🍸 3. Masih ingat 🍸

6.6K 888 251
                                    

Assalamualaikum, temans💜❤
Yasmin menyapa malem-malem yaa ☺️
.
Yasmin turun di Stasiun Kota Baru di kota Malang tepat pada pukul sembilan pagi. Dia keluar dari kereta api setelah meregangkan tubuh sejenak. Langkahnya mantap ketika berjalan menuruni tangga dan melewati terowongan menuju pintu keluar stasiun.

Yasmin langsung melihat wajah manis budhenya begitu sampai di depan stasiun. Bibirnya melekuk membentuk sebuah senyum lalu berjalan tergesa-gesa ke arah kakak bapaknya itu. Sebuah pelukan erat menyambutnya lalu satu jeweran sayang pun turut mendarat di telinganya.

"Anak nakal. Kenapa tidak pernah main ke sini? Tiba-tiba sudah segede ini. Cantik pula, Budhe sampai pangling," sambut Budhe dengan kalimat panjang.

"Maaf, Budhe. Yasmin kan sekolah sementara bapak dan ibu juga sibuk. Kalau sekarang kan Yasmin sudah besar, bisa datang sendiri," tutur Yasmin lembut.

"Sudah ndak apa-apa," kata Budhe. Budhe melambaikan tangan seperti memanggil seseorang. "Nah ini, Yas. Lihat apa kamu masih kenal dia?" lanjut Budhe.

Yasmin memandang pria yang baru saja datang. Matanya mengamati sebentar sebelum menerbitkan senyum cerah.

"Mas Titan," serunya gembira.

"Iya ini aku. Apa kabar, Yas?"

"Alhamdulillah baik. Kenapa Mas Titan nggak pernah main ke Wonogiri?"

"Padet jadwal kuliah. Lagian kamu juga nggak pernah main ke sini," sahut Titan lugas.

"Ndak boleh main sendiri sama bapak. Kan Mas Titan tahu bapakku gimana?"

"Iya. Bapakmu itu ngelarang kamu ngelakuin apa aja. Dasar manja!"

"Bapakku itu bapak cilikmu loh, Mas."

Titan tergelak keras tanpa peduli lingkungan di sekitar mereka. Yasmin hanya menunduk karena tatapan beberapa orang membuatnya sedikit malu. Mukanya agak memerah karena tidak terbiasa dengan pandangan orang di keramaian.

"Ayo pulang," ajak Titan langsung menarik koper Yasmin.

Titan mengemudikan mobilnya keluar dari area stasiun dengan kecepatan sedang. Menyusuri jalanan besar menuju daerah Sawojajar. Sebuah perumahan besar yang berjarak 20 menit dari stasiun setelah melewati Lapangan Rampal dan komplek perumahan angkatan darat.

"Mau sarapan apa, Ma?" tanya Titan setelah melewati lampu merah.

"Kamu kepingin sarapan apa, Yas?" tanya Budhe sambil menggenggam tangan Yasmin.

"Pilihannya apa, Budhe?" Yasmin balik bertanya.

"Apa saja ada. Mau nasi buk, nasi padang, cotto makasar, pecel, dan bubur. Kau pilih saja." Titan memberikan pilihan.

Yasmin terdiam sejenak sebelum menentukan pilihan. "Bubur kacang hijau ada?" tanyanya penasaran.

"Tentu saja ada," jawab Titan antusias.

Titan mengemudikan mobil ke arah terusan sulfat. Dia memarkir mobilnya di depan kedai bubur kayungyun kemudian membuka pintu dan keluar. Yasmin telah masuk terlebih dulu bersama budhe dan memesan sarapan mereka.

Tidak lama pesanan datang berupa tiga mangkuk bubur kacang hijau dan cokelat panas. Yasmin menikmati sarapannya dengan penuh syukur. Hatinya tersentuh dengan perhatian budhe dan kakak sepupunya.

"Yas, kamu punya pacar?" tanya Titan tiba-tiba mengejutkan Yasmin dan membuatnya tersedak.

Yasmin terbatuk-batuk hebat sampai mengeluarkan air mata. Budhe menepuk punggungnya halus lalu mengulurkan segelas air mineral begitu batuk Yasmin mereda. Yasmin meneguk pelan lalu bernapas lega setelahnya.

Assalamualaikum, Zaujati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang