-part 9

132 14 1
                                    

***
Setelah raka selesai membelikan makanan ,raka kembali menemui caca.

Raka melihat caca ternyata tertidur dengan muka pucat.kemudian raka membangunkan caca pelan pelan.

"Ca caca bangun,makan dulu" ucap raka sambil nepuk pelan pipi caca

"Eugh,eh udah dateng lo" jawab caca

"Hm...ini makan"ucap raka sambil memberikan mangkok tersebut pada caca

"Thanks ya rak,kalo gak ada lo,gak tau gw jadi apa" ucap caca

"Ya jadi orang pastinya"jawab raka enteng

Kemudian caca makan dengan badan yang masih lemas.raka yang melihat itu,dia merasa kasihan.

"Udah sini biar gw yang suapin,makan lo lelet"ucap raka  mengambil alih mangkok yang dipegang caca

"Eh ga gak usah,gw bisa sendiri rak"ucap caca gugup

"Udah diem ,gw gak nerima penolakan"ucap raka.

Akhirnya caca disuapin raka deh.
Selama makan mereka berdua hanya diam tidak ada yang mulai pembicaraan.

"Rak kenapa lo mau bantu gw sampe segini nya" tanya caca sambil makan

Raka pun juga gak tau kenapa dia jadi seperti ini,dia merasa kalo mempunyai rasa simpati pada gadis itu

"Kalo makan tu diem" jawab raka mengalihkan pembicaraan

Akhirnya caca memilih diam.

Setelah selesai makan,raka memutuskan mengantar kan caca pulang.

"Gw anter lo pulang" ucap raka mendadak

"Gak,gw gak mau pulang,pelajaran gw gimana?" jawab caca

" Pelajaran bisa disusul tapi nyawa gak bisa disusul caa "jawab raka acuh

Caca yang mendengar itu hanya mendelik tajam ke arah raka

"Gw gak mau pulang titikkkk!" kekeh caca

"PULANG"bentak raka

Sebenarnya caca takut,tapi dia tetep kekeh ingin belajar

"Gu gw gak mau pulang rakaaa" ucap caca hampir menangis

"Pulang gw bilang,lo tu ya sakit aja masih belagu apalagi gak sakit,udah mending gw mau ngaterin lo balik"sinis raka

"Yaudah,lagian lo juga gak iklas nganterinnya,lebih baik gw ke kelas aja " ucap caca sambil berdiri dan berjalan menuju kelas,namun tangannya di pegang erat oleh raka,dan itu membuat caca menghadap ke arah raka.

"Lo pulang atau gw bunuh?" ucap raka dengan emosi yang hampir memuncak

"Lo lo bukan pembunuh kan rak" jawab caca sambil menahan air matanya yang siap meluncur kapan saja

"Lo belom tau jati diri gw sebenarnya ca,,jadi sekarang lebih baik lo pulang gw anter"ucap raka penuh penekanan.

"Gu gw gak suka dipaksa rak" lirih caca

" GW GAK NERIMA PENOLAKAN CACA,LO PULANG SEKARANG" Bentak raka yang sudah kalap

" LO PULANG ATAU GW YANG PULANGIN LO KE ASAL LO" Ucap raka masih dengan nada tinggi

Caca yang melihat dan mendengar bentakan raka langsung bergetar hebat dan air matanya sudah meluncur sejak tadi

"Hiksss rak hikss gw takuttt"isak caca sambil merosotkan dirinya ke lantai

"PULANG CAA,  GBUKK" Geram raka sampai-sampai dia melampiaskan amarahnya dengan memukul tembok sekolah.

" hikss gw mo mohon hiks jangan hiks kayak gini,gw  gw takut hiks" lirih caca masih menangis dan dia menaruh kepalanya sambil memeluk lututnya.
Benar-benar dia tidak berani menatap raka yang sedang emosi seperti ini,sungguh menakutkan.

CARA //√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang