1

722 43 0
                                    

Happy Reading

Senin adalah hari yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa ataupun siswi, biasanya dikarenakan alasan tersendiri mungkin¿

Pagi itu terlihat seseorang bersurai hitam sedang memejamkan manik indahnya sambil mendengarkan alunan musik kesukaannya melalui airpod yang menempel manis di telinga namja itu.

'Oi chanu udah mau bel ni, ke kelas dulu yuk' ucap seseorang yang tiba-tiba menghampiri namja itu.

'Pake Airpod ternyata, gua teriak sampek ayam jantan bertelur juga gak bakal dia denger' gumam orang itu lagi, sudah biasa akan sifat teman seperjuangannya itu kalau denger lagu pasti volume paling max. Untung belum budeg beneran Ya Tuhan -_- .

Dengan sigap ia langsung mencopot benda yang dinamakan Airpod itu dan otomatis namja itu tersadar akan kegiatan dari dunianya sendiri itu.

'Apaan sih June?' gumam nya sewot

'Cepetan ke kelas yuk, udah mau bel nih' kata orang yang bernama June itu

'Oke deh, duluan aja sana nanti aku susul. Nih mau mampir ke kamar kecil dulu' Jawabnya sambil cepat-cepat berlari meninggalkan orang yang bernama June itu

'Gua tunggu di kelas oi' balasnya sambil segera bergegas ke kelas

Namja bersurai hitam itu bernama Chanwoo, dan orang yang membuat ia keluar dari dunianya sendiri itu adalah June alias teman seperjuangannya (mungkin¿).
Dari awal sekolah menengah pertama June lah teman pertamanya sampai saat ini ia bersekolah di SMA Putrajaya, sampai saat ini mereka masih bersahabat.

Sesampainya di kamar kecil, ia segera menelan sebutir pil yang ia rasa amat pahit di indra pengecapnya itu.
Seketika ia merasakan sejenak ketenangan yang ia harapkan untuk saat ini.

Skip

"Srettt"

Terdengar suara pintu terbuka dengan hati-hati, yang sengaja dibuatnya agar orang lain tidak menyadari kehadirannya. Ya benar itu adalah Chanwoo yang baru saja pulang dari sekolahnya. Segera ia melepaskan seragam khas anak SMA  dan mulai membaringkan tubuhnya di kasur yang terlihat empuk itu. Tak butuh waktu lama ia pun mulai tertidur mungkin karena merasa lelah sekaligus efek dari benda yang ia telan tadi pagi di sekolahnya.

'Ini efek obatnya ya' gumamnya sebelum memasuki alam mimpi

Tiba-tiba ia merasa terusik dari tidur indahnya itu karena merasa ada seseorang yang mulai membuka satu persatu kancing seragamnya.

'Hah? Bukan nya tadian sebelum tidur gak pakai baju ya?' pikirnya dalam hati nya
'Ah mungkin hanya perasaanku saja' pikirnya lagi

Tidak-tidak ini seperti nyata, sekarang ia mulai merasakan orang itu melanjutkan aksinya setelah berhasil membuka seragamnya ia merasa sesuatu menempel indah di mulut manis nya itu, karena mulai tak nyaman dengan segera Chanwoo membuka kedua manik nya dan ia terkejut bukan main melihat "dia" sedang menyeringai ke arahnya

'Hikss...hiks...hajima, aku sudah tak mau melakukan nya lagi kau membuat ku gila. Tolong berhenti lah' melasnya sambil berusaha melepaskan diri dari kukungan orang itu

'Tubuh mu ini hanya miliku manis, jadi terserah dong kapan aku ingin menggunakannya" ucapannya sambil berhenti sejenak dari aktivitas nya itu.

