Chapter 5

6 0 0
                                    

Sebelum dibaca jangan lupa Vote and comment guyss!!

Happy Reading.

💫

*Flashback on*

"Gue lupa beli jus jambu!" Seru Alvian.

"Mau beli sekarang? Nanti aja deh, makanan lo juga bentar lagi habis Al." Tanya Theo.

"Gue nggak bisa hidup tanpa jus jambu!" Seru Alvian sambil mengelap bibirnya yang terkena kuah bakso, lalu berlarian menuju penjual jus jambu.

"Jus jambu dua Pak," ucap Alvian dengan penuh semangat, dengan gesit Pak Retro menuangkan jus jambu milik Alvian.

Setelah membayar, terburu-buru pula Alvian kembali ke mejanya. Laki-laki itu itu tidak sadar sedari tadi tali sepatunya terlepas sejak tadi. Sehingga ketika berlari kecil, laki-laki itu menginjak tali sepatunya.

Alvian terpeleset dengan indahnya.

Dan, jus jambu itu melayang dengan indah pula ke arah perempuan yang sedang duduk bersama teman-temannya.
Lalu, teriakan melengking itu datang saat Alvian bangkit.

"Rambut gueee!"

"Val, sabar, Val," sahutan lain menenangkan teriakan pertama.

"Gimana gue bisa sabar?! Siapa yang numpahin jus jambu ini ke rambut gue?!" Tanya perempuan itu.

Alvian terbahak melihat jus jambunya kini bersarang di rambut perempuan itu, melekat tanpa mau pergi.

Bahkan sempat-sempatnya Alvian membetulkan tali sepatunya dan membeli jus jambu baru, lalu menghampiri perempuan itu.

"Maaf ya, gue nggak sengaja," ucap Alvian santai.

"Nggak sengaja lo bilang?" Wajah perempuan itu pucat pasi.

"Gue nggak mau tau lo harus tanggung jawab sekarang juga! Lo udah mempermalukan gue di depan umum. Siapa sih lo?!"

Sepertinya perempuan itu tipe-tipe perempuan lebay yang sering muncul di sinetron menjadi tokoh anatagonis.
Pemikiran itu membuat nya tertawa geli.

"Malah ketawa lagi!" Wajah perempuan itu merah padam, dan nampaknya sangat marah.

"Nama dia siapa sih?" Tanya Alvian teman yang di samping perempuan itu.

"Eh? Nama dia Vallery, Al."

"Intan?! Kok lo ngasih tau nama gue ke orang asing sih?!"
Yaa, perempuan yang di samping Vallery adalah Intan.

"Dia kan 'temen kita' juga Val," sahut intan tenang. "Dia juga teman se-SMP gue."

Alvian tersenyum sejuta dolar.

"Dadah Vallery. Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya, kayaknya lo bagus kalo rambutnya di cat warna pink."

*Flashback off*

Masih terpatri di ingatan Alvian wajah keki Vallery saat itu. Wajah yang sejak saat itu sering terngiang-ngiang di ingatan Alvian.

.
.
.
.
.
.

To be continued

I Hate You But I Love You (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang