03

4.2K 532 26
                                    

Xiao Zhan merasa tak bermimpi buruk kemarin. Ia juga tidak merasakan firasat buruk. Tapi kenapa hari ini ia sangat sial?

Ia sekarang sedang mengajari seorang pria yg tiba-tiba saja bekerja di toko tempatnya bekerja. Padahal toko itu sedang tidak mencari karyawan baru.

Dan yg membuat Xiao Zhan terkejut adalah pria itu ternyata pria yg pernah ia tampar karena mengatakan ia cantik.
Xiao Zhan mendengus kesal. Ia berusaha menjaga jarak dari pria bernama Wang Yibo itu.

"Hei! Jangan taruh disana. Kau harus mengurutkan posisinya sesuai isi" Xiao Zhan berjalan mendekat. Ia tidak bisa menjaga jarak dengan Yibo. Ia kemudian mengambil minuman yg di pegang Yiboo. Lalu memberi contoh bagaimana memajang barang dengan benar. Bukannya memperhatikan, Yibo malah menatap Xiao Zhan lekat.

Xiao Zhan menjadi kesal. Ia menggerutu pelan membuat Yibo tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya saat Xiao Zhan menoleh menatapnya.

'Aku harus berusaha seperti di buku itu.' Batinnya.

"Kau sudah paham? Begini caranya." Xiao Zhan menatap Yibo kesal. Yibo hanya manggut-manggut berpura-pura mengerti.

****

Sementara itu Yi Zhou sekarang tengah pusing menangani dua perusahaan sekaligus. Ia sedari tadi mengomel karena kesal dengan putranya.
Jika saja Yibo tidak meminta untuk membuat Xiao Zhan mencintainya dulu sebelum melamar pria cantik itu. Yi Zhou tidak akan seperti ini. Tapi Wang senior tidak bisa menolak permintaan putra tunggalnya. Terlebih Yibo sekarang tengah berjuang mencari pendamping hidup. Putranya yg selama ini hanya bergulat dengan pekerjaan, sekarang sudah mau terjun ke dunia cinta. Yi Zhou cukup senang akan hal itu, hampir saja ia menjodohkan putranya.

Yi Zhou menoleh melihat jam tangannya. Sudah memasuki jam istirahat, ia teringat kembali pada putranya.
Apa yg dilakukan Yibo sekarang??

Ternyata Yibo kini tengah sibuk memandangi Xiao Zhan yg sedang membaca buku. Ia baru tau Xiao Zhan suka membaca novel. Mereka mendapat waktu istirahat yg bersamaan. Yibo memang sengaja meminta hal itu kepada pemilik toko ini agar ia bisa terus berdekatan dengan Xiao Zhan . Apa yg tidak bisa di lakukan oleh seorang Wang? Bahkan jika ia mau ia bisa saja membeli toko ini.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" Lama-lama Xiao Zhan merasa risih dipandangi terus oleh Yibo. Kesabarannya mulai habis.

Mata Yibo bergerak gelisah saat Xiao Zhan juga menatap ke arahnya. Pria cantik itu terus menatapnya. Sepertinya ia marah.
"Aku tidak memandangmu." Elaknya.

Xiao Zhan mendekat, ia duduk di samping Yibo. Sangat dekat, membuat Yibo semakin gugup karena didekati oleh pria yg ia cintai. Jantungnya berdegup kencang.

"Mari berbicara dengan sesama pria. Apa kau menyukaiku?" Xiao Zhan bertanya sambil mendekatkan wajahnya pada Yibo.
Oh! Yibo sangat gugup, ia kini malah fokus menatap bibir merah Xiao Zhan yg sangat menggodanya.

"Ti-tidak!" Yibo berusaha menyembunyikan perasaannya. Ia sangat malu jika Xiao Zhan tau perasaannya.

"Bagus. Lalu kenapa kau menatapku terus sedari tadi?" Yibo memutar otak. Ia mengingat-ingat isi buku yg ia baca kemarin.

"Aku.. aku.."
Yibo benar-benar gugup.
"Ah.. ada sesuatu di rambutmu." Ia menjulurkan tangan menyentuh rambut Xiao Zhan . Sebenarnya tidak ada apa-apa di rambut Xiao Zhan . Ia berbohong karena sangat ingin menyentuh Xiao Zhan .

Plakk!!

"JANGAN MENYENTUHKU!"

***

"Kau kenapa?" Jinyu kembali melihat wajah galau putranya. Ia sudah bisa menduga rencana Yibo pasti gagal.

"Dia sangat galak Ibu." Ucap Yibo. Wajahnya terlihat lesu.

