2) DUO

776 75 30
                                    

Biasakan vote ⭐ sebelum baca
Komen setelah baca
Dan follow akun @xiao_lanq untuk dapetin info terupdate karya-karyaku.
Happy reading
Xie Xie 😘

Hingar bingar musik yang memekakan telinga dan sorot lampu warna warni, langsung menyapa ketika kakinya melangkah masuk ke tempat itu.

Henry memfokuskan penglihatannya ke sekitar, sorot matanya yang tajam mencari orang yang sedang ia intai. Namun netranya malah terpaku pada sosok cantik berbalut mini dress berwarna merah sedang duduk di stoll bar seorang diri sambil menyesap minumannya perlahan. Sosok itu begitu menyita perhatian Henry, karena tidak ada wanita berwajah oriental lain di tempat itu selain dirinya.

Henry memutuskan menghampiri wanita itu sembari menunggu kemunculan Anthoni.

🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫


"Hai, sendiri saja?"

Lien Hua yang tengah menyesap tequila, mendonggakkan kepalanya menatap sosok jangkung yang menyapanya barusan. Tanpa menjawab, ia kembali menyesap minumannya.

Tadi ia datang ke La Botticella, salah satu club malam milik Anthoni  bersama Anthoni dan anak buahnya. Tapi karena Anthoni sibuk membicarakan tentang bisnisnya di ruang VIP, dan mereka tidak memperkenankannya ikut serta. Maka Lien Hua memilih menunggu di sini saja.

Henry mendengkus karena merasa tidak dihiraukan. Namun ia tidak akan langsung menyerah, Henry merasa tertantang untuk menaklukkan wanita yang sudah membuatnya penasaran itu.

"Bolehkah kita berkenalan?
Siapa namamu?" ujar Henry seraya menyodorkan tangan kanannya meminta dijabat. Namun lagi-lagi Lien Hua mengabaikannya, terpaksa Henry menurunkan uluran tangannya.

"Hei, sedang apa kau di sini?
Bos memintamu menemuinya." tegur Diego yang secara tiba-tiba muncul entah dari mana.

Tanpa kata Lien Hua meraih tasnya, turun dari stoll bar dan berjalan ke ruang VIP bersama Diego, meninggalkan Henry yang mengerutkan kening memikirkan sesuatu.

Akhirnya Henry memilih keluar dari sana untuk menghirup udara segar, bau asap rokok dan alkohol sungguh memuakkan. Mungkin menunggu Anthoni di luar adalah keputusan yang lebih baik.

Sementara itu, Lien Hua yang menghampiri Anthoni diminta untuk pulang terlebih dahulu karena sang ketua ada permasalahan yang harus diselesaikan.

Lien Hua keluar dari tempat itu dengan dikawal oleh Diego. Diego membuka pintu mobil untuk Lien Hua masukki, namun Lien Hua menolaknya.

"Aku bisa pulang sendiri, kau tidak perlu repot mengantarkanku." ujarnya dengan raut wajah datar.

Dan ketika hendak melangkah meninggalkan Diego, tangan kanan Lien Hua dicekal oleh Diego dan tubuhnya ditarik dengan kasar sehingga membentur dada bidang Diego.

"Apa yang kau lakukan?" desis Lien Hua tertahan, karena tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu dari tangan kanan bosnya.

Diego mengeratkan pegangan tangannya di pinggang Lien Hua dan mengendus sensual leher jenjang Lien Hua.

"Kau akan menjadi milikku setelah bos bosan padamu." bisik Diego dengan suara serak.

Lien Hua mendengkus meremehkan lalu menjawab, "teruslah bermimpi."

Kemudian Lien Hua menghempaskan tangan Diego yang melilit pinggangnya erat, tak lupa menancapkan ujung heelsnya di atas sepatu mengkilap Diego.

Diego yang kesakitan hanya bisa mengerang serta mengumpatkan kata-kata kasar, sementara Lien Hua dengan langkah anggun berlalu begitu saja dari hadapan Diego.

Duplex Identitatem (21+) 🔚🔚🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang