03.Sky and Twilight

551 149 83
                                    


Gerald melangkah dengan ekspresi datar kedalam kelasnya. Lalu mengambil tasnya dan keluar dengan ekspresi yang sama saat ia masuk.

"Mau kemana lo?" tanya Nando.

"Bolos," balas Gerald dengan santainya.

Kemudian Nando melakukan hal yang sama dengan Gerald, keduanya pergi meninggalkan kelas seperti angin yang berlalu.

---

Bianca mengambil tasnya dan pulang bersama Morin, saat melewati lapangan basket Bianca melihat Devan sedang latihan basket bersama timnya. Dan disebelah juga terdapat Cindy, dan beberapa gadis yang memakai baju Chiliders yang ternyata ketuanya adalah Kiara.

Saat pandangan Devan dan Bianca bertemu, Bianca langsung membuang pandangannya ke sembarangan arah.

"Lo nggak berubah Ca," gumam Dava dalam hatinya.

---

Sedikit lagi malam akan datang, Bianca dan Morin berjalan-jalan ditaman dan seketika melihat Devan dan cindy Didepan mereka.

"Gue suka senja, soalnya indah," ucap Cindy tiba-tiba sambil tersenyum.

"Kalau gitu gue suka langit," balas Devan membuat Cindy menatapnya.

"Kenapa?" tanya Cindy bingung.

"Karena nggak bakalan ada senja kalau gak ada langit," jawab Devan sambil menatap Cindy.

Saat mendengar perkataan Devan, Bianca langsung berlari meninggalkan tempat tersebut dan sontak saja membuat Devan melihatnya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Morin sambil mengejar Bianca.

"Gak apa apa. " Balas Bianca "eh kita pulang udah yuk, udah malam." Sambung Bianca sambil menarik tangan morin, menjauh dari taman tersebut.

---

Gerald mengacak rambutnya frustasi, sambil berjalan menuju kamarnya,
Saat hendak mengambil handphonenya disamping meja, matanya tertuju kepada album foto yang ditemukannya kemarin dulu.

Gerald cukup penasaran dengan album foto tersebut, Karena semenjak album foto itu ditemukan Gerald, ia belum pernah membukanya.

Seketika tangan Gerald terhenti, saat melihat album foto tersebut adalah foto-foto Devan dan Bianca.

"What the fuck ngapain gue ngambil ni barang. " Gumam Gerald dalam hatinya. Dan kemudian beranjak pergi menjauh dari album foto tersebut.

---

Bianca sedang duduk di kursi paling pojok dan bersandar di mejanya. Seketika Bianca kaget saat mendengar ucapan seseorang.

"Ni punya lo. " Sambil membuangkan album foto Bianca di atas meja, kemudian Gerald langsung keluar dari kelas Bianca tanpa berkata sekata pun.

"Kok bisa ada sama Gerald." Gumam Bianca dalam hatinya. Sambil mengambil album fotonya.

Bianca mulai merasa aneh, melihat sifat Gerald yang berubah, tapi Bianca tidak tau, apa alasan Gerald berubah.

Saat Bianca membuka tasnya, ia teringat jacket Gerald yang belum dikembalikannya, walaupun laki-laki itu tidak meminta untuk dikembalikan, tapi Bianca akan mengebabaliknya.

Bianca berjalan sendiri di Koridor menuju kelas XI ips8, tampaknya banyak siswa-siswi yang sudah pulang, seketika Bianca berharap Gerald belum pulang.

Pintu kelas tertutup namun masih ada celah-celah sedikit terbuka, Bianca berniat untuk pulang, karena mungkin Gerald sudah pulang pikirnya.

Saat hendak kembali Bianca mendengar suara laki-laki dari dalam kelas tersebut. Bianca mengintip lewat celah-celah pintu yang sedikit terbuka. Dan kemudian Terlonjak kaget saat mendengar suara Gerald

"Ngapain lo ngintip ngintip," Ucap Gerald dengan nada tinggi yang membuat Bianca sedikit terkejut.

Bianca terus berdiri di depan kelas XI ips8, tanpa memasuki ruangan tersebut. Dan mulai berbicara.
"Gue mau ngambilin jacket lo. "

"Ambil aja, gue gak butuh " Ucap Gerald dengan nada yang masih sama.

Bianca kemudian pergi, ia berjalan menyelusuri koridor, saat sampai di depan sekolah. Ia menunggu jemputan disana.

beberapa saat kemudian Devan dan Cindy melewati Bianca ,tanpa sekata pun keluar dari mulut Devan seperti mereka tidak pernah saling mengenal.

Kemudian Gerald pun keluar dengan menaiki motor sport nya, melewati Bianca seperti layaknya orang asing.

Gerald yang kemarin membuat Bianca merasa sangat tinggi, sekarang membuat Bianca merasa sangat rendah.

Bianca hanya berdiri mematung,
Beberapa saat kemudian sopirnya pun datang, Bianca memasukinya mobilnya dalam keadaan murung.

"Kenapa non? " Tanya pak andi, setelah melihat Bianca murung dari tadi.

"Gak kenapa kenapa kok pak. " Balas Bianca. Bianca memang tidak pernah menceritakan masalahnya kepada orang lain, bahkan kepada sahabat dekatnya pun tak pernah ia ceritakan, ia cenderung lebih memendam sendiri dari pada dibagi bagi ke orang lain.

See you next part

Bye bye

02 Mei 2020

One bad day.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang