02

4.2K 549 139
                                    

Luhan tersadar dari keterkejutannya. Ia menatap pria di depannya. Wajah pria ini tidak asing, sepertinya ia pernah melihat wajah ini. Tapi ia tidak mengingatnya. Ia menatap Yibo dari atas sampai bawah. Pria ini tampan dan gagah. Jika ia masih muda mungkin akan ia pelet agar menjadi miliknya. Luhan mengenyahkan semua pemikiran anehnya. Ia harus tau alasan apa yg membuat pria ini ingin pelet putranya.

"Apa yg membuatmu melakukan jalan ini anak muda?"

"Aku melakukan ini karena ia sudah mempunyai kekasih."

Luhan mengernyit mendengar ucapan pemuda di depannya. Setahunya putranya belum memiliki seorang kekasih.
"Benarkah?"

"Iya, aku melihatnya dijemput seorang pria di tempat kerjanya."

"Kapan kau melihatnya?"

"Seminggu yg lalu."

Rasanya Luhan ingin tertawa, tapi ia menahannya. Ia ingat sekarang, pria ini adalah pria yg ada di dalam mobil yg terparkir tak jauh dari minimarket tempat Xiao Zhan bekerja. Ia sempat melihatnya saat menjemput Xiao Zhan.

"Apa pria yg kau lihat memakai celana panjang hitam dan jaket hitam dengan garis putih di sisi bagian bawahnya?"

Yibo terkejut.
"Bagaimana kau bisa tau?" Tanyanya heran.

Luhan mati-matian menahan tawanya. Itu kan pakaian yg ia pakai saat menjemput Xiao Zhan. Ia berdehem agar tawanya tidak lepas.

"Siapa namamu?"

"Wang Yibo."

Mata Luhan terbelalak lebar mendengar nama Yibo. Ia merogoh ponselnya, membuka situs internet untuk memastikan Wang Yibo ini adalah Wang Yibo yg ada di fikirannya.

Ia memasukkan nama "Wang Yibo". Lalu tampil beberapa gambar wajah disana. Ia membandingkan wajah pria di depannya dengan wajah pria di ponselnya. Wajahnya sama, berarti ini adalah Wang Yibo putra Wang Yi Zhou si kaya.

'Mimpi apa aku mendapatkan menantu seperti dia?' Luhan tertawa nista dalam hati.

Sementara Yibo mengernyit heran melihat tingkah dukun di depannya. Apa pelet itu juga menggunakan ponsel? Ia baru tau hal itu.

Luhan berusaha menyembunyikan raut bahagia di wajahnya. Ia menatap Yibo serius.

"Sangat mudah untuk membuat kau memiliki pria ini." Luhan menunjuk foto yg diberikan Yibo.

"Bagaimana caranya?"

"Ajaklah orang tuamu kesini."

Yibo terkejut mendengar itu. Ternyata pelet orang harus mengajak orang tua. Yubin tidak bilang itu padanya. Jika ia bilang akan pelet orang pada Ayahnya. Yg ada ia malah akan babak belur. Yibo merinding membayangkan itu.

"Apa pelet harus mengajak orang tua?" Tanyanya. Luhan tidak dapat menahan tawanya. Ia tertawa lepas sampai matanya berair. Kemudian pria cantik itu membuka cadar yg menutupi sebagian wajahnya, ia juga membuka hoodie yg ada di kepalanya.

"Apa kau mengenalku anak muda?" Mata Yibo melebar melihat wajah dukun yg ia temui. Dukun ini adalah pria yg menjemput Xiao Zhan saat itu. Bagaimana mungkin Xiao Zhan menyukai pria yg berprofesi sebagai dukun?

"Kau! Kau pria yg menjemput Xiao Zhanku." Yibo menunjuk wajah Luhan.

"Hei! Jangan sembarangn anak muda. Xiao Zhan itu milikku. Aku Ibunya." Yibo menganga tak percaya. Ia mengorek telinganya memastikan pendengarannya masih sehat.

"Ibu mertua." Ucapnya. Ada binar bahagia di matanya mengatakan itu.

"Ibu mertua? Aku belum merestuimu. Dasar! Kau mencoba meng'guna-guna putraku. Kau akan tau akibatnya." Luhan mengeluarkan boneka voodoo'nya. Ia menyeringai melihat ekspresi Yibo yg ketakutan.

Oh Xiao Zhan! (Yizhan ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang