Seven ~ Jangan baper Clara! ~

15 2 2
                                    

Terimakasih udah mau baca cerita ini.
Semoga terhibur.
Typo bertebaran dimana mana.
Happy Reading 🌹🌹

• • •

Plis! Jangan bertingkah manis ke gue.
Nanti kalo gue baper, lo mau tanggung jawab emang?

-Natalie Fikriyah Hanum Claretta-

• • •

Clara bangun dari tidurnya. Merasa sudah lama tertidur. Diapun melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00 sore.

Kemudian Clara bergegas pergi ke kamar mandi. Dengan baju basah yang masih melekat di tubuhnya.

Flashback

Gadis malang itupun berjalan sendiri sambil menangis.

Hah? Diturunkan dijalan? Memalukan. Dia benar benar marah, sedih, kecewa. Tapi tak bisa berbuat apa-apa.

Clara terus saja berjalan sambil menangis. Tiba-tiba setitik hujan menetes dari langit. Disusul rintik rintik setelahnya. Menjadi hujan yang cukup deras.

Clara tidak berlari atau berteduh. Dia menangis dibawah rintikan hujan. Seperti orang patah hati saja.

Sesampainya dirumah. Mama Clara terkejut dengan kedatangan anaknya yang basah kuyup.

"Ya ampun Clara. Kamu kok bisa gini."
Kata Mama Clara.

"Harusnya kalo hujan neduh dulu dong. Kamu tadi pulangnya naik apa?"
Lanjut mama Clara yang tak mendapat respons.

"Clara jalan kaki ma."

"Diturunin tengah jalan tepatnya." Lanjut Clara dalam hati.

"Kok bisa sih. Besok besok kalo ngga dapet angkutan umum. Telfon Mama Atau Papa biar dijemput ya."

"Iya ma." Kata Clara seadanya.

"Yaudah kamu keatas gih ganti baju."

"Hemm." Kemudian Clara bergegas ke kamarnya.

Dia sebenarnya sangat amat bersyukur mempunyai keluarga lengkap yang perhatian padanya.

Namun sekarang Clara sedang malas berbicara. Alhasil dia berbicara seadanya saja.

Sesampainya dikamar alih alih mandi dan mengeringkan tubuh. Clara langsung tertidur pulas dikasurnya.
Akibat lelah fisik dan batin mungkin.

Flashback end

• • •

Clara turun dengan baju tidurnya untuk makan malam. Sudah ada keluarganya di meja makan.

"Eh Clara udah bangun. Ayo cepat duduk." Kata Mama Clara saat menyadari Clara sudah turun.

"Kamu tadi kok bisa jalan kaki sih?" Kata Mama Clara ditengah tengah makan.

"Iya tadi Clara ngga dapet angkutan umum. Kan udah sore banget habis ekskul."

"Kalo ngga dapet angkutan umum, telfon papa atau mama dong." Kini Papa Clara yang menyahuti.

"Tadi batrai ponsel Clara habis paa." Jawab Clara berbohong.

"Aduuh kan gue bohongin orang tua. Maafin Clara ya. Ini demi kebaikan bersama." Kata Clara dalam hati.

Kemudian Keluarga tersebut melanjutkan makan malam dengan khidmat.

Setelah makan malam. Clara bergegas ke kamar. Merasa badannya tidak enak. Sesampainya dikamar. Dia mengambil handphone yang sedari tadi tidak dibukanya.

Tidak ada pesan yang menarik selain dari grup. Maklum efek jomblo. Tapi ada satu nama diantara grup grup lainnya. Dan Clara membukanya.

Danial_Syahreza
Maaf

Danial_ Syahreza
Lo gpp?

Danial_Syahreza
Udah sampe rumahkan?

Melihat pesan beruntut dari Danial membuat senyum Clara mengembang. Tersadar akan hal itu Clara langsung menggeleng.

Natalie_Claretta
Iya gpp. Udh sampe rmh.

Danial_Syahreza
Lo gpp kan tapi?

Natalie_Claretta
Gpp. Cuma agak pusing dikit

Danial_Syahrezza
Maafin gue.

Danial_Syahrezza
Lo bsk berangkat brng gue.

Natalie_Claretra
Gue maafin. Tapi gue ngga mau bareng lo lagi.

Danial_Syahrezza
G nerima penolakan.

Natalie_Claretta
Serah lo

Danial_Syahrezza
Jgn mrh lg.

Natalie_Claretta
He em

Danial_Syahrezza
Cpt tdr

Natalie_Claretta
Iya

Danial_Syahrezza
Good Night

Danial_Syahrezza
Mimpi indah.

Clara hanya membaca pesan terakhir yang dikirim Danial tanpa niat membalasnya.

"Itu manusia satu maunya apa sih. Dikit dikit kasih perhatian, dikit dikit kejam, dikit dikit jadi dingin, cepet banget berubahnya, powerengers kali ya dia suka berubah-ubah." Dumel Clara pada dirinya sendiri.

Sekarang jantungnya sedang maraton. Pipinya mungkin juga sudah memerah. Clara menelungkupkan kepalanya ke bantal.  Menyembunyikan rona pipinya.

"Jangan baper Clara. Dia manusia aneh susah ditebak pula. Jangan baper. Jangan baper." Guman Clara memperingati dirinya sendiri.

Dengan senyum yang merekah. Clara memposisikan badannya untuk tidur. Meski sedikit pusing, itu tak menghilangkan senangnya akibat pesan Danial.

• • •


I know. Ini partnya pendek banget. Maafin yaaa.

Jangan lupa vote yaa teman- temaaan.

The Dissociative identity DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang