3. Delusi

12 1 0
                                    

*** Bagaimana jika naluri lain dalam dirimu mulai menggila dan menguasai akal sehatmu? ***

Anastasya POV

Ada apa dengan ekspresi Aris tadi? Padahal kan aku berkata jujur... Dia bilang "Hentikan, Anastasya. Kamu tidak perlu meneruskannya". Dia berkata seperti itu seolah aku melakukan kesalahan. Memangnya aku melakukan apa? Aku terus menatapnya dengan serius, menunggu respon apa yang dia berikan. Tapi dia tetap diam dan memasang muka kecewa.

Hingga akhirnya seseorang datang dan mulai berbicara panjang lebar. Dia menyodorkan tangannya entah untuk apa. Aku hanya memperhatikan tangannya lalu menatap pria itu. Aris bilang dialah Mr. Robby yang kita cari, tapi aku tidak percaya dan tetap menatap pria itu tidak peduli.

Mereka mulai membicarakan banyak hal, hingga akhirnya kepalaku berdenyut hebat saat ada nama Mr. Lerman disana. Entah kenapa nama itu tak asing bagiku, aku mencoba mengingatnya tapi tidak bisa. Aku tidak ingat apapun, yang ada hanya kepalaku bertambah pusing.

Aku mulai beranjak menjauhi mereka, aku tidak peduli mereka ingat padaku atau tidak. Yang aku inginkan sekarang adalah tempat tenang dan sunyi. Aku menuju taman di sekolah itu, aku berjalan perlahan karena sakit kepala yang ku rasakan semakin menyiksa. Aku menyerah dan akhirnya bersandar di bawah pohon yang besar.

"Aaahhh... Ada apa ini... Kepalaku sakit sekali... Kenapa tiba-tiba sakit kepala begini. Uggghhhh..."

Aku terus memengangi kepalaku, kepalaku seperti akan meledak beberapa detik lagi. Aku kehilangan keseimbangan dan mulai merosot di balik bawah pohon besar ini. Aku mencoba membuka mataku untuk menjaga kesadaran, tapi yang aku lihat kini hanya ruang putih kosong tanpa siapapun.

Pepohonan yang ada kini seperti lenyap entah kemana, semua pohon hilang termasuk pohon tempatku bertumpu tadi.


Bersambung...

Feelings DeletingWhere stories live. Discover now