Biasakan vote ⭐ sebelum baca
Komen setelah baca,
Dan follow juga akun @xiao_lanq untuk dapetin info terupdate karya-karyaku.
Happy reading
Xie Xie 😘Drttttttt......
drttttttt......Ponsel Anthoni di saku kemejanya bergetar karena ada panggilan masuk. Anthoni menatap malas layar ponselnya begitu membaca nama sang penelepon.
Ponselnya dibiarkan berhenti sendiri tanpa niat untuk mengangkatnya. Tapi sepertinya penelepon tersebut bukan orang yang mudah menyerah, hingga ponsel Anthoni kembali bergetar. Begitu terus hingga panggilan kelima, akhirnya pria itu mengangkat panggilan itu juga.
"Hmm....." gumamnya menjawab sang penelepon.
"......"
"Aku sedang banyak urusan." jawabnya ketus.
"......"
Anthoni hanya memutar bola matanya malas.
"......"
"Baiklah baiklah, nanti sore aku ke sana." ujarnya kemudian memutuskan panggilan itu sepihak.
"Natasha?" terka Lien Hua yang dari tadi duduk di atas ranjang sambil membaca majalah.
"Huum." gumam Anthoni mengiyakan.
Anthoni memperhatikan lekat Lien Hua yang asyik membolak balik halaman majalah fashion itu. Rambutnya yang terjatuh beberapa helai di sisi kanan wajahnya, membuat Anthoni gemas sendiri ingin membelai surai lembut itu.
"Sebaiknya kau segera bersiap, sebentar lagi sore." ujar Lien Hua tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah yang ada di tangannya.
Anthoni mengembuskan napas lelah. Dia sebenarnya sudah sangat tidak tahan dengan wanita yang mengaku tengah mengandung anaknya itu.
Beranjak dari duduknya, membelai puncak kepala Lien Hua dengan sayang, lalu mengecup singkat pelipis Lien Hua. Kemudian Anthoni berlalu meninggalkan Lien Hua yang menatap pintu kamar yang sudah tertutup.
🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫🔫
Mobil yang dikendarai Henry membawa Anthoni dan Diego memasukki sebuah gerbang rumah yang terbilang mewah. Banyak anak buah Anthoni berjaga di sekitaran rumah itu.
Begitu mobil berhenti di depan teras rumah bergaya Eropa itu, tanpa buang waktu Anthoni segera masuk ke dalamnya. Sementara Henry yang hendak menyusul turun, ditahan oleh Diego. Mereka hanya menunggu di dalam mobil saja, karena Diego tahu kunjungan itu tak akan memakan waktu lama.
Natasha yang melihat kedatangan Anthoni, menyambutnya dengan senyum lebar dan menghambur memeluk tubuh tegap itu. Namun seperti biasa, pelukan itu tidak mendapat balasan, terkadang Anthoni juga merasa bingung bagaimana mungkin dia bisa sampai menghamili wanita yang tidak membuatnya merasa tertarik sama sekali. Anthoni akui, Natasha memang cantik dan sexy. Namun jika dibanding dengan Lien Hua atau Maria, jelas pesona Natasha di bawah kedua wanita itu.
Anthoni mengurai pelukan Natasha dan dengan raut wajah datar, dia bertanya, "ada apa?"
Natasha hanya tersenyum kecut mendapati respon Anthoni yang selalu dingin terhadap dirinya.
"Memangnya harus ada alasan khusus agar kau mau mengunjungiku?" ujar Natasha dengan wajah cemberut.
"Sudahlah, kalau tidak ada yang penting maka jangan buang-buang waktuku." Anthoni yang hendak berbalik ke arah pintu masuk, menghentikan langkahnya dan berbalik lagi menghadap Natasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duplex Identitatem (21+) 🔚🔚🔚
ChickLitFOLLOW DULU SEBELUM BACA. CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN ITU (tentu saja disengaja). 🔞🔞🔞WARNING!!!🔞🔞🔞 AREA 21+ HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN. BEBERAPA PART MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN, KATA-KATA KASAR...