Orang itu kembali membungkam bibir manis Chanwoo dengan bibir nya namun kali ini, ia berhasil  memasukkan lidahnya untuk bermain-main lebih dalam di sana

Chanwoo mulai merasa pasrah pada keadaan, sekarang ia benar-benar tak bisa berkutik ketika tangan orang yang terlihat lebih dewasa itu mulai meraba dan memilin nipple merah muda yang terlihat sangat menggiurkan itu

"Ah ja ngan disana ahh tolong" mohon nya di sela desahannya

"Aku tau kau menikmatinya, jadi jangan munafik. Akan ku buat kau merasakan arti nikmat yang sebenarnya. Dari awal kau hanyalah seorang Jalang murahan" ucapnya sambil mengeratkan kedua tangan Chanwoo yang terlihat terus memberontak ingin melepaskan diri nya

Ku bilang berhenti! Kau menyakiti ku brengsek!

'Brakkk'

Suara pintu yang didobrak secara paksa, ia benar-benar merasa risih karena teriakan yang menyakiti gendang telinganya itu

Yang mendobrak kamar itu adalah Kim Jinhwan ia sangat terusik sekaligus merasa cemas karena teriakan dari kamar itu

"Hei bangun lah! apa yang terjadi disini?" Gumamnya sambil berusaha membangunkan orang yang ia perkirakan sedang bermimpi buruk itu.

Chanwoo reflek membuka manik nya dan langsung menyadari bahwa tadi ia telah bermimpi buruk sangat berterima kasih pada hyung nya itu, karena telah menyadarkan ia dari mimpi terkutuknya itu.

"Anieyo hyung, aku hanya sedang bermimpi buruk tadi" balas ku sambil tersenyum agar ia tidak berpikir yang aneh-aneh

"Kau yakin baik-baik saja Chan?" Tanyanya sambil memperhatikan sekujur tubuh dongsaeng nya itu.
"Sejak kapan juga adik nya itu terlihat sangat kurus?" Gumamnya dalam hati setelah ia menatap lekat tubuh adiknya yang bertelanjang dada itu.

"Aku baik-baik saja hyung, jangan khawatir kan aku" balasnya sambil memperlihatkan senyum nya itu lagi

"Ah baiklah kalau begitu hyung tinggal dulu, masih banyak pekerjaan dibawah. Lebih baik kau mandi terlebih dahulu,setelah itu turunlah untuk makan" ucapnya sambil membelai surai adiknya dan segera ia turun ke bawah untuk menyeselesaikan kegiatannya yang tertunda

"Aishh untunglah hanya mimpi" ucapnya sambil bergegas untuk memulai acara mandi nya itu

Setelah acara mandinya itu selesai, ia segera turun ke bawah untuk menyelesaikan makan malamnya.
Di bawah telah ada Hyung nya yang bernama Song Yun Hyeong dan ada juga Kim Dong Hyuk. Ya pasti kalian bertanya bukan? Kenapa marga kami berbeda satu sama lainya? Itu dikarenakan kami anak beda orang tua. Lebih jelasnya kami bertiga dibesarkan di panti asuhan dan di angkat oleh pasangan gay.

'Kata Jinan hyung kau berteriak tadi, apa kau punya masalah di sekolah?' tanya Song Yunhyeong kepada adiknya itu. Ya walaupun Chanwoo bukan adik kandungnya ia tetap berusaha menyayanginya seperti adik kandung nya sendiri

'Tidak ada masalah serius hyung, tidak usah dipikirkan kok' jawabnya dengan yakin agar hyung yang satu ini percaya padanya

'Arraso baik lah kalau begitu, sekarang makan lah dengan banyak agar badan mu terlihat berisi sedikit. Kau sangat kurus akhir-akhir ini Chan' ucapnya sambil menatap adiknya itu

'Iya betul yang dikatakan Song hyung Chan, kau sangat kurus akhir-akhir ini' Donghyuk ikut menimpali

'Nee hyung' balasnya dengan senyum itu lagi

Pada akhirnya hanya detingan sendok dan garpu yang terdengar. Mereka bertiga menghabiskan makanan yang dibuat oleh Jinhwan dengan hikmat.

Annyonghaseyo (◍•ᴗ•◍)

Jangan lupa vote+comment nya ya👌
Sampai ketemu di next chapter (◕દ◕)

Try to Say Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang