"Elaine kau sedang apa?" tanya Wells pada Elaine.
Sejak tadi Wells mencari Elaine dikelasnya. Ternyata Elaine berada dibelakang sekolah yang menyatu denganhutan.
Elaine masih diam melihat sesuatu. "Apa yang kau lihat Elaine?"
Bukannya menjawab Elaine malah menunujuk sesuatu mengarahkan Wells melihatnya.
"Ap- HEI SIAPA DISANA," teriak Wells segera menghampiri orang yang ditunjuk Elaine. Elaine berjalan pelan mengikuti Wells.
"Lepaskan,"Wells segera menarik kucing yang disiksa orang itu.
"Apa yang kau lakukan Frank?" tanya Wells sambil meneliti kucing tersebut.
"Aku sedang bermain," jawab Frank asal asalan.
"Bermain katamu? Kau lihat kucing ini hampir yidak memiliki sebelah kakinya. Bahkan matanya pun kau keluarkan?" tanya Wells histeris melihat bola mata kucing yang berlumuran darah dipegang Frank.
"Apa salahnya. Bermain membuat orang senang," Frank berdiri sambil mengelap darah kucing yang baru ia sayat kedaun sekitar.
"Tapi kau bermain menyakiti binatang Frank," Wells masih ingin menyudutkan Frank.
"Lalu apa urusanku? Itu hanya binatang," Frank pergi begitu saja menuju sekolah.
"Hei," Wells kesal sendiri.
"Kenapa?" tanya Elaine.
"Elaine kau selalu bertanya kenapa. Kali ini 'kenapa' untuk apa?"
"Kenapa kau marah?"
"Aku tidak suka melihat orang menyiksa binatang. Apalagi jika binatang itu kucing,"
"Kenapa?"
"Karena bintang juga makhluk ciptaan GOD sama seperti kita Elaine,"
"Darimana kau tahu?"
"Siapapun tahu Elaine semua yang bergerak, bernafas , dan mempunyai kehidupan adalah makhluk ciptaan GOD," jelas Wells. "God tidak suka ada yang menyakiti makhluk ciptaannya,"
"Wells,"
"Ya. Elaine?"
"Apakah daun ciptaan God?"
"Tentu saja Elaine. Semua adalah ciptaan God,"
"Dan kau menginjaknya. God yang kau maksud tidak suka kan?"
Wells terdiam beberapa saat. "Tapi El-"
"Jika kau ingin menjelaskan sesuatu jangan berdasarkan 'siapapun tahu' " Elaine pergi begitu saja dari hadapan Wells.
Wells terdiam mencerna ucaoan Elaine. "Apa aku membuat God marah?" Wells melihat ke dedaunan kering yang diinjaknya.
"Jika aku menyakiti daun. Aku tidak boleh menginjaknya," pikir Wells.
"Tapi dengan begitu aku menginjak tanah," bantah Wells kemudian.
"Lalu aku harus apa? Terbang?" Wells menatap langit.
"Dengan begitu aku pun akan menghempas angin dan udara," Wells kembali meihat Elaine yang hampir berbelok masuk ke sekolah.
"Sudahlah. Lebih baik aku mengejar Elaine. ELAINE TUNGGU," teriak Wells menuju Elaine. Meninggalkan begitu saja pada kucing yang sudah mati kehabisan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call me GOD
Mystery / ThrillerBukan cerita tentang rasisme fanatisme ataupun keagaamaan . Sebuah cerita tentang pemahaman akan GOD. Pernahkah kalian berfikir apa itu GOD? Bagaimana GOD? Seperti apa GOD? Mengapa GOD dipercayai manusia ada? Apakah kaluan percaya GOD?