PART 19

37.9K 1.7K 114
                                    

Cogan tersayang ☝️

Happy reading
Typo bertebaran~

◆◇◆

Bolehkah aku egois hanya untuk sekali saja?

Tetaplah di sisiku...

◆◇◆

Knop pintu dibukanya dengan perlahan. Ceroboh sekali pemiliknya, sama sekali tidak mengunci pintu ruang kerja yang mungkin saja menyimpan beberapa barang berharga. Ruangan itu tampak gelap gulita, tanpa ada cahaya yang menerangi, Camilla memantapkan langkahnya memasuki Ruangan yang entah kenapa terlintas begitu saja di otaknya.

Benar saja, gadis itu kemari bukan karena mengetahui sesuatu dari pertemuannya dengan Zhang barusan. Ia hanya mengikuti instingnya. Entah bodoh, entah ceroboh, karena emosi sedang menguasai benaknya, Camilla nekat mendatangi Rumah megah keluarga Bloodwyn, bahkan menyusup ke dalam Ruang kerja Clyde.

Ia hanya ingin mendapatkan satu petunjuk. Bukan petunjuk yang mengarahkan kebenaran perkataan Zhang tentang keluarga pria yang diam-diam telah memiliki hatinya, namun justru sebaliknya. Sungguh, Camilla telah berputus asa untuk mencari bukti jika keluarga Bloodwyn tak ambil andil dalam kesengsaraan keluarganya dahulu.

Jemari lentiknya menyentuh ujung sebuah meja yang terletak di tengan Ruangan, dipandangnya beberapa foto yang bertengger manis di meja tersebut. Foto Clyde yang tampak gagah dengan setelan jas nya ada dalam satu bingkai tersendiri, di sebelahnya terdapat pula sebuah foto Rob yang terlihat jauh lebih muda dari yang ia temui lalu, bersama dengan seoang wanita yang terlihat anggun dan juga Clyde kecil.

Camilla dapat langsung mengenali sosok Clyde dalam usia remaja karena mata dan bentuk alis tebal Pria itu yang tidak berubah. Pasti wanita anggun yang ada dalam foto itu adalah Ibu Clyde. Menikmati keheningan seorang diri, gadis jelita yang fokusnya masih menatap potret dalam bingkai indah itu tak menyadari jika ada seseorang yang bergerak cepat ke arahnya.

Tanpa segan, seseorang bertubuh tegap langsung menyergap dengan menekan bahu kiri Camilla dari belakang, dan membuat gadis itu membungkuk menekan meja. Menyadari jika seseorang telah memergokinya, Camilla menampik tangan kekar itu dan memutar tubuhnya hingga ia berdiri tegap berhadapan dengannya.

Meski lampu Ruangan tak dinyalakan, namun cahaya dari Ruangan lain yang masuk melalui pintu terbuka, dapat membantu indra pengelihatan mereka. Sosok Rai yang berdiri tak jauh darinya tak terlalu membuat Camilla terkejut. Jelas saja jika pengawal nomor satu ini akan bekerja sangat baik untuk tuannya.

Lain hal nya dengan Rai, meski sesaat, Rai menampakan keterkejutannya ketika memastikan jika memang Camilla yang berdiri di hadapannya. Gadis itu bukan hanya aneh di mata Rai, namun luar biasa aneh. Bagaimana bisa seorang gadis yang terlhat rapuh menerobos penjagaan Rumah keluarga Mafia tanpa ketahuan.

"Bagaimana bisa anda berada di sini Nona Camilla?" tanya Rai dengan nada rendah menyelidik.

"Tentu saja dengan melewati pintu yang dibuat sedemikian rupa agar mempermudah seseorang keluar masuk tanpa harus menghancurkan tembok terlebih dahulu, tuan Rai," sarkas Camilla.

"Anda tahu, jika bukan itu yang saya maksud!" tegas Pria itu.

Camilla mengangkat alisnya menantang. "Lalu?"

"Setahu saya, anda tidak bersama dengan tuan Clyde. Penjaga di pintu depan sama sekali tidak mendapat tamu, jika memang ada tamu datang, pasti mereka akan menghubungi saya terlebih dahulu, kemungkinan anda menyusup melalui pintu belakang. Tapi bagaimana caranya anda masuk ke dalam? Baik bagian dalam ataupun luar Rumah ini dijaga oleh para penjaga."

NastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang