya ia mendengar yaitu suara Bayu

"Loh? Boleh?" Tanya Belva

"Boleh koq" Ucap Bayu yg segera mengambil bukunya

"Bay.." Panggil lemas Belva karena dia bingung harus mulai bagaimana ia dibenci Santi dan di kelas ada yg menyukai Bayu lagi

"Kenapa?" Tengok Bayu sambil menidurkan kepalanya kebiasaan anak laki pasti selalu tidur dan malas sekali untuk nengok dan bangun kalau diajak bicara

"Oliv suka ama lu juga" Yaa nekad sekali Belva langsung berbicara seperti itu dengan Bayu

"Ya terus?" Tanya Bayu yg sedang malas sepertinya membahas seperti ini

"Dan Santi juga masih benci gua" Ujar Belva yg langsung menunduk dan tidak berani melihat ke arah Bayu

"Belva Cadi Amaria, kalo gua suka sama lu sayang sama lu dan udah nembak lu, berarti gua udah berhenti memikirkan yg lain" Jawab tegas Bayu yg baru sekali ini Belva melihat dia seperti itu

"I-iya Bay" Jawab gugup Belva

"Udah ah gua mau balik ke tempat duduk gua dulu, disini panas" Ucap Bayu yg langsung meninggalkan Belva dan membawa tas nya

(Bayu ga mungkin pergi karena panas, Bayu pergi karena marah dan gakuat ngadepin pertanyaan tadi -Batin Belva)

"Heyo" Tiba tiba saja Caca datang mengkagetkan Belva

"Apansi lu" Kesal Belva dengan Caca ga sebaiknya dia pergi tadi dan kejadian tidak akan seperti ini

"Belva" panggil Caca yg berusaha meminta maaf dan akhirnya tidak dapat jawaban dari Belva

📢Bel pulang sekolah

"Bareng kan?" Tanya Caca yg masih berusaha ajak bicara Belva dan masih saja tidak ada jawaban dari Belva

"Imah Rani gua duluan ya" Pamit Belva kepada kedua temannya dan tidak berpamitan kepada Caca, Belva langsung saja meninggalkan kelas

"Ca lu apain anak orang?" Tanya Imah yg menghampiri meja Caca

"Gua cuman duduk di depan dan tiba tiba Bayu dateng ke meja Belva, abis itu Bayu pergi lagi" Penjelasan Caca yg sangat merasa bersalah

"Ca, lu tau kan Belva pas marah sama gua?" Sambung Rani

"Tau Ran" Jawab melas Caca

"Dan lu lebih susah untuk minta maaf ke dia karena dia akan lebih milih sendiri dari pada sama gua atau pun Imah, jadi gaada yg bisa bujuk dia" Tegas Rani yg sepertinya sudah lebih tau

"Hmm" hanya itu yg bisa di ucapkan Caca

"Yaudh ayok pulang" Ajak Imah agar semuanya tidak menjadi kepikiran

-di rumah Belva-

*Belva sudah sampai rumah duluan karena dia telah pulang duluan dari teman temanya tadi. Tanpa basa basi sehabis salam dia langsung menaiki kamarnya, karena mama nya juga sedang ada di luar

"Hmm langsung cek hp aja deh" Belva langsung ke tempat belajarnya dan mengambil hp nya

"Ga-gaada notif?!" Kaget Belva yg seharusnya Bayu sudah rajin chat nya sehabisa pulang sekolah

*Dan tiba tiba notif wa berbunyi
*WA Bayu dan Belva

P

                Iya, Bay

Oh udah pulang bagus deh

                Iya Bay, oiya mau ngomong serius

Kenapa?







Bagaimana sampai bagian sini? Yg nunggu Geral kapan adanya nanti bakal lebih banyak tentang apa yg ada di judul nya ini memang cerita awal mulanya saja, jadi selamat membaca.

Instagram;
@nabilahathifah

Fill My Little WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang