96 5 3
                                    


National Intelgence service

" Hei, kenapa kita tiba-tiba berkumpul seperti ini ? " Laki-laki yang baru saja masuk kedalam ruangan langsung berhambur menyerobot tempat duduk yang hendak diduduki salah satu temannya.

" Aish... Haechan-aaah " teriaknya dengan lantang. Haechan yang sudah duduk itu hanya tersenyum lebar dan mengangkat tangannya keatas bahu laki-laki itu.

" Renjun-aaah. Tentu saja kau harus mencari tempat duduk lain. Annyeong "

Renjun tentu saja berkacak pinggang dan bersiap-siap hendak memberi pelajaran pada haechan. Namun, saat tangannya terangkat Jeno lebih dulu menyudahi pertengkaran dua laki-laki seumuran itu dengan menarik kerah Renjun dan mengajak duduk disampingnya.

" Sudahlah biarkan saja " ucapnya santai lalu memberi isyarat pada Renjun untuk duduk dikursi sampingnya. Alhasil, laki-laki bermarga Hwang itu menurut. Merecoki Haechan bukanlah perkara yang mudah.

Diujung meja Jaemin memberi dua Jempol tangannya pada Jeno. Bagaimanapun tepat setelah renjun duduk Pimpinan kepala unit mereka sudah memasuki ruangan. Jika pertengkaran dua bocah itu masih berlanjut, mungkin Jaemin dan Jeno lah yang akan menanggung rasa malu mereka. Menjadi agen intel diumur mereka saat ini memang sangat menguras tenaga. Terlebih, sang leader Jeno hanya bisa menggeleng kepala dan menikmati pertunjukan didepannya. Jangan salah. Renjun dan Haechan adalah sebagian kecilnya. Masih banyak hal lain yang sangat menguras emosi seorang Lee Jeno ini.

" Annyeong Haseyo " sapa keempat laki-laki yang sudah duduk itu sambil membungkuk memberi hormat. Pria berjas hitam itu hanya tersenyum mengiyakan sapaan para anggotanya dan duduk dikursinya.

" Kalian datang lebih awal rupanya "

" Nee " Jawab mereka bersamaan.

" Baiklah. Hmm... Bagaiamana liburan yang kalian dapatkan ? "

Senyum lebar tentu saja menghiasi wajah para intelgen muda itu. Mandapatkan liburan selama sebulan di Kanada adalah kesenangan yang luar biasa. Apalagi, mereka mendapatkan tiket dan biaya hidup disana secara gratis karena berhasil menuntaskan misi ketiga mereka setelah resmi menjadi anggota tetap NIS.

" Tentu saja menyenangkan Gwajangnim " ( Kepala Unit )
Jawab Haechan mantab. Tentu saja pria yang dipanggil Gwajangnim itu juga mengangkat keatas ujung bibirnya.

" Baguslah. Dan sudah pasti kalian sadar kenapa kalian dikumpulkan disini "

Keempat laki-laki iti diam sebentar. Meskipun Haechan berlagak seolah tak tahu tujuan mereka kemari diawal tadi, mereka hanyalah berpura-pura. Tidak akan ada panggilan yang ditujukan pada intel yang sudah berlibur panjang kecuali suatu misi yang harus mereka selesaikan.

Renjum tersenyum samar dan mulai mengangkat kepalanya tegar. Tentu saja liburan mereka telah berakhir. Tidak ada tambahan liburan kecuali mereka benar-benar mendapat keajaiban dari Dewi Fortuna.

" Tentu saja Gwajangnim. Kami sudah siap untuk menerimanya. " Jawab Renjun yang kemudian dibalas anggukan oleh ketiga temannya.

" Kalian memang intelgen muda yang berbakat. " Puji Gwajangnim melipat tangannya didada.

" Jadi, apa yang harus kami kerjakan Gwajangnim ?"   Jeno mulai menatap serius kearah kepala unit devisinya.

" Kalian akan menjadi unit gabungan dengan anggota kepolisian mulai hari ini "

" HAH ????"

Kesemuanya sontak saja bertatapan. Namun, tak lama sorot wajah Jaemin berubah dan tangannya menepuk jidatnya kasar.

Ini adalah mimpi buruk Na Jaemin

" Bagaimana Jaem? Kau keberatan huh? "  Gwajangnim itu hanya tersenyum jahil bersamaan dengan senyum senang dari Haechan. Tapi jangan salah. Senyum yang Haechan keluarkan ini bukanlah senyum tulus teman pada umumnya.

Jaemin membisu. Perlahan ia mendongak dan menatap Gwajangnimnya.

" Gwajangnim ?? "  rengeknya kemudian.

" Baiklah. Ku anggap kau tidak keberatan."

" Andweeeee!!!!  "




Jadi apa kalian sanggup menjadi Gwajangnimnya Jaemin jika dia merengek sepert ini ?  Kalau aku sih gak sanggup ☺☺☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi apa kalian sanggup menjadi Gwajangnimnya Jaemin jika dia merengek sepert ini ? 
Kalau aku sih gak sanggup ☺☺☺

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang