"he-hey! Lihat! Ada titan!"
"hah?! Mana?!"
"weh! Gila! Tingginya kok bisa sampe segitu, ya?"
"overdosis susu kayaknya."
"voli ya?"
"basket lah!"
Semua murid menatap kearah perempuan berambut [h/c] yang tengah berjalan memasuki gerbang sekolah lengkap dengan seragam Kamomedai dan tasnya. Sayangnya, dia harus mengenakan celana sebagai gantinya. Tapi dia sama sekali tak peduli.
Laki laki berambut putih yang mirip seperti kok badminton//dihantam//. Gak deng. Alias Hoshiumi Kourai, menatap kearah kerumunan yang tengah menyinggung tinggi badan.
Pandangan menyisir seluruh penjuru gerbang sampai matanya tertuju pada perempuan [h/c] dengan wajah datar. Seketika dia memasang wajah 'WTF?!!' setelah melihat perempuan tadi.
Pandangan mereka bertemu dan Hosiumi hanya menatapnya tajam berusaha mengintimidasinya. Tapi bukannya lucu?
Bagaikan pertempuran jerapah melawan semut. Tinggi perempuan itu saja 178 cm. Hoshiumi? 169? Jangan tanya kenapa. Tanyakan pada ayah dan ibunya yang merupakan mantan pemain voli.
Sebuah seringai wanita itu keluarkan saat melihat Hoshiumi. Lucu emang. Imut gitu.
"Hoi, Kourai! Cepatlah atau aku akan kena omelan gurumu lagi!"
**********
"hm? Melihat seorang perempuan yang tinggi? Hmm... Jika tak salah... Salah satu anggota tim voli putri disini memiliki seorang Middle Blocker yang sangat tinggi."
"benarkah?! Siapa?! Kelas apa?! Kenapa dia bisa setinggi itu?!"
"Siapa ya namanya... [na]-... [nam]-... [ame]-... [name]! Nah! [fullname]! Anak kelas 2-3."
"sip! Waktunya balas dendam!"
"woi! Kourai!"
Namun sayangnya dia sudah berlari secepat angin lalu.
************
[name] merogoh sakunya dan mengeluarkan uang koin dari dalamnya. Baru saja dia akan memasukkan uang itu ke Vending Machine,-....
"hei, kau! [ame]!"
"hm?" kau menoleh kearah Hoshiumi yang tengah menatapmu tajam.
"Namaku [name]. Bukan [ame]."
"aku tak peduli!"
'nih anak yang tadi pagi, kan?....'
"kenapa kau tak terkejut saat melihatku tadi pagi?!" ucapnya setengah berteriak.
"hm? Memangnya terkejut untuk apa?"
"memangnya kau tak pernah melihat pertandinganku atau latihanku?!"
"tidak. Lagipula aku tak mengenalmu."
Seketika petir menyambar hati Hoshiumi. Dia pikir kalau seluruh penjuru sekolah mengenalnya karena kehebatannya.
"[name]-chan!"
"hm? Kurisu-chan?"
"kau kemana saja?! Sekarang waktunya mengukur tinggi badanmu! Kau ingin dimarahi pelatih, hah?! Aku juga yakin kalau tinggimu bisa bertambah 1 cm setiap harinya."
"iya. Kau berisik. Dan mana ada orang yang tingginya bertambah 1 cm tiap hari?"
"kalau kau itu orangnya kenapa tidak bisa? Dan-... Hm?"
Kurisu menatap Hoshiumi yang sedari tadi menyaksikan kehebohan kalian berdua.
"Ho-Hoshiumi-san?!"
"hm? Ohh... Kau kenal orang ini?" ucapmu menunjuk Hoshiumi.
"jangan menunjukku seperti itu!"
"ma-maafkan temanku yang satu ini jika mengganggumu. Cepat kau, [name]!"
"iya. Iya. Kau memang tak sabaran ya. Aku menyesal memiliki teman sepertimu."
"apa apaan itu?!"
Dan Hoshiumi masih menatap punggung tinggimu dengan wajah kesal dan bibir yang sedikit di majukan.
'dia pasti bukan manusia....'
****************
Karena rasa penasarannya yang lebih dari rasa penasaran orang tentang yang mana duluan, ayam atau telur tentang perempuan tinggi tadi pagi, ia memutuskan untuk mengintip latihan klub voli putri.
"chance ball!"
"left! Left!"
"[name]!"
Kourai menatap kearah [name] yang melompat lebih tinggi dari blocker lainnya dan memblok bola dengan mudahnya. Wajahnya terlihat datar seperti mengatakan 'spikemu biasa saja dengan tinggi itu'.
"perempuan itu... Kenapa dia bisa setinggi itu?! Padahal tiap hari aku selalu minum susu dan lari pagi pergi ke sekolah. Sudah kuduga dia bukan perempuan!"
Kourai kembali mengintip ke dalam gym dan tepat saat itu juga [name] tengah melompat untuk melakukan spike.
'tinggi juga... Tapi tak setinggi lompatanku... Aku menang!...'
Kourai berteriak dalam hati saking senangnya dengan mengepalkan kedua tangannya.
"hei, Chibi-kun."
"HAH?!! Siapa?! Dan apa kau bilang?!"
"sedang apa kau disini? Ingin melihat para wanita mengganti pakaian?"
"mana mungkin! Aku kesini untuk menantangmu!"
"hah?"
"aku ingin kita bertanding, spike siapa yang paling tinggi!"
"kau bercanda? Kami baru saja selesai latihan."
"kalau begitu, besok!"
"berhenti berteriak. Kau membuat telingaku sakit." ucapmu datar dengan menutup telingamu.
"yahoo! [name]-chan! Ada apa ribut ri-... Cho-chotto!! Kau Hoshiumi Kourai?! Si Raksasa Kecil itu?! Kau tahu? Walau kau pendek, lompatanmu sangat 'gwahh!' kau tahu?"
"jangan mengungkit tinggiku!"
"ara ara... Kenapa, Chibi-kun? Tak mau menerima kenyataan?"
"berisik!"
Dan kemudian seseorang menarik kerah jersey [name] ke bawah dan membuatnya terjatuh begitu saja. Kourai juga seketika terangkat keatas.
"maafkan dia jika dia mengganggumu."
"hm? Ohh... Tak apa. Aku juga tahu jika [name] memiliki frasa yang buruk."
"apa apaan itu?!"
"benarkah? Aku harap dia tak mengganggu kalian. Sekali maaf."
"umh. Dia juga tak mengganggu kami latihan."
Kalian berdua hanya saling melempar tatapan tajam.
"nah, [name]. Minta maaf padanya."
"kau juga Kourai."
Kalian berdua berdiri dan saling berjabat tangan dengan wajah kesal.
"maafkan aku." ucap kalian bersamaan walau dalam ekspresi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibi-Kun [H. Kourai x Reader]
Random"aku suka dia karena dia pendek."--[name] "aku benci dia karena dia tinggi."--Hoshiumi Haikyuu!! © Haruichi Furudate Chibi-Kun © Grimsley_Unova