Kak Satria: Senin ya dek, pulang sekolah. Gue tunggu di lapangan volly.
Cella masih memandangi pesan Whatsapp dari kak Satria itu. Pesan itu dikirim semenjak sabtu kemarin, dan sampai hari ini, hari senin, belum juga dia balas atau baca.
"Eh lo parah ih masa pesan kakak kelas ga lo bales? OSIS pula," celoteh Zahra tiba-tiba yang memecahkan lamunan Arcella.
"Ah gue delima tau."
"Kayak judul lagu?"
Cella menepuk punggung Zahra. "Dangdut lo."
"Hehehe ya lo, sih. Tinggal bales aja apa susahnya?" Zahra membuka kota bekalnya. "Emang kakak itu kenapa sih? Kepo gue."
Arcella berdecak pelan sambil melahap makanannya. "Ga tau gue, kemarin sabtu tiba-tiba ngajak vidgram bareng, ya lo tau sendiri gue gimana."
"Ya gapapa kali. Itung-itung juga nambahin followers ig lo. Lagian kan followers kak Satria juga ga sedikit."
"Yee gue mah bukan lo," jawab Arcella dengan menjitak kepala Zahra.
Zahra tertawa. "Hahaha lo sih ribet. Gapapa kali. Kan akting doang."
"Hmmm iya, sih." Arcella mengambil ponselnya. "Yaudah deh gue bales, nih."
"Gitu dong, anak mama."
Arcella Amanda: oke kak, hari ini, pulang sekolah ya.
Ah gue baru inget hari ini les Bahasa Inggris. Gimana nih? Masa gue bilang "eh maaf kak ga jadi, baru inget hari ini les Bahasa Inggris" bego dong gue.
"Ah au ah gelap." Omelnya sendiri yang membuat Zahra menautkan alisnya.
"Dih, cantik-cantik aneh."
***
Pulang sekolah, Arcella menunggu Satria di podium depan pos piket sekolah. Mengingat hari sudah jam tiga sore dan Satria belum juga datang, ia hendak bergegas pergi, berniat untuk pergi les.
"Ah mana sih? Berkarat juga ntar gue lama-lama."
Tidak lama kemudian...
Ting!!
Kak Satria: Dek maaf ya ga jadi hari ini. Gue ada janji lain, besok bisa?
Tuhkan heran ya gue, kenapa sih cowok paling ga bisa megang janji?
Arcella cukup membacanya dari notif Whatsapp. Ia tak membalasnya. Dengan kesal, ia berjalan menuju halte depan sekolah. "Tau gini dari jam dua tadi gue pulang. Bikin telat anak orang aja."
Arcella tak tahu kalau di belakangnya ada seorang yang membututinya.
Sesampainya di halte, Arcella mendengarkan lagu dan menggunakan earphone-nya. Beginilah Arcella, kalau sudah badmood, galau, atau apapun itu yang merusak moodnya, satu-satunya cara kembalikan semuanya ya hanya sebuah lagu.
"Woi!!"
Kala gadis berumur 15th itu sedang asyik dengar lagu dan berusaha menghilangkan rasa jengkelnya, samar-samar ia mendengar orang yang memanggil namanya dari jauh.
"Tunggu!"
Ih itu pasti kak Satria. Aneh banget sih jadi orang
KAMU SEDANG MEMBACA
White Carnation
Teen FictionArcella Amanda, salah satu dari banyaknya wanita di dunia ini yang menjadi korban dari toxic relationship. Cinta pertamanya, juga cinta yang paling membekas lukanya di hidup. Pasti, sangat sulit melupakan luka itu seumur hidup Arcella. Cantik, idama...