4

30.8K 1.1K 41
                                    

Pov Lexsa
Kudengar suara Leon yang sejak tadi diam, suaranya menyiratkan intimidasi yang sangat kuat bahkan aku merasa takut dengan sikap Leon sekarang tapi Fiola justru tersenyum dan berjalan mendekati Leon yang masih duduk di sofa, wanita ini benar benar gila. "Aku sama sekali tidak memperlakukan istrimu dengan kasar Leon, istrimu saja yang tidak bisa menanggung rasa sakit hingga dia selalu mendesis."

Aku terkejut dengan apa yang dikatakan Fiola. Apa kata dia barusan? Dia mengatakan bahwa aku tidak bisa menanggung rasa sakit dan dia tidak memperlakukan aku dengan kasar? Hanya orang buta yang akan mengatakan hal itu, jelas-jelas Fiola memperlakukanku denga kasar.

Kupandangi Leon yang menatap Fiola setelah sejak tadi tidak mengarahkan pandangannya pada wanita itu. "Apa yang kau katakan memang benar, istriku bukan orang yang bisa menanggung rasa sakit." aku hampir saja berteriak pada Leon bahwa dia tidak boleh terkena tipu daya wanita ini tapi aku tidak seberani itu untuk mengatakan hal yang bertentangan dengan ucapan Leon.

Senyuman Fiola semakin lebar mendengar bahwa Leon juga setuju dengan ucapannya, kemudian dia melangkah semakin dekat pada Leon dan tanpa di duga Fiola menyentuh wajah Leon. Aku rasanya ingin menepis tangan wanita itu dari wajah suamiku tapi aku menahan diriku untuk melakukan hal itu karena aku ingin melihat reaksi apa yang akan diberikan Leon. Beraninya wanita ini menggoda suamiku di depan diriku!!

Tanpa di sangka Leon justru tidak menepis tangan itu dan dia malah tersenyum pada Fiola, tidak senyuman itu hanya milikku!! Tidak ada yang boleh mendapatkan senyuman Leon selain diriku. Aku pun turun dari ranjang dan bersiap untuk membuat wanita ini menjauh dari suamiku.

Tapi kejadian berikutnya membuatku menghentikan langkahku. Kulihat Leon memegang tangan Fiola lalu memutarnya hingga terdengar bunyi tulang yang patah.

Crakk

"Akhhh sakittt."

Aku berdiri kaku melihat adegan yang tidak jauh di depanku, aku tahu bahwa Leon memang kejam tapi aku tidak menduga bahwa dia akan mematahkan tangan dari seseorang wanita yang menyentuh wajahnya, tadi aku sudah bersiap untuk menampar wajah Fiola tapi Leon memberi tindakan yang jauh lebih kejam dari apa yang aku rencanakan. Suamiku memang menakutkan namun aku tidak menduga dia akan berani melakukan tindakan sejauh itu, aku baru menyadari bahwa apa yang dilakukannya padaku ternyata tidak apa apanya dengan perlakuan kejamnya pada orang lain.

"Itu lah akibatnya jika berani menyentuhku dengan tanganmu jalang!"

Tidak lama setelah itu aku melihat Leon memanggil bawahannya lewat telefon di sebelahnya. Sebelum kedatangan para pengawal yang di panggil oleh Leon, suamiku ini mendekatiku lalu memelukku, aku bingung dengan tindakan Leon, tubuhku yang memang hanya mencapai dada Leon tidak bisa melihat apapun karena dekapannya ini.

"Jangan berani menatap para pengawalku honey atau aku akan marah!" sekarang aku tahu kenapa Leon melakukan ini, ternyata dia tidak mau aku menatap para bawahannya yang memang semuanya pria berbadan kekar. Ini sebenarnya ada pertama kali kamarku dimasuki oleh pria lain,  jadi tidak heran Leon akan bersikap paranoid lagi.

"Baiklah."

Aku pun hanya menikmati dekapan ini dan mengacuhkan semua yang terjadi. Saat bawahan yang masuk ke kamar ini telah membawa Fiola keluar, Leon melepaskan dekapannya dan dia menarikku ke arah sofa lalu ketika aku duduk di sofa dia mengambil lengan kiriku yang memiliki jejak darah, bekas dari perlakuan kasar Fiola saat mengambil darahku.

Dengan lembut Leon mengelus bekas dari suntikan di lenganku kemudian dia mengecupnya, perlakuan lembutnya menghilangkan sebaris kepahitanku atas penderitaanku, sepertinya manipulasi tidak pernah hilang dari perlakuan suamiku ini, namun aku mencintainya dan segala kebencian hanya berlaku sementara untuk seseorang yang sedang dimabuk cinta. Kenyataannya aku tidak pernah membenci dia sampai sampai kebencian itu mendarah daging, pria ini selalu tahu kapan harus membatalkan kebencianku dan membuatku melupakan niat untuk meninggalkannya, manipulasi adalah salah satu harga dari hubungan ini.

"Aku akan membuat wanita itu merasakan rasa sakit yang kau alami honey bahkan aku akan membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan!!" ucapan kejam Leon bagaikan janji yang sama sekali tidak aku mengerti, aku tidak peduli lagi pada apa yang akan dia lakukan, lagi pula situasiku tidak memungkinkan untuk bersikap baik saat ini, bahkan meskipun ada kemungkinan aku tidak akan memohon untuk nyawa orang lain, apa lagi itu adalah wanita jalang.

Leon menatapku lalu menangkup wajahku dan dia membubuhkan kecupan singkat pada keningku sebelum dia bergegas keluar dari dalam kamarku. "Beristirahatlah sayang, aku akan mengurus sesuatu terlebih dahulu!"

"Baiklah."
*****
Pov Author
"Kemana kalian akan membawaku?" seorang wanita yang kepalanya di tutupi kain hitam terus mengikuti orang yang menariknya, dia berulang kali berusaha melepaskan cekalan tangan dari orang di depannya tapi orang itu akan menendang kakinya setiap kali dia memberontak, kakinya yang memang sudah sangat sakit membuat langkahnya tertatih tatih, dia memilih untuk menghentikan perlawanannya dari pada kakinya di tendang lagi oleh pria di depannya. Wanita yang tidak lain Fiola itu yakin bahwa beberapa tulang kakinya pasti sudah bergeser namun dia tidak berdaya untuk menghentikan perlakuan kasar yang di perolehnya.

Tak lama kemudian pria itu mendorongnya tanpa belas kasihan, Fiola terjatuh dan penutup kepalanya dibuka.

Fiola memandang tempat di mana dia berada, dia berada di sebuah ruangan yang terlihat seperti ruangan penyiksaan dan hal itu membuatnya bergetar ketakutan. Ternyata pria yang menyeretnya menghempaskannya pada sebuah meja putih yang sekali lagi melengkapi rasa takut Fiola. Meja ini mirip dengan meja penyiksaan yang pernah dilihatnya dalam sebuah film.

Sekarang dia menyesali apa yang dia lakukan. Jika dia tahu bahwa Leon adalah seseorang yang tidak bisa di goda dan justru orang yang kejam dia tidak akan berani menggoda pria itu dan memperlakukan istrinya dengan kasar. Tangannya yang dipatahkan oleh Leon masih terasa sangat sakit hingga membuatmu berkeringat dingin, sekarang dia harus mengalami hal yang lebih menakutkan. Tidak dia tidak mau tapi siapa yang bisa membantunya saat ini!

"Apa kau menyukai ruangan ini jalang?!!"
*****
Jangan bilang Leyna jahat ya guys, dia udah se toxic itu sama Leon sampai-sampai dia gak peduli lagi sama orang lain 😌

Mau cerita mirip-mirip?
Cek cerita My Husband Hurt Me

Cek juga cerita baru author yang bertema dunia masa depan dipadukan dengan cinta yang tidak setara antara Komodor & Putri Senator, kalau kalian cari yang antimainstream bisa cek di bawah ini

Cek juga cerita baru author yang bertema dunia masa depan dipadukan dengan cinta yang tidak setara antara Komodor & Putri Senator, kalau kalian cari yang antimainstream bisa cek di bawah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spam komen dan follow supaya minvi semangat yay 🤓

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang