Part 2

2.9K 271 21
                                    

Author Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov

Setelah Chimon berhasil dibawa ke UKS Perth segera mendatangi Marc dan mengabari nya tentang keadaan Chimon, Marc pun segera menelpon Krist untuk segera cepat datang kesekolah.

Sementara itu ditempat lain kini para siswa sedang heboh membicarakan kejadian Nanon yang ditampar oleh Chimon dan kejadian Chimon yang tiba-tiba pingsan beberapa langkah didepan kelasnya. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menguping dibalik pintu Toilet VIP Lelaki saat itu. Dirasa informasi yang didengarnya cukup ia pun segera berlalu dari toilet tersebut dan memilih untuk kembali ke kelasnya.

***

F4 kini sudah berada dalam kelas mereka, tampak Nanon menunjukan ekspresi kesal dan masih menatap cermin yang menampilkan pantulan wajahnya dengan jelas, dia mengusap pipinya yang memerah sambil mendengus kesal.

"Dasar lelaki sialan, sangat tidak lucu jika aku pulang dengan wajah seperti ini" rutuk Nanon emosi.

"Salahmu juga, kenapa terlalu cepat mengambil tindakan?" sambut Mark yang kini memainkan smartphonenya.

"Jika aku jadi kau aku tidak akan berbuat sekasar itu pada lelaki semanis dia" sambung First sambil terus memainkan rambutnya.

"Cih! Wajahnya saja yang manis tapi tidak perlakuannnya" elak Nanon sinis.

"Apa kau benar-benar ingin mengeluarkannya dari sekolah?" kini Ohm yang bersuara di ruangan yang luas ini, dan diangguki oleh Mark maupun First.

"Tentu saja, akan lebih baik jika dia tidak ada di sekolah ini. Tapi sebelumnya akan kucari tahu dulu latar belakangnya." Ucap tegas Nanon tak ada keraguan sama sekali saat kata-kata itu terucap.

***

Kini Krist segera berlari ke ruang UKS yang sebelumnya ia tanyakan dulu kepada petugas sekolah yang sekarang tengah menunjukan ruang UKS padanya, wajahnya terlihat sangat panic dan juga khawatir, apalagi disepanjang jalan menuju ke sekolah Marc tak henti-hentinya mengiriminya pesan dan juga menelponnya.

Ia tak mau terjadi sesuatu yang buruk pada adik kesayangannya itu, ia sangat tahu betul jika Chimon sudah sekarat maka maut pun sudah ada didepan mata. Ia tak mau itu terjadi. Dengan segera ia mempercepat larinya saat petugas sekolah itu menunjuk sebuah ruangan di ujung lorong bangunan ini. Krist pun membungkuk dan mengucapkan terimakasih.

Krist mengetuk pintu ruangan itu dan ia langsung masuk saat pintu itu terbuka dan menampakan Marc yang sudah menangis sekarang.

"Dimana Chimon?" Tanya Krist panic.

"Didalam Phi" Marc pun menarik Krist untuk masuk ke kamar yang ditempati Chimon dan ada Perth yang sedang menjaganya sekarang.

"Ya tuhan Chimon, apa yang terjadi?" ujar Krist sangat kaget melihat Chimon sudah pucat dan ia tidak sadarkan diri.

Boys Before Flowers {NaMon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang