5

628 38 12
                                    

Happy Reading


Malam itu di ruang tamu, beberapa namja terlihat sedang sibuk akan kegiatannya masing-masing


"Tadi Paman Hanbin menelpon katanya Minggu depan ia akan pulang" ucap donghyuk, memecah keheningan

"Baiklah kalau begitu, mulai besok ayo bantu hyung membeli perlengkapan untuk menyambut paman, kita buat pesta penyambutan" ajak Jinhwan dengan antusias. Karena sudah 2 tahun lebih ia tak bersama Pamannya itu karena paman Hanbin harus ke luar kota untuk urusan pekerjaaan disana.

'Oke setuju Hyung' ucap donghyuk dengan antusias

'Aku juga setuju dengan ide mu hyung, kita semua juga sudah lama tak melihat Paman Hanbin' Yunyeong pun ikut nimbrung

Berbeda dengan seseorang yang hanya menyimak pembicaraan itu, tanpa berniat ikut membahasnya.

"Apa dia akan ikut pulang? pikirnya cemas

'Ekhm hyung Chan ke kamar dulu ya, baru ingat ada beberapa tugas yang belum ku kerjakan' ucapnya sambil segera bergegas menuju kamar yang berada di lantai atas mansion tersebut

'Setelah mengerjakan tugas lebih baik langsung tidur ya Chan, tidak baik terlalu sering begadang' ucap Jinhwan menasehati adiknya itu

'Nee Hyung' ucap nya

****

Pagi itu, suasana kelas sangatlah gaduh dikarenakan guru yang harusnya menjelaskan materi hari ini terlambat masuk ke kelas, entah kenapa akhir-akhir ini, guru itu sering absen mengajar dan pada akhirnya berunjung diberikannya setumpuk tugas yang sangat sulit untuk dimengerti.

'Udah sehat Chan?' tanya nya khawatir terlihat jelas guratan kekhawatiran di wajah June semenjak kejadian di toko buku hari itu

'Udah kok aku baik-baik aja, jangan terlalu dipikirin' jawabnya disela kegiatan menyalin tugas matematika milik temannya itu

'Kim saem dateng tuh'
'Anjay masih idup tu guru ternyata'
'Udah tua gitu masih aja ada niat ngajar'
'Tua-tua gitu serem anjay"
ucap beberapa siswi di kelas tersebut.

Setelah kedatangan Kim Saem seketika atmosfir dikelas tersebut berubah menjadi sunyi, dan dilanjutkan dengan pembahasan materi baru.

Bel tanda pulang sekolah berbunyi sangat nyaring, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelasnya masing-masing.

Terlihat Chan dan June merapikan buku yang berserakan di meja belajarnya itu dan mulai bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing

'Chan gua mau tanya' ucapnya memecah keheningan

'Tanya apa lagi sih Jun?' jawabnya dengan dongkol karena dari tadi temannya itu hanya menanyakan hal-hal yang menurut nya tidaklah penting dan ia juga tak habis pikir kenapa temannya itu terlalu ikut campur dalam urusan hidupnya?

'Pil apa yang kamu bawa setiap hari?' sungguh ia sangat khawatir pada Chanwoo, karena ia tak ingin temannya itu memendam masalahnya sendirian.

'Bukan urusan kamu Jun, kamu tuh bukan siapa-siapa jadi jangan terlalu ngurusin hidup orang bisa gak?' jawabnya dengan nada yang dingin dan langsung bergegas berjalan lebih dulu niatnya ingin menghindari pertengkaran ini

Grep

Sebelum meninggalkan tempat itu, tiba-tiba tangan June meraih tubuh ringkih itu dan memeluknya.
Sejujurnya ia telah mendengar rumor yang tidak baik tentang teman nya itu namun ia tak terlalu mempercayai rumor tersebut. Sampai kejadian di toko buku hari itu, ia mulai merasa Chanwoo memendam semuanya sendiri.

"Apa kamu gak percaya kalau aku benar-benar khawatir?" Ucapnya sambil memeluk Chanwoo. Disaat itu juga ia merasakan punggungnya basah, Chan sedang menangis pikirnya

"Hikss.. hikss aku gak tau salahku dimana jun, kenapa ia terus menghantui ku? Apa salahnya jika aku dipungut?" ucapnya disela-sela tangisnya itu

Walaupun ia tak terlalu mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Temannya itu, ia tetap berusaha menenangkan nya dengan mengusap punggung Chan, dan mulai menjajarkan wajah mereka berdua

'Kamu tau Chan? Banyak orang diluar sana yang sayang sama kamu. Termasuk aku Chan' ucapnya sambil berusaha menenangkan temannya itu

'Makasi' ucapnya pelan sambil berusaha menenangkan pikirannya.

'Ingat ada aku disini, seorang Koo June akan menemani Jung Chanwoo selamanya' hiburnya agar temannya merasa lebih tenang

'Tapi kamu gak jijik sama aku? ucapnya meyakinkan

'Kenapa harus jijik? Apapun yang mereka katakan itu gak mungkin bener. Aku percaya seratus bahkan seribu persen sama kamu Chan'

'Tapi..'

Chanwoo terkejut bukan main karena disaat itu juga June secara tiba-tiba merapatkan wajahnya dan mulai menciumnya.

Awalnya Chan tidak ingin merespon ciuman itu namun lama-kelamaan ia mulai memejamkan matanya dan membiarkan June membuat ciuman itu makin dalam. Baru kali ini Chan dapat merasakan ciuman tanpa nafsu dan menuntut lebih jauh dari ini

Setelah ciuman itu terlepas Chanwoo dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari June. Perasaan canggung benar-benar terasa diantara mereka berdua

'Ayo gua antar pulang sekarang, tidak ada penolakan' titah June,niatnya ingin menghilangkan kecanggungan itu. Dengan cepat ia menarik lengan Chanwoo dari sekolah itu.

Chanwoo apa kabar?
Yang jelas sekarang ia sangat malu dan ingin menenggelamkan dirinya di sungan Han

Annyeonghaseo semua (~ ̄³ ̄)~

Sebelum meninggalkan chapter ini harap vote & comment ya✨

Sampai jumpa di next chapter (´ε` )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Try to Say Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang