Chapter 4

6 0 0
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa Vote and Comment!!

Happy Reading.

💫

Entah sudah orang ke berapa yang menepuk pundak Alvian, lalu memberi selamat, dan cengiran. Semuanya karena Alvian 'berpacaran' dengan ratu sekolah.

"Mie ayam satu porsi, Pak." Sahut Alvian pada Pak Agus, penjual mie ayam.

Pak Agus yang biasanya cepat tanggap kini melihat Alvian untuk waktu yang cukup lama. Seolah Alvian adalah spesies yang perlu diteliti.

"Kamu yang pacaran sama Neng Nikita, ya? Waah, selamat! Semoga bisa langgeng sampe pelaminan, ya!" Seru Pak Agus dengan hebohnya.

Alvian hanya nyengir dan mengulang pesanannya lagi.
"Satu porsi mie ayam, Pak."

"Aah," wajah Pak Agus memerah.

"Maaf, saya salah fokus."

"Nggak apa-apa Pak, wajar semua orang pernah salah fokus," balas Alvian santai.

"Kayak saya yang salah fokus waktu belajar, malah mikirin mie ayamnya Bapak." Lanjut Alvian.

Pak Agus tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Baru saja Alvian ingin pergi membeli jus jambu, seseorang menghadangnya.

Chris.

"Gila lo!" Desis Chris, "Lo tau kesalahan lo apa? Pacaran sama perempuan lain padahal deket sama Vallery."

"Sabar bro," gumam Alvian.

Chris memang sensitif kalo berkaitan dengan perempuan karena dia memiliki lima adik perempuan sementara dia laki-laki sendiri di keluarga.

"Gue nggak pacaran sama Nikita," bisik Alvian.

"Hah?" Wajah Chris melongo.

"Gue sukanya kan 'sama Vallery," tawa Alvian berderai.

"Orang-orang aja yang cepet berasumsi tanpa tau apa-apa."
Chris tampak tenang sekarang.

"Trus, Vallery tau hal ini?"

"Bahkan kita papasan waktu Nikita selesai nembak gue, kayaknya dia liat semua."

"Trus lo nggak ngejer dia?"

"Gue menjaga harga diri Nikita."

"Trus lo nggak peduli kalo Vallery sakit hati?" Kini nada suara Chris meninggi.

"Gue ngetes doang kok," cengir Alvian sambil tertawa. "Gue mau liat reaksi dia," lanjut Alvian.

Begitu mie ayam Alvian sudah jadi, laki-laki itu meninggalkan Chris dan duduk di meja mereka yang biasa. Dari sini, Alvian bisa melihat Vallery bersama teman-temannya.

Vallery sedang memakan bubur ayam dengan wajah bosan. Dia tidak mengobrol dengan teman-temannya, seperti terisolasi dengan pikirannya sendiri.

Entah kenapa, Alvian jadi teringat saat pertama kali mereka bertemu---atau saling mengetahui eksistensi masing-masing. Kesalahan lucu itu tentu tidak akan pernah Alvian lupakan.

"Oya, gue lupa beli jus jambu!" Seru Alvian seolah melupakan dokumen penting dalam misi menghabiskan makan siangnya.

Theo menatap laki-laki itu lelah, "Mau beli sekarang? Nanti aja deh, makanan lo juga bentar lagi abis, Al."

.
.
.
.
.
.

To be continued

I Hate You But I Love You (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang