0.4

666 132 13
                                    



"Mantannya kak Sungjae ya?"

Joy yang lagi nyodorin uang ke ibu kantin menoleh kaget saat ada adek kelas——Kelihatan dari bet di lengan kanannya——berdiri disampingnya sambil membawa dua botol softdrink. Setelah kembali menyodorkan uang karna tadi sempat terhenti, Joy mengangguk tak paham.

"Eh maaf ya kak, aku ganggu..."anak perempuan berwajah imut itu menggaruk pipinya canggung membuat Joy tersenyum.

"Kenapa emangnya? Bahan gosipan anak kelas satu ya?" Tanya Joy terdengar sinis. Padahal ya memang gayanya begitu-ceplas ceplos.

Anak perempuan itu sontak makin merasa canggung padahal niatannya cuman bertanya karna penasaran. Tapi memang benar sih, itu jadi bahan ghibahan teman sekelasnya. Soalnya Joy yang bentukannya begini kok bisa sama Sungjae yang notabennya incaran anak - anak kelasnya. Secara Sungjae ganteng, humor receh, gajelas, terlalu pede dan gak ada malu—ya meski sifatnya jelek semua tapi itulah daya tariknya.

"Lama bet sih, Won!"

Atensi mereka berdua terpusat pada dua sosok gadis yang berjalan menuju mereka dengan si rambut pendek merangkul si rambut panjang yang membawa kipas portable dengan wajah jutek, namun mimik wajahnya langsung berubah saat mengenali lawan bicara temannya itu.

"Eh kak Joy? Halo...?" Si rambut pendek buru - buru menyapa dengan wajah ceria sedangkan si rambut panjang hanya meliriknya datar membuat Joy mengerngit. Langsung saja si rambut pendek menyikut perutnya.

"Eh—hai kak! Maaf tadi ngelamun,"serunya dengan senyuman kecil. Joy langsung membalas sapaan mereka dengan ceria juga. Sama dengan cara sapaan mereka, meski tadi sempat terdiam merasa aneh.



"Kenapa gak milih LDR aja, kak? Malang - Jakarta kan gak gitu jauh?" Tanya gadis bername-tag Yiren itu.

"Gapapa... emang kenapa? Eh—Ini seriusan gue ama Sungjae dighibahin di kelas satu?" Tanya Joy heboh. Penasaran apa yang diperbincangkan adek kelasnya itu. Padahal Sungjae udah lama pindah, kenapa masih dibahas?

"Hng.....Iyaa soalnya kaget aja dikirain kak Sungjae jadian sama Wonyoung!" Yiren menjawab sambil nunjuk Wonyoung disebelahnya yang cuman senyum canggung gak enak.

"Gak mungkin sama aku lah! Kak Sungjae cuman anggep aku adeknya,"sanggahnya merasa tak enak saat melihat Joy menatap mereka aneh.

"Yah.... adek - kakak zone ya? Huhuhuhuhuhu."

"Ih, enggaklah! Aku kan gak suka. Lagian gak mungkin kita lebih dari kakak - adek, Aku gak pernah liat kak Sungjae sebagai cowok!"

"Masa??? Terus gak degdegan pas dipeluk?"

"....... capek deh, ya enggaklah!"

Joy seriusan tidak mengerti dengan situasi ini. Kenapa dia masih berdiri disini? Harusnya dia pergi saj sejak menerima kembalian, bukannya diam mendengarkan percakapan aneh mereka.

"Udah selsai nih, gue duluan ya," ucapnya sambil tersenyum dan melangkah pergi.

"—Eh kak!? Ini minumannya ketinggalan!" Yeeun buru - buru memanggil saat plastik berisi minuman Joy tertinggal.

"Oh, makasih, gue selalu lupa sama hal kecil kaya gini,"serunya sambil tertawa malu.

"Gapapa lah kak, namanya manusia! Lagipula ini wajar, yang gak wajar tuh menelin cowok yang udah jelas ada yang punya terus pura - pura lupa!" Jawabnya dengan senyuman ceria sampai Joy sendiri terdiam tak mengerti.

"Udah gila lo! " Yiren langsung menyikut si rambut pendek yang nyatanya bernama Yeeun itu lalu mereka tertawa bersama.

"Kok kamu tau? Pengalaman ya?" Tanya Wonyoung yang juga sudah menerima kembalian dari ibu penjual.

Crazy [KDY - PJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang