19. Marah

637 73 10
                                    

sudah satu bulan sejak kejadian itu. Siswa disini merasa takut terhadap Ariella dan Dejun dan tidak segan segan mereka menyuruh mereka pergi dari sekolah ini

Tentu saja ini bukan hal yang mudah yang bisa Ariella lewati, tapi bukan Ariella namanya jika ia menyerah begitu saja

seseorang menghalangi langkah Ariella, ia meliriknya dan memilih jalan lain menuju kelasnya karena ia tidak mau menyakiti siapa pun

"Riel" Jaemin menahan tangan Ariella membuat Ariella terhenti " mau sampai kapan riel lo mau diemin gua dan yang lain? " Ariella menghela napasnya

" ini semua gara gara Dejun kan? " Ariella menatap Jaemin yang bisa di bilang agak emosi

" jadi bener gara gara dia? " Ariella tidak menjawabnya dan menarik tangan nya paksa dari cengkraman Jaemin lalu kembali melangkah

" apa ada sesuatu di tubuh Dejun? " Ariella terhenti dan semua orang terkejut dengan omongan Jaemin

" bener kan? jawab gua riel, jawab! " Ariella berbalik dan menatap Jaemin tidak percaya

apa barusan Jaemin membentaknya?

" jadi lo ga akan melihat gua cowok normal dan malah melihat cowok aneh itu kan riel?! " Ariella mengepalkan tangannya

" jawab riel! biar- "

plak

Jaemin memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh Ariella. Ya Ariella menamparnya

" l- lo barusan nampar gua riel? " Jaemin yang sangat terkejut berbicara terbata bata " lo? nam-"

" IYA GUA NAMPAR LO NA JAEMIN! " kali ini Ariella membuka mulutnya membuat Jaemin dan semua orang terkejut

" Lo!

dan lo semua! " Ariella menunjuk Jaemin dan semua orang disini secara bergantian

" Kalian ga tau apa yang terjadi! kalian ga ngerti! " Ariella mengatur nafasnya " dan kalo lo Jaem mau bilang gua lebih milih Dejun itu terserah! gua ga peduli dan satu hal yang pasti "

" gua kecewa sama lo Jaemin"

+.+

Ariella memandang Winwin dan bibinya sedih melihat Dejun yang terbaring lemah di sana yang sudah hampir sebulan

jadi memang benar, Dia Xiaojun sepupunya Winwin

Dokter mengatakan beberapa jaringan sudah tidak berfungsi dan jantung yang hampir mati, hal ini sangat aneh dikalangan medis

oleh karena itu Ariella meminta tantenya untuk datang kesini tapi dia tidak bisa janji akan datang karena pekerjaan di sana

Ariella tidak tau harus bagaimana, satu hal yang bisa membantu adalah moment itu dimana Ariella sekan ada ditempat kejadian Xiaojun kecelakaan

tapi sejak kejadian sebulan lalu moment itu tidak pernah datang lagi. Ariella sudah melakukan segala cara salah satunya membacanya lewat genggaman tangan

tapi seakan akan akses untuk kesana terkunci dan Ariella tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun

Ariella duduk di salah satu bangku di depan ruang ICU, ia menunggu Jaehyun katanya biar sekalian

Winwin membiarkan bibinya untuk masuk kedalam sana sedangkan dia memilih duduk disamping Ariella

" thanks ya riel lo udah bantu gua " Ariella mengangguk lalu tersenyum

" sama sama ka, lagian juga kondisi Dejun ... " Ariella menggantung kata katanya

" gua ga masalah riel bahkan gua udah ngira dia bener bener
Udah ga bernyawa " Ariella tersenyum sekali lagi

" oiya, tadi kata Jaehyun lo- "

" Riel! " Ariella terkejut melihat Jeno yang masih lengkap dengan seragamnya " Jeno? lo ngapain disini? " Ariella menghampiri Jeno

" gua kira tadi bukan lo tapi ternyata bener " Ariella bingung " terus lo ada urusan disini ? " Jeno mengangguk

" nganterin nenek gua cek up, terus gua gabut yang muter muter eh ngeliat lo " Ariella mengangguk

Lalu Jeno melihat lelaki yang duduk di sana " itu siapa riel? " Tanya Jeno sambil menunjuk Winwin

" hmmmm ... gimana kita ngobrolnya di luar ? " Jeno mengangguk

Ariella menghampiri Winwin " Ka aku keluar sebentar ya sama temenku, kalo Ka Jaehyun udah dateng bilang tunggu sebentar " Winwin mengangguk

" ya nanti gua sampein " Ariella menghampiri Jeno lalu mereka keluar dari gedung rumah sakit dan menuju taman rumah sakit

mereka duduk di salah satu bangku disana dan menikmati angin senja yang sejuk " dia temennya ka Jaehyun dari China " Jeno menatap Ariella

" dan dia kakak sepupunya Dejun " Jeno membulatkan mata nya " Dejun? maksud lo Xiaojun itu riel? " Ariella mengangguk

" terus kejadian kemaren emang bener karena Dejun? " Ariella terdiam dan menatap Jeno yang membutuhkan jawaban

" gua belum tau pasti itu emang karena Dejun atau ga dan gua harus mencari kebenaran itu jen" Jeno dan Ariella terdiam satu sama lain

" dan itu alesan lo ngajauh dari kita? " Ariella menggeleng cepat " ga bukan itu, kalo kalian ngira gua lebih memilih Dejun dari pada kalian itu salah Jen " Ariella menarik nafasnya

" gua ga mau kalian kenapa napa " Ariella membuat Jeno bingung

" karena dia sakit bukan sepenuhnya alami jen "

" maksudnya? "

" ada sesuatu yang memakai tubuh Dejun "

+.+

Jaemin keluar dari kelas bersama Jeno dan Renjun, bersamaan dengan itu Ariella melewatinya. Jaemin memandang Ariella yang perlahan menjauh dari pandangannya

" udah jaem kalo lo masih sayang seharusnya lo ngerti " Mark datang menghampiri Jaemin dan yang lain

" gua setuju sama lo Mark " Renjun pun ikut mengangguk setelah mendengar ucapan Jeno. Jaemin mengabaikan ucapan temannya itu lalu pergi entah kemana

" gua udah tau Mark soal itu " ucap Jeno " Jaemin? " Renjun dan Jeno menggeleng

" jangan kasih tau dia dulu, gua mau liat seberapa sayang dia sama Ariella "

Dilain tempat diwaktu yang sama



























bipp

" waktu kematian pukul 12.30 WIB "



XXX

Annyeong!

Ada yang nungguin Nana kah? Maaf gais baru bisa update

Abis part ini mungkin ada beberapa pemain baru karena bakal menyelidiki kasus Dejun

Jadi bakal di kumpas tuntas di beberapa part selanjutnya

Tungguin ya!

Tinggalkan jejak juseyoooooo

Btw ini pas aku nonton live nya nana setelah sekian lama ga nonton

Tambah ganteng aja pacarku

INDIGO || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang