Kourai berjalan memasuki gerbang sekolah SMA Komamedai dan tepat saat itu juga perempuan tinggi itu tengah memakirkan sepedanya.
Keduanya saling melempar tatapan tajam dan kemudian lomba lari dadakan menuju gym diantara mereka.
Kourai memang gesit, namun [name] memiliki langkah lebar yang memudahkannya mengerjar Kourai.
Gym dibuka dengan cepat oleh keduanya dan kemudian mereka terbaring dengan nafas terengah engah. Untunglah gym masih kosong dan belum berpenghuni.
"kau... Hahh... Cepat juga... Hahh..."
"kau mengejek atau memujiku?!"
"sudahlah. Lupakan. Anggap saja ini pemanasan kita berdua. Tandingnya nanti saja. Aku ada kencan dengan matematika hari ini."
[name] bangkit dan membenarkan pakaian dan tasnya.
"dah, Shorty-Kun!" ucap [name] dengan melambai kearah Kourai.
"berhenti memanggilku seperti itu! Kau akan terkejut saat melihat spikeku!"
"ya. Ya. Simpan energimu itu untuk nanti!"
***********
Langkah kaki [name] berhenti di depan kursinya dan langsung menyimpan tasnya kemudian duduk dengan keringat membasahi wajahnya. Semua murid menatapnya heran terutama para laki laki yang menjadi fansnya diam diam. Mungkin mereka sudah menjerit dalam hati melihat momen epic seperti ini.
"yahoo! [name]-chan, ohayou!"
"yo. Tumben kau datang lebih awal."
"...?!! Na-nani?! Apa apaan kata itu?!"
"lalu apa yang harus kukatakan? 'kau hebat, ya. Bisa datang ke sekolah lebih awal.' seperti itu?"
"tidak seperti itu juga!"
"ya, ya. Terserah."
"oh ya. Apa kau akan terus mengenakan celana padahal sekarang kau sudah kelas 2 SMA?"
"tch, terserah aku saja."
"tapi bukankah itu menlanggar peraturan?"
"ayahku yang menyuruhku dan dia sudah izin pada kepala sekolah."
"y-yaa... Aneh saja. Kau juga bisa mengenakan celana pendek atau semacamnya jika kau mau. Kaos kaki panjang, mungkin?"
"tidak."
"terserah kau saja."
Kurisu duduk di kursi di depanmu. Pandangan [name] tertuju pada kakinya yang kini dilindungi oleh celana panjang SMA Kamomedai.
"tch, mana mungkin aku memperlihatkannya."
**************
Satu uang koin berhasil masuk ke dalam Vending Machine kemudian sang empu menekan dua tombol di kacanya. Dua minuman yang berbeda kini berpindah tangan dengan mudahnya ke tangan [name].
Suara bola yang menghantam lantai terdengar jelas dari bangunan di sampingnya dan berfikir...
'siapa yang bermain voli di tengah jam pelajaran?....'
Kebetulan guru sejarah [name] sedang memiliki kepentingan mendadak hingga dia bisa mengistirahatkan tangannya dari pensil dan bolpoin.
Pintu gyn dibukanya dan kini laki laki berambut putih itu tengah mencoba melakukan servis.
"apa yang dilakukan si Shorty-Kun disini?"
Bola di lempar tinggi ke udara dan Kourai berlari kencang kemudian melompat tinggi. [name] saja hampir tersedak minumannya saat melihat lompatan Kourai barusan.
Jangan lupa kini bola dipukul dengan keras dan kembali melambung ke arah tembok.
"ara ara... Sedang latihan meningkatkan tinggi badan, hm?" ucapnya dengan nada mengejek. Kourai menatapmu kesal dengan perempatan imajiner di kepalanya.
"asal kau tahu, aku sedang mengukur titik tertinggi spikeku!"
"tch, ambil ini." [name] melempar kaleng minuman pada Kourai dan dengan sigap ditangkapnya.
"aku tak tega melihatmu kelelahan setelah berjuang mempertinggi tubuhmu."
"akan kuhantam wajahmu sekarang juga!"
"yasudah, hantam saja."
Namun seketika pandangan Kourai tertuju pada bercak hitam di bahu [name] yang kebetulan terlihat karena ia mengikat rambutnya.
"hoi, apa itu?" tanyanya dengan menunjuk bahu [name]. Pandangan [name] mengikuti arah jari Kourai dan ada rasa kesal saat ia melihat bercak itu.
"lupakan. Ini bukan apa apa."
Dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Kourai sendiri di gym.
'aneh...'
*************
"[name]-chan! Kau mau pulang bersama?"
"tidak."
"he-heh?! Tapi kenapa?!"
"aku ada janji dengan seseorang."
"janji? Apa? Atau... Jangan bila-..."
"jangan berfikir yang aneh aneh. Aku tak menyukai siapa pun."
Dan seketika Kurisu mematung. [name] terkadang bisa membaca pikiran seseorang lewat gerakan tubuhnya atau ekspresi lawan bicaranya. Ini karena kakaknya adalah seorang psikolog.
"aku pergi. Lagipula sekarang tak ada latihan."
Kurisu masih menatap sohibnya yang berjalan semakin menjauh.
'manusia misterius....'
******************
"yo! Kau sudah datang?"
"kalau begitu, ayo kita mulai! Jika aku menang, berhenti memanggilku Chibi-kun atau Shorty-Kun!"
"tapi itu cocok untukmu."
"kita buktikan pada papan bola basket disana!"
"boleh saja. Tapi aku membeli minuman dulu. Minum saja dulu, Chibi-kun."
"hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibi-Kun [H. Kourai x Reader]
Random"aku suka dia karena dia pendek."--[name] "aku benci dia karena dia tinggi."--Hoshiumi Haikyuu!! © Haruichi Furudate Chibi-Kun © Grimsley_Unova