3. Marah

17 7 6
                                    

Semalam celena bahagia ternyata menjadi pacar seorang Raka menyenangkan tapi ia tidak tau apa yang akan terjadi kebelakang

"celena sekarang kakak yang antar!" ucapan itu keluar dari mulut seorang hegel dan hanya dibalas anggukan olehnya

"kak celena mau tanya boleh?"

"tanya aja gausah nanya juga"

"nama kakak ada Dirgantaranya kan? Kenapa celena tidak?"

Terkejut Tentu?
Bagaimana tidak adik kesayangan menanyakan hal yang tidak bisa ia jawab sendiri jangankan menjawab menatap matanya saja dia tidak bisa

"berangkat" tanpa menjawab pertanyaan celena

"sudah berapa kali kaka menghindar dengan pertanyaan ini"keluhnya dalam hati

🌝

"celena tadi diantar siapa?"

"kak hegel"jawabnya lesu

"celena kok lesu kenapa?"

"kakak kok tanya tanya kyk wartawan aja"kesalnya

"jadi kamu marah sama kak Aksa ini ceritanya?" tanya aksa

"nggak"sambil menggelengkan kepalanya

"kak Aksa kenal sama Kak Raka ya?"tanya celena

"cuman sekedar tau nama"

"owh"

"kak Aksa Kak Raka kok ga dateng ya"Aksa yang mendengar tentu saja langsung mengarahkan pandanganya kesegala arah

"itu Raka bukan sih"

"mana?" langsung saja Raka menunjuknya

"iya itu kak Raka bentar ya aku kesana dulu" baru saja ia berjalan mendekati Raka tiba tiba seorang wanita menabraknya dari belakang dan memeluk Raka

Deg....

Celena paham dia tidak ingin menggangu keduanya langsung saja ia berbalik arah lalu pergi meninggalkan Raka

🌝

"Rak lo pacaran sama calista atau Celena?"pertanyaan itu muncul ketika Devan melihat adegan dikantin tadi

"Dua duanya udah lah males gua sama lo"balasnya sambil meninggalkan kelas

Disisi lain celena menangis dalam diam dia mencoba mengingat betapa manisnya seorang raka

"apa semua lelaki sama mengeklaim jadi pacar lalu menyakiti mengucapkan sayang lalu membuat air mata jatuh"

"seharusnya lo tanya dulu ketika dia bilang sayang ke lo lo tanya sayang yang keberapa?" ucapan seorang membuat celena mengalihkan pandanganya ia menatap Aksa Yang juga menatap

"kakak kenapa disini?"bukanya menjawab celena malah memberikan pertanyaan

"Taman ini milik sekolah bukan jadi semua siswa ataupun siswi berhak dong kesini"jawabnya dengan enteng sambil duduk disamping Celena

Mereka berdua terdiam menatap lurus kedepan hingga sebuah suara menyadarkan mereka berdua

"bagus ya pacarnya nyariin kesana kesini tau taunya asik berduaan"ucapnya sinis

Mendengar ucapan sinis sontak saja membuat Celena dan Aksa menoleh kebelakang disan terdapat Raka yang menatap penuh kebencian

"kak Raka jangan marah dulu aku bisa jelasin"ucapnya sambil menenangkan Raka

"ikut gue"sambil menarik kasar tangan celena

Sakit? Tentu saja cengkraman Raka sangat kuat pada pergelangan tangannya

"kak Raka sakit" rintihnya sambil menanhan air mata

Raka hanya mendengarnya sambil melanjutkan langkahnya dengan tergesa j

Sesampainya dimobil langsung saja ia mendorong celena dengan kuat

"lo udah tau kan aturannya kan lo gab......"belum selesai berbicara sudah di sela oleh celena

"gaboleh deket sama cowok manapun sekalipun itu kak Aksa"jawabnya

"tapi kak kenapa kakak deket sama cewek tadi?"

"yang mana?"

"yang tadi yang meluk kakak"

"terserah gua dong yang jadi pacar gua kan lu bukan gua jadi terserah gue dan lo harus nurut"

"lebih baik diam dan menurut walaupun sakit yang harus kutahan"batin celena menahan amarah

MONTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang