PART 21

19.2K 1.1K 74
                                    

Heiii apa kabar sayangkuuu...?
Semoga semuanya baik-baik aja yaah
Semoga corona ini lekas terhempas!!!

Mau bertanya..
Cerita ini kan uda aku terbitin di wattpad dari lama, jadi kalau nambah New Part ngga bisa muncul di daftar cerita baru di kategori cerita tersebut kah?
Ada yang tahu? Please info ya.. Thank you.

Happy reading :)

***

Kedua mata Camilla terbuka lebar, diubah posisi tubuhnya yang tadi terbaring di atas ranjang ke posisi duduk. Kedua kakinya ditekuk ke dalam, dan tangannya mencengkram kepalanya di kedua sisi. Camilla merasa sangat frustasi! Mimpi yang sama dan selalu terasa nyata. Berulang kali ia seolah kembali ke hari paling menakutkan dalam hidupnya! Meski sudah lama berlalu, rasa takut itu masih tetap sama.

Biasanya, mimpi Callista hanya berupa potongan bagian, namun kali ini berbeda. Mimpinya utuh, seakan menghempaskannya kembali ke masa lalu. Camilla melemparkan selimutnya ke samping, ia bangkit berdiri, berjalan keluar kamar menuju Dapur. Kerongkongannya terasa sangat kering.

Dibukanya pintu kulkas dan ditegaknya habis sebotol air mineral dingin. Seett! Camilla menoleh ke kiri, fokusnya tertuju pada knop pintu yang tertutup rapat. Telinganya berusaha mendengar sesuatu lebih jelas.

Gadis itu memiliki tamu tak diundang yang tampaknya sedang mengendap - endap hendak masuk ke dalam kediamannya. Walau samar, ia dapat merasakan pegerakan. Hampir 10 detik Camilla diam, hingga kemudian dia yakin tidak ada orang di balik pintu itu.

Baru saja ia membuang botol ke tong sampah, pintunya digedor dengan keras oleh seseorang di luar sana. Gadis itu langsung waspada. Ia bergerak hati-hati ke arah pintu, kemudian langsung memutar knop dan membuka pintu lebar.

Tidak ada orang di luar sana. Ia melonggokan kepalanya keluar dari ambang pintu lalu ke menoleh ke kanan dan ke kiri, namun nihil. Lorong apartementnya kosong.

Camilla menutup pintunya dan berbalik. Sebuah bayangan melesat cepat melalui jendela bagian luar. Gadis itu terkejut. Ia yakin, bahwa bayangan itu bukanlah manusia biasa! Bagaimana mungkin manusia dapat melesat cepat di bangunan yang berada di lantai sepuluh!

Dengan langkah pasti Cam membuka jendela, saat itu juga, sebuah belati melesat ke arahnya melalui jendela yang terbuka. Segera ia menghindar ke sisi kanan, beruntung saraf motoriknya merespon dengan baik. Belati itu menancap di lantai, meninggalkan retakan. Dapat dibayangkan betapa kuatnya lemparan itu... bisa saja belati itu mengenainya dan menembus jantungnya.

Diikatnya rambut menjadi ekor kuda, dengan segera ia melompat keluar dari jendela. Baru terbangun dari mimpi buruk dan mendapatkan 'surprise', membuat Camilla tak bisa mengganti pakaian tidur, dan hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek bewarna putih.

Sekilas ia melihat sebuah bayangan yang berlari kencang dan memutar ke arah gang kecil. Dengan mantap Camilla melompati jendela dari lantai 10 dan mendarat dengan mulus di aspal. Entah bagaimana caranya melakukan hal itu. Tubuhnya tidak melawan gravitasi, tapi ia dapat mengendalikan dan menyeimbangkannya.

Perasaannya mengatakan, bayangan itu adalah sang pembuat onar yang akan merusak malamnya. Kakinya melesat cepat melintasi jalanan di tengah gelapnya malam. Melalui gang sempit yang hanya diterangi lampu jalanan remang, kemudian berakhir di sebuah jalanan besar yang entah mengapa... tidak ada seorang pun yang melintas.

Jarak Cam dan bayangan itu semakin menipis. Punggung seorang wanita berambut panjang lurus berkibar, seakan menyuruh Camilla untuk mengikutinya lebih jauh lagi. Tiba-tiba, wanita itu berlari lurus ke arah sebuah gedung tinggi tanpa menurunkan kecepatanya. Meski sadar, jika orang itu hanya berlari lurus ke arah sebuah gedung, Camilla tetap mengikuti. tak menurunkan kecepatannya pula.

NastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang