Part 9

700 29 5
                                    

Pagi harinya, Anala menggedor pintu kamar Agatha dengan tanpa perasaan.

Dorr..dorr..dorr

"Woyy, bangun." Teriak Anala.

Tidak ada jawaban dari dalam, tapi itu tidak membuat gadis itu menyerah.

"Woyy, bangun woyy udah pagii!!."

"Di suruh sarapan sama tante Citra!!."

"Agatha!!!" Teriak Anala lebih keras lagi

Di dalam kamar, Agatha menutup telinganya dengan bantal karen terganggu dengan suara keras cewek yang berteriak - teriak membangunkannya.

Karena sudah tidak tahan dengan, akhirnya Agatha bangun dan membuka pintunya.

Klekk..

"Berisik." Ucap Agatha datar

"Lo itu sebenernya tidur apa mati sih?!! Kebo bangett!!" Teriak Anala di depan wajah Agatha,

Tidak menanggapi ucapan gadis di depannya, Agatha memilih kembali menutup pintu.

"Di suruh sarapan sama tante Citra!!"

"Ihh ngeselin banget sih," Gerutu Anala dan berlalu pergi

Di dapur..

Mereka yang mendengar teriakan Anala untuk Agatha hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Mereka heran, kenapa sulit sekali untuk dua orang itu akur. Walaupun hanya sebentar saja.

"Tantee, Agatha tuhh nyebelin." Adu Anala kepada Citra

"Maap sayank, Agatha emang suka gitu." Ucap Citra sambil tersenyum

Anala duduk di samping Leni dengan wajah cemberutnya.

Tak lama setelahnya, cowok yang sempat di adukan Anala muncul, dan duduk di samping cewek itu.

"Ngapain lo?" Ketus Anala pada cowok di sampingnya,

"Makan,"

"Ngapain tadi pintu di tutup lagi?"

Agatha meletakkan sendoknya, mematap Anala, "Emang lo mau liat gua mandi?" Sambil menaikkan sebelah alisnya

"Ya, ya gax mau lah." Gugup Anala seketika

"Yaudah, jangan ce.re.wet." Agatha menekankan pada kalimat terakhir

25 menit mereka telah selesai sarapan, dan kini tengah berkumpul di halaman depan.

Dengan Anala yang sibuk memotret pemandangan dan berselfi ria dan Agatha yang hanya berdiam sambil menatap taman kecil yang ada di sana.

Tidak lama, cowok itu mendekat pada Anala. Ia hanya berdiri di samping gadis itu untuk beberapa saat, dengan kedua tangan yang berada di saku celana. Anala yang menyadari itu akhirnya menatap Agatha dengan raut wajah bingung,

Kini giliran Agatha-lah yang menatap Anala, mereka saling diam. Dan tanpa di sadari, mereka sama - sama mengagumi satu sama lain.
"Kenapa?" Tanya Anala terlebih dahulu membuka suara.

Agatha hanya menggelengkan kepala, dan setelahnya mendekatkan wajahnya ke wajah Anala.

"Lo cantik."

'Deg' Dua kata yang dapat membuat jantung Anala berdetak tak karuan.

Saat sadar dari lamunannya, cewek itu segera menjauh sambil memegang dadanya.

"Kenapa jadi deg - degan gini sih."

Gadis itu memilih berjalan - jalan saja, daripada harus di sana bersama cowok dingin yang baru saja membuat detak jantungnya bekerja dua kali dari seharusnya.

AnalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang