"Lu pingsan? Va?" panik Caca sambil berusaha membangunkan Belva
"Apansi" Tiba tiba Belva bangun
"Lu ngapain tadi dipanggil ga bangun bangun?" Tanya Caca yg masih bingung
"Gua ngantuk" Jelas Belva yg hampir membuat Caca panik
"Boleh liat lu tadi nulis apaan ga?" Pinta Caca sambil cengengesan
"Gak!" Tolak Belva
"Aaaaa Belva" merengek Caca yg bikin Belva sangat sebal
"Ca, lu tuh pasti kalo gua ada cerita yg lu ga puas, pasti lu cerita ke yg lain" Kesal Belva ya memang Caca anaknya seperti itu
"Enggak koq, piss" mohon Caca yg ingin sekali dapat membaca tulisan Belva tadi
"No!" Tolak Belva untuk ke 2 kalinya
"Kasi tau nama orang yg lu tulis aja deh, janji gaakan sebar" Caca pun langsung menarik jari kelingking Belva dan menyatukan dengan jari kelingking Caca
"Lepas ah, gabakal gua kasih tau juga" Kesal Belva yg langsung menarik jari kelingkingnya
"Tentang siapa? Bayu? Ra-" belum selesai Caca berbicara guru bahasa indonesia pun datang
"Selamat pagi anak anak" Sapa guru tersebut sambil berjalan untuk duduk di bangku guru
"Selamat pagi bu" Saut satu kelas
"Hari ini akan ada tugas kelompok" Ujar guru tersebut semua nampak senang karena bisa berkelompok dengan pilihannya
"Asik ini mah sekelompok bebas" Ucap salah satu anak cowo
"Enak aja kamu, siapa yg bebas orang ibu akan pilihkan" Kata guru tersebut sambil memegang dan melihat absen tersebut
"Masa gabisa milih sendiri Bu" Kesal Cabe cabean yg tidak terima
"Yaelah lu berisik amad bilang aja lu mau sekelompok ama cewe cewe yg pinter kan? Terus anak cowo disisain yg bodoh bodoh" sambung Bayu yg nampaknya setuju kalau anggotanya dipilihkan
"Bilang aja Bayu biar bisa sama lu Va" Bisik Caca di telinga Belva
"Udah udah ibu bakal tetap memilih kelompok dan bukan kalian yg pilih sendiri" Jelas guru tersebut sambil memegang absen
"Oke, selanjut nya kelompok 7 Adit, Belva, Caca" Ujar guru tersebut
"Wah kita mah jodoh Va" Senang Caca yg menggoyang goyangkan tangan Belva
"Ih apasi Ca, lu mau sekelompok sama Adit? Anak sok paling gaya di kelas ini, dan dia siapa lagi suka bgd nyuruh nyuruh anak yg lain" Kesal Belva dengan menarik tanganya dari genggaman Caca
"Yaudh terus mau gimana lagi, lu mau adepin tuh guru, gua si ogah" Pasrah Caca
"Sekarang ibu kasih waktu lima menit untuk duduk dengan kelompok kalian" Sambung guru tersebut yg memberikan waktu sangat singkat
"Lah Bu lima menit doank?" Tanya Imah dengan suara yg cukup keras agar terdengar oleh guru tersebut
"Nanya mulu beli kaga" Sambung Caca dari bangkunya yg membuat satu kelas tertawa
"Heh diam kalian cepat pindah" Bentak guru tersebut
"Belom apa apa kita yg harus ke bangku Adit , pokoknya kalo dia ga ngerjain gua ga bakal mau nulis nama dia" Ujar Belva sambil menyilangkan tangan di dada nya tersebut
"Udah ayuk" Kata Caca sambil menarik tangan Belva agar cepat pindah tempat
*Semua sudah duduk dengan kelompoknya masing masing. Rani sangat beruntung berkelompok dengan Bayu, tapi menurut Rani, Imah lah yg beruntung bisa satu kelompok dengan Angga pacarnya.
"Oke, semua sudah duduk dengan kelompoknya masing masing" Ucap guru tersebut sambil melihat sekitar kelas untuk melihat kondisi
"Bu, boleh minta tuker?" Teriak salah satu anak laki, ya itu Bayu orang yg semangat sekali minta kelompoknya dipilihkan sekarang giliran dipilihkan malah mau memilih yg lain
"Gak gak bu, jgn!" sambung cabe cabean lagi
"Yeh Va bener kan tuh Bayu pasti mau sekelompok ama lu" Bisik Caca di telinga Belva
"Udah udah jangan bikin gaduh, sekarang tugasnya kalian cari promosi produk di koran yg sudah kalian bawa, cari sebanyak banyaknya dan tempelkan di buku. Bukunya perwakilan atau semuanya Bu? perwakilan saja. Oke semua sekarang mengerjakan" Jelas guru tersebut
"Padahal belom ada yg nanya, eh dia nanya sendiri" Kata Caca yg ternyata bukan hanya didengar Belva tetapi satu kelas dan semua pun tertawa
*Beberapa menit kemudian semua siswa dengan kelompoknya sibuk mencari promosi di koran, tetapi di kelompok Belva hanya Belva dan Caca saja yg terlihat sibuk sementara Adit? Dia hanya tidur di bangkunya, untung saja guru tidak melihatnya. Tapi kali ini bukan guru yg akan marah terhadap Adit tapi yg akan geram melihat tingkahnya adalah Belva.
"Woi, kalo mau tidur gaush masuk sekolah kan jadi ribed kalo lo masuk sekolah, malah jadi sekelompok kan" Kesal Belva sambil menginjak kaki Adit mencoba berusaha membangunkanya
"Eh Va lo berani bgd" Caca pun menarik narik tangan Belva berusaha memberhentikan
"Berisik lu" Adit pun bangun dan hanya mengeluarkan kata kata itu saja, habis itu tertidur lagi
"Lu gua kasih dua pilihan, mau lu bantu ngerjain? Atau gua ga bakal nulis nama lu dan ngaduin ini semua ke guru!" Pilihan Belva nampak di hiraukan dengan Adit
"Va, kayanya kita aja yg ngerjain" Pinta Caca yg berusaha menenangkan temanya tersebut
"Emang kita aja yg ngerjain! Gabutuh bantuan tambahan!" Tegas Belva yg sengaja berbicara dengan nada kesal di dekat badan Adit agar dia sadar
*Setengah jam pun berlalu. Semua kelompok nampak sudah selesai dengan pekerjaannya, Belva dan Caca pun yg hanya bekerja berdua sepertinya sudah selesai
"Biar gua yg nulis nama" Tiba tiba buku tugas itu ditarik dengan Belva agar dia yg menulis nama nya dengan Caca tidak usah ada Aditnya
"Yaudh sini gua yg kumpulin" Caca pun langsung berdiri dan pergi ke meja guru
"Langsung aja balik ke bangku kita Ca" Ajak Belva yg langsung menarik tangan Caca
*Tiba tiba di jalan menuju bangku Belva tidak sengaja tatap tatapan dengan Bayu, tapi tak ada satu kata pun yg keluar, sapa pun tidak ada.
(Bay, kita tuh ada masalah apa si?-batin Belva)
"Bro!" Sapa Bayu dengan temanya tersebut Adit. Ya Adit teman sebangku Bayu
"Cewe lo apa apaan si" Kata Adit sambil melirikan mata sinisnya ke bangku Belva
"Kenapa dia?" Tanya penasaran Bayu
"Nama gua ga ditulis di tugas tadi" Ucap Adit yg nampaknya sangat bete dengan Belva
"Yaudh entar gua bilang dia deh" Bayu pun mencoba membuat temanya itu lupa dengan perbuatan Belva tadi
"Eh kakel ada yg suka sama lu" Ucap Adit dengan suara yg sangat pelan
"Siapa?" Tanya Bayu
"......
Sampai sini dulu ya,
Instagram;
@nabilahathifah
KAMU SEDANG MEMBACA
Fill My Little World
RandomKetika seseorang yg sudah tepat memilih jalan nya, ketika itu juga rintangan akan menghambat nya. "Va, Geral cuman khayalan lu yg ga akan pernah jadi nyata!" "Stop kejar Geral" "Apa istimewa nya Geral?" "Jangan nyakitin hati sendiri karena satu oran...