•Cemburu
"Berjamaah ya Humaira, kamu jadi maq'mum ku" ujar Yusuf
***
Setelah sholat, Sheren memilih tidur kembali. Sedangkan Yusuf memiliki untuk tadarusan Al-Qur'an.
"Humaira," Panggil Yusuf
Sheren masih terlelap dalam tidurnya.
"Humaira, bangun" Yusuf mencoba membangunkan Sheren.
"Sheren"
Sheren mulai menggerakkan tubuhnya.
"Kenapa sih?" Tanya Sheren dalam keadaan masih tertutup."Bangun, sebentar lagi subuh."
Sheren masih saja diam.
"Aaahh... Ntar dulu, nyawanya belum kumpul"
Yusuf tersenyum, ingin rasanya dia memeluk istrinya namun selalu ter-urungkan.
***
Sehabis sholat subuh, Sheren kini duduk di balkon apartemen Yusuf, memandangi beberapa gedung-gedung tinggi disebrang sana seraya meminum air hangat dan gula.
"Tugas mu mana?" Ujar Yusuf dari dalam
"Dimeja"
Yusuf mencari buku itu dan langsung ia koreksi.
"Jawaban seperti apa ini? Kamu contek di brainly?" Tanya Yusuf ketika mendapat jawaban kurang tepat.Sheren menengok kebelakang, melihat guru bawel nya itu.
"Masih mending gue kerjain, coba kalau enggak.""Kalau enggak kenapa?"
"Iya, nggak mungkin gue bisa bebas seperti sekarang" Cetus Sheren sambil meminum air hangat nya itu.
Yusuf berdiri dan mengambil sebuah pulpen.
"Nih, soal sedikit ini, kenapa hanya benar satu?" Tutur Yusuf dengan menaruh buku latihan Sheren."Jangan salahin gue, yang salah tuh brainly ngasih jawaban kok salah" Jawab Sheren tak terima.
"Sudahlah, kamu perbaiki supaya nilai mu bagus. Teman-teman mu disekolah juga sedang mengerjakan."
"Ck, lo kira kelas gue itu kelas bocah rajin? Paling juga nyari di brainly." Batin Sheren
"Pak, bisa nggak sih. Sebentar aja."
Yusuf menggelengkan kepalanya.
"Kamu minum air hangat dicampur dengan gula?""Iya emang kenapa" jawab Sheren dengan sedikit cetus.
"Tidak baik, sudah benar air hangat malah kamu campur dengan gula. Itu--"
"Stop pak, saya mau ngerjain. Bapak mending diem" Potong Sheren, dia sudah malas jika di nasihati oleh gurunya ini.
Yusuf terkekeh kecil, bahkan Sheren yang melihat itu hanya membuang mukanya.
"Jelek lo monyet." Batin Sheren
Yusuf memilih memainkan ponselnya. Ternyata setelah ia membuka WhatsApp, banyak sekali pesan dari muridnya. Mayoritas menanyakan soal dan dikumpulkan kapan.
"Nih udah." Sheren menyodorkan bukunya.
Yusuf melirik buku yang disodorkan oleh Sheren.
"Terimakasih Humaira ku."Sheren memilih kedalam untuk mengambil laptopnya.
"Pak, handphone gue, pinjem dulu."
"Tidak" jawab Yusuf cepat
"Kenapa si, orang mau nelfon mama"
"Nih, make handphone saya" Yusuf memberikan handphone nya ke Sheren, namun dengan cepat Sheren merebutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maq'mumku
Teen Fiction°Menerimamu adalah kesulitan yang tak bisa ku terima° •DON'T BE READERS JUST SHUT• •There are a million reasons why I should give up. but the heart wants what it wants• /// Yusuf Alaysen. Seorang guru biologi yang terkenal ketampanannya. Pintar, din...