Neo melihat pagar besar didepannya. "Apa harus gue teriak, mana rumahnya kaya taman safari", Neo teralih pada sebuah benda yang menepel ditembok.
Bel rumah Acha, ia tersenyum licik. Neo mendekat pada alat itu dan menekannya beberapa kali.
Sampai akhirnya, suara Bi Nem terdengar. "Ehh sabar atuh, nih pasti anak -anak nakal", Bi Nem membuka pagarnya. "Eh, Neo"
"Sore Bi Nem", Neo dengan senyum khasnya.
"Kamu teh liat anak-anak yang mainin bel?"
"Oh itu, Neo tadi liat sih tapi mereka tapi gak sempet marahin, duhh mereka nakal skali yaa Bi", Neo berakting.
"Mau ketemu non Acha?", Neo mengangguk ragu. "Masuk atuh, non Acha ada dikamarnya".
"Okey, Bibi kejar anak nakal tadi aja yaa", ia menepuk pundak Bi Nem dan berlari masuk kerumah Acha.
Neo menaiki tangga demi tangga dan sesekali membetulkan posisi tasnya yang hampir jatuh.
Dia berhenti dipintu yang penuh stiker korea-koreaan yang Neo tidak mengerti sedikitpun. Ia terdiam sejenak dan memilih untuk mengetuk pintu Acha.
Tidak ada respon, Neo melirik kiri dan kanannya tidak ada siapapun disana. Ia memberanikan diri untuk membuka pintu, ckleekk~ pintunya terbuka. Ia melangkah perlahan, ia mendapati Acha yang sedang berbaring.
"Dasar pemalas", Neo menaruh tasnya sembarangan dan memeriksa Acha yang tertidur di balik selimut.
Mata Neo memutari seluruh isi kamar Acha yang didominasikan dengan gambar oppa oppa korea. Mata Neo terhenti saat ia melihat pc Acha. Ia berlari kecil dan duduk didepan monitor itu.
Sibuk bermain, Neo sampai lupa tujuan awalnya. Acha terbangun dan memposisikan dirinya untuk duduk bersandar.
"Bagus ya, masuk terus main tanpa izin", Neo tidak merespon. "Woi, budek lo"
"Bacot, lo mending minum obat tuh biar overdosis"
Acha berdiri meninggalkan kasurnya. "Dih, mulutnya", Acha meremas bibir merah Neo.
"Jadi gimana?", tanya Neo tetap memainkan gamenya.
Acha terdiam.
"Woi budek"
"Belom, Deri ikut olimpiade. Gue belum dapet izin dari dia"
Neo mendekati Acha dan memegang kedua pipi Acha, "kok belom sih", beberapa saat ia sadar dan menurunkan tangannya, "maap maap gue kelepasan"
"Hmm"
Neo kembali duduk didepan pc, "gue males pulang, gue main disini dulu"
Game, game dan game. Neo akan melupakan segalanya jika sudah berurusan dengan game.
Alarm Acha berbunyi, tapi ia mengabaikannya.
Beberapa menit kemudian alarmnya berbunyi kembali.
"Woi, alarm apasi?", Neo segera melihatnya dan nampak tertulis 'minum obat', "woi bangun, minum obat lo"
Acha menarik selimutnya menutupi seluruh badannya.
"Woi bangun", Neo menarik selimut Acha.
Acha pun bangun. Neo dengan sigap mengambil air dan memberikan pil yang ada dimeja, "nih", Acha mengambil dan meminumnya.
Air digelasnya habis dan Acha memberikannya ke Neo. Neo mendengus, "ngapa lo sakit segala sih".
Ia menaruh gelas keatas meja dan kembali ke Gamenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MAZE
Teen Fictionkadang kebohongan itu akan mencoba memisahkan kita rintangan akan selalu mencoba menipu kita namun, tetaplah bersamaku dilabirin yang gelap ini.