"Kenapa kau tidak menuruti perintah Ibunya saja dengan langsung melamarnya?" Jinyu tau putranya memang sangat payah dalam hal cinta. Jangankan merayu, mendekatpun sepertinya Yibo ragu.

"Aku tidak ingin ia menikah denganku karena terpaksa Ibu." Yibo tidak mau egois dengan hanya memikirkan perasaannya saja. Karena pernikahan bukanlah sesuatu yg main-main, ia ingin membuat Xiao Zhan juga mencintainya. Tapi pria itu sangat cuek, judes dan galak.

Jinyu menghela nafas panjang.
"Lalu kau mau bagaimana?" Tanyanya.

"Di buku itu, ada dua cara menaklukan orang yg seperti Xiao Zhan Ibu. Aku akan mencobanya besok."

"Semoga berhasil."

***

Xiao Zhan sangat tidak bersemangat untuk bekerja pagi ini. Ia masih merasa kesal dengan Yibo.

"Selamat pagi Xiao Zhan." Xiao Zhan mengerjap cepat. Ia hampir tak mempercayai penglihatannya, Yibo yg kemarin hanya menatapnya seperti orang bodoh kini tengah tersenyum manis padanya. Sangat berbeda dengan dirinya yg kemarin.

'Apa dia punya dua kepribadian?' Batinnya. Ia menggendikkan bahu tidak ingin memikirkan itu lalu membalas sapaan Yibo dengan senyum kecil.
"Selamat pagi Wang Yibo." Ucapnya.

Yibo berteriak girang dalam hati. Senyum Xiao Zhan yg sangat samar itu membuat ia bahagia. Ia akan berusaha menjalankan saran dari buku itu. Ia sudah tidak percaya lagi pada Yubin.

Sekarang Xiao Zhab benar-benar heran. Yibo tidak lagi memandangnya terus seperti saat ia berbelanja dulu dan seperti kemarin. Pria itu sangat serius mengerjakan pekerjaannya. Ia juga membantu karyawan lain jika mengalami kesulitan. Tak butuh banyak waktu pria itu berhasil menjadi trending topik para karyawan wanita. Disana ada 5 karyawan wanita dan 3 karyawan pria.

Xiao Zhan menoleh ke kanan dan ke kiri mencari kursi. Ia kini kesulitan mengambil tissu yg ada di gudang. Tissu itu ada di tumpukan paling atas. Ia harus memajangnya karena di pajangan barang tissu yg itu sudah habis.

Xiao Zhan berjinjit berusaha menggapai kardus tissu. Sedikit lagi tangannya berhasil menyentuh kardus itu.

Sret..

Tiba-tiba ada tangan lain yg mengambil kardus itu. Dan ia merasa ada tubuh tinggi menjulang di belakangnya. Xiao Zhan berbalik hendak melihat siapa yg membantunya. Namun ia membeku saat tau Yibo lah yg membantunya. Kini pria itu tersenyum manis padanya. Tubuh Xiao Zhan menegang saat menyadari posisinya saat ini. Wajah Yibo sangat dekat dengannya dengan senyum manis yg masih terpasang di wajahnya.

Xiao Zhan merasakan getaran aneh di dadanya. Ia merasakan sesuatu perasaan aneh yg menyelimuti hatinya.
'Aku kenapa?'
Ia berusaha bersikap biasa.

"Terimakasih Yibo." Ucapnya mengambil alih kardus itu dari tangan Yibo lalu cepat-cepat pergi darisana.

Yibo hanya tertawa pelan melihat reaksi Xiao Zhan. Pria itu sedikit lunak sekarang, tidak judes seperti kemarin.

'Ternyata isi buku itu lebih manjur daripada saran Yubin.' Batinnya.
Ia merasa malu dan senang secara bersamaan.

Xiao Zhan menuju tempat tissu. Ia merasakan jantungnya berdetak cepat.
'Apa ini efek gugup? Aku tidak biasa begitu dekat dengan pria.' Batinnya. Ia meyakinkan dirinya mungkin memang karena efek gugup yg ia rasakan.

***

Yibo yg mulai merasa bahagia karena sikap Xiao Zhan yg sedikit lunak, berbeda dengan Luhan yg kini tengah merenung di rumahnya.

"Menantuku tidak datang lagi. Apa aku terlalu membuatnya takut ya?" Ucapnya entah pada siapa.

"Harusnya dulu aku mengajari Xiao Zhan jurus menggoda pria mapan. Aishh... aku akan mengunjunginya lagi nanti." Ucapnya lagi.



Jangan lupa voment😘😘😘

Oh Xiao Zhan! (Yizhan ